OCT 26, 2020@08:00 WIB | 770 Views
Sudah menjadi watak manusia untuk mengejar hal-hal baru, dan secara tak langsung mulai mengabaikan hal yang sudah ada. Ini tak hanya berlaku untuk kehidupan personal seperti hobi, tetapi juga mempengaruhi pekerjaan dan bisnis.
Inovasi jelas merupakan kata kunci terpanas dalam bisnis. Tetapi bagaimana jika manfaatnya dibesar-besarkan dan obsesi untuk menemukan hal besar berikutnya telah mengalihkan kita dari pekerjaan yang paling penting?
Pertanyaan inilah yang menjadi dasar penerbitan buku karya dua sejarawan, Lee Vinsel dan Andrew Russell. Buku berjudul The Innovation Delusion : How Our Obsession wit the New Has Disrupted the Work That Matters Most ini, mulai diterbitkan pada 8 September lalu. Sejak itu, buku ini mendapat beragam ulasan positif dan seolah menyadarkan pembaca tentang fokus yang teralihkan.
Sulit memang untuk menghindari inovasi akhir-akhir ini, terlebih dalam pemasaran produk yang erat kaitannya dengan inovasi. Namun, kedua penulis ini justru merasa pemikiran kita tentang inovasi dan obsesi mengejar inovasi, justru membuat kita lebih miskin, kuatir, dan kurang inovatif.
Berdasarkan penelitian dan pelaporan bertahun-tahun, Vinsel dan Russell menunjukkan dasar dari pandangan ini. Korporasi telah menghabiskan jutaan untuk mendapatkan isi kepala pelaku inovasi, sedangkan bisnis mereka merosot.
Dalam buku The Innovation Delusion : How Our Obsession wit the New Has Disrupted the Work That Matters Most, penulis menceritakan kisah tentang bagaimana kita mendevaluasi pekerjaan yang menopang kehidupan modern. Vinsel dan Russell menjelaskan itu justru menghancurkan ekonomi dan insfrastruktur publik dengan mengantongi konsultan serakah.
Oleh karenanya, mereka menawarkan rencana yang menarik, bagaimana mengalihkan fokus dari mengejar peningkatan dan kembali pada aktivitas yang terabaikan. Itu adalah pemeliharaan, pemeliharaan, dan pemeliharaan.
Kita dapat melihat sejumlah tokoh besar yang fokus pada sudut pandang ini, dan berhasil mencapai apa yang diinginkan. Seperti Andrea Goulet, CEO dari perusahaan perbaikan perangkat lunak Corgibytes atau Yury Izrailevsky dan Ariel Tseitlin, yang sebelumnya adalah direktur Netflix. Dengan fokus pada pemeliharaan, sebenarnya secara tidak langsung mereka berinovasi dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.
Dalam buku setebal 372 halaman tersebut, pembaca akan dibawa ke dunia bisnis dan ekonomi dengan memiliki maintenance mindset. Alih-alih soal mengejar inovasi, The Innovation Delusion : How Our Obsession wit the New Has Disrupted the Work That Matters Most membawa Anda fokus pada pemeliharaan yang menggiring ke pertumbuhan. [yub/asl/timBX]