AUG 18, 2019@10:24 WIB | 5,407 Views
King of Black kali ini diraih oleh mobil Daihatsu Feroza tahun 1997 yang sudah dimodifikasi secara ekstrim dari bodywork secara total. Boleh jadi BlackPals menilainya sebagai gaya Mercedes G 63 namun sudah custom seperti mobil perang layaknya film doomsday car. Yahya, selaku owner rupanya ingin mengikuti saran ayahnya, mengarahkan modifikasinya ke gaya tersebut, namun disertai dengan update interior yang elegan dan sisi mesin yang sudah diswap. Cukup ekstrim modifikasi yang diadopsi dan pantas menjadi King of Black.
Secara basic Feroza tahun 1997, berpenggerak rear wheel drive, sasis yang panjang (long wheel base), berkode mesin CF75. Semua body dilepas, diganti dengan menggunakan fiber diseluruh body, dan bahan plat pada bagian roof. Ekspektasinya penumpang akan lebih nyaman duduk dibelakang, dengan konsep mini bar. Bodywork dikerjakan di workshop Dian Citra, Balikpapan.
Sektor engine dikerjakan secara khusus di bengkel Kupu-kupu Malam Yogyakarta. Swap ke mesin Toyota Prado 2LT, Turbo, berkapasitas 2,4 liter. Untuk menambah ground clearance, dan kenyamanan diadopsi kaki-kaki dari Land Cruiser. Bobot mesin yang berat, seimbang dengan sasis yang berat. Guna menambahkan kenyamanan telah digunakan gearbox otomatis dari Toyota Prado.
Bagian bonnet telah dirubah total, menggunakan inisial K, yang mereka konotasikan sebagai singkatan Kalimantan. Yahya menamakan mobil modifnya dengan Roket Kalimantan, dan telah selesai modifikasi pada tahun 2018. Meski begitu, Yahya cukup percaya diri menggunakan Roket sebagai mobil harian, yang proper dan cukup jarang diikutkan kontes modifikasi, kecuali di BlackAuto Battle Balikpapan 2019.
“Ide modifikasi muncul dari ayah saya yang menggemari film action, salah satunya Dooms day car. Sebuah mobil yang dipersiapkan pada suatu zaman untuk berperang melawan mobil modif lain. Diluar sektor bodywork yang ekstrim, saya memodifikasi interior secara mewah, cukup berlawanan dengan eksteriornya,” jelas Yahya.
Total modifikasinya telah mencapai Rp170 juta. Hal itu cukup signifikan karena arah modifikasinya dari awal sudah jelas. Yahya bersama komunitas Revenge hadir dengan 4 mobil, gabungan dari chapter Balikpapan, Samarinda, dan Kukar.
Sektor interiornya bagian doortrim, plafon, pilar menggunakan kulit MBtech Camaro. Sektor Audio didukung subwoofer Venom 10 inci 2 piece, speaker depan 2 way, dan didukung dua power dari Venom. Layaknya sebuah mini bar pada mobil mewah limusin, ada sebuah televisi dan kursi untuk dua orang.
Atas gaya modifikasi yang ekstrim, menggunakan velg 22 inci, cukup mengangkat gaya modifikasi kendaraan taktis ala militer. Yahya kedepan akan merevisi modifikasi menjadi lebih ekstrim, seperti mengganti atap dengan softtop, dan cukup dua pintu. Namun itu hanyalah sebuah ilusi belaka menurutnya.
Komunitas Revenge Balikpapan memiliki member 15 orang. Di komunitas Revenge, mereka menganjurkan modifikasi bagi membernya sesuai selera mereka. “Paling penting modifikasi harus proper dan sesuai dengan tema modifikasinya serta menghindari lebay. Sesama member telah saling meracuni tema modifikasi kepada member yang lain,” tutup Yahya. [Ahs/timBX]