JUN 24, 2022@18:00 WIB | 2,104 Views
Black Pals, Superbike yang satu ini cukup tenar karena menjadi unit yang mengantarkan Ben Spies merebut kelas tertinggi WSBK 2009 dengan 7 berbeda dengan merebut podium utama. Gayung bersambut tim Yamaha menyabet podium utama Assen di 2010 oleh Lorenzo dan kembali merebut podium utama Assen di 2011 oleh Ben Spies.
Yamaha Factory kemudian meluncurkan YZF-R1 WGP 50 Anniversary pada tahun 2012, memperingati 50 tahun keikutsertaan MotoGP, dan kemenangan gemilang 3 tahun berturut-turut.
Livery Merah Putih dan Hitam juga disematkan untuk Yamaha Factory YZF-R1 WGP 50th Anniversary, warna yang digunakan saat kemenangan Assen 2011 oleh Spies. Diproduksi hanya 2000 unit, dan tim Blackxperience bertemu dengan salah satu kolektor superbike R1, dengan urutan produksi 1816 yang dimiliki Bro Jojo.
Yamaha R1 ini menggendong mesin 4 langkah inline, Crossplane 998cc, dikombinasikan dengan frame alumunium deltabox dan teknologi TCS 6 mode.
Motor ini sudah dipinang oleh bro Jojo sejak tahun 2016, dalam kondisi standar. Secara looks yang beda dari superbike lain di eranya, teknologi mesin crossplane masih menjadi dambaan bro Jojo untuk superbike pilihannya.
"Gw masih demen sama mesin crossplane, tenaganya yang cukup baik dari 4 silinder segaris. Superbike edisi 50 anniversary dengan kondisi full paper, serta livery merah putih nya ini yang mewajibkan gw koleksi motor ini," ungkap Jojo superbike enthusiast.
Tahun 2019 saat importir mulai awareness akan kebutuhan part superbike, menjadikan awal momentum ramainya modifikasi superbike 1000 cc. Bro Jojo pun mulai belanja part modifikasi, seperti velg Marchesini M10 RR Corse dengan anodized gold depan 17”x3,50” dan belakang 17”x5,50”. Marchesini M10RR dipadukan dengan ban Batlaxx S22 190/55 ZR17.
Tipikal velg alumunium forged Marchesini ini berat lebih ringan 26% dan tolok ukur putaran inertia lebih maksimal 30% dari velg casting pabrikan.
"Tenaga mesin gedhe, dan karakter saat cornering nurut banget, apalagi dengan velg Marchesini yang lebih ringan," tambah Bro Jojo.
Penggunaan knalpot full system dari Leovince SBK, power meningkat 5 persen dan torsi meningkat 5-10 persen berdasar dynometer.
"Kesan gw dengan mesin crossplane dan Leovince SBJ memang menghasilkan yang beda mesin lainnya. Itu yang gw suka. Torsi naik dari 2000-5000 RPM," cetus Bro Jojo.
Tampilan body merah putih tidak dibiarkan standar, dengan body carbon di delta box, fairing bagian depan, triple clamp, serta tank pad.
Soal kenyamanan riding, bro Jojo sudah mengganti handle rem menggunakan Brembo RCS 19 dengan kaliper standar dan selang rem Hel. "Yang pasti tingkat pakemnya lebih baik dibanding bawaan pabrikan," cetusnya.
Pergantian footstep Rizoma menjadi yang pertama PnP dengan Yamaha R1 lansiran 2012 itu. Saat melaju dengan kecepatan kencang, butuh windshield dari Puig untuk kenyamanan, dan posisi riding ditopang dengan footstep underbone milik Rizoma. Bohlamp LED depan dipasang memberikan upgrade yang match, ketika pabrikan sudah memberikan lampu proyektor. Spion Rizoma juga lebih ramping dibanding bawaan, dan efeknya memudahkan melesat di jalanan.
Untuk riding harian di perkotaan, dan sirkuit, Bro Jojo berencana mengorder quickshifter dan kaliper Brembo untuk pengereman depan. Suspensi depan pun oleh Jojo bakal diganti menggunakan suspensi Ohlins.
Fungsional suspensi menjadi penting, Ohlins TTX di suspensi belakang membuat handling dan cornering lebih nyaman, tanpa ngebuang. Cornering lebih nyaman tanpa was-was. Beberapa part seperti thank Pad, tabung rem Rizoma dengan selang rem standar.
"Modifikasi tetap butuh pakem fungsional, dan modifikasi bagi gw adalah sebuah karya modifikasi untuk kepuasan diri gw," tutup bro Jojo.[Ahs/timBX]