AUG 25, 2023@17:33 WIB | 2,772 Views
Black Room kali menghadirkan sebuah pengalaman menarik, trabasan dengan motor spesial engine. Tim Blackxperience dan Trisula MX by HSG Moto mengambil destinasi di bukit Hambalang, Sentul Bogor. Tantangan tersebut kami dapatkan saat berkunjung ke workshop Trisula MX by HSG Moto di wilayah Raden Inten untuk peliputan the Builders. Bro Fariq selaku leader, membawakan kami tiga unit motor KTM 300exc, Husqvarna TE300i dan KLX140 yang sudah boreup 180cc.
Ketiga unit ini menjadi motor tempur di beberapa event enduro seperti Hiu Selatan, Black Parade yang pesertanya diikuti pembalap dari dalam dan luar negeri, seperti juara dunia 6 kali Graham Jarvis yang cukup akrab dengan medan di Indonesia.
Start dimulai dari simpangan Hambalang, naik ke jalur berbatu Hambalang menuju tanjakan Jarvis yang cukup akrab bagi pecinta trail dan trabas. Selain jalur berbatu, ternyata Hambalang atas diatas punya multiple track, tanah liat, sungai dan sebagainya.
Trabasan bisa dilakukan sendiri, atau berkelompok. Tim Blackxperience melakukan secara berkelompok, dengan komposisi, leader, member dan sweeper. Paling penting adalah seorang yang melakukan trabasan harus mempersiapkan diri mulai dari motor, safety gear hingga kesehatan jasmani mental.
Syarat bagi pemula, selain sehat raga dan mental, adalah mengetahui kemampuan motor. Bro Fadel sebagai host dan tim Blackxperience saling berbagi pengalaman menggunakan Husqvarna TE300i dan KLX 140.
"KLX 140 saja sudah didesain untuk kemampuan batu, lumpur dan tanjakan. Cuman ada batasnya, tidak bisa naik yang ekstrim. Untuk jalanan berbatu sih oke tapi tidak seperti batu pegunungan atau sungai yang besar," terang bro Fariq dari Trisula MX by HSG Moto.
Trik melewati jalanan yang berbatu, menurutnya cukup dengan memilih line lurus, tidak malah menghendari bebatuan karena bisa menyebabkan ban belakang geal-geol. "Kalau memang untuk menghindari batu besar, boleh saja pindah line. Tapi untuk efektifitas pilihlah line lurus," tambahnya.
Sementara, trik melewati genangan air atau sungai butuh trik tersendiri. "Kadang melewati genangan cukup dengan gas pol. Bila sungai tersebut juga ada bebatuan, maka gunakan gas yang konstan. Caranya gunakan gigi 2 dan lepas kopling, bukaan konstan (tidak buka tutup). Spin-spin itu bagian dari seni berkendara di dirt bike," terangnya teknikal.
Di Hambalang juga didominasi jalan berkerikil yang lebar dan panjang. Mudah sekali untuk terjatuh, bila salah pengereman. "Prefer gunakan rem belakang, bila melewati jalanan berbatu. Kalah salah rem depan gampang jatuh," cetus bro Fariq.
Tanjakan ekstrim, juga cukup multiple. Mentalitas rider saat trabasan kudu kuat, dan paling penting menguasai teknis. "Pertama analisa kekuatan motor, untuk turunan dan tanjakan yang panjang. Gunakan gigi dua atau tiga, saat turunan gunakan rem belakang dan saat tanjakan, switch ke gigi dua. Bila tenaga mulai turun, kocok-kocok gas biar mengail tenaga tambahan. Teknik tertinggi bisa ngurangin gigi saat tanjakan," himbaunya.
Jika BlackPals mulai gandrung dengan trabasan dengan medan yang belum pernah dilalui. Tidak ada salahnya mempersiapkan tim, alias jangan sendirian. Pertama ada leader yang biasa memilih trek. Kedua ada rekan rider yang juga mampu sebagai mekanik. Ketiga dengan membawa toolkit.
"Bila obstacle medan terlalu berat, prediksi sehari bisa berangkat namun ternyata tidak bisa balik. Mesin motor rusak, laper, kehujanan sehingga tidak bisa pulang disaat itu juga."
Tipikal motor 2 tak untuk bebatuan besar dan tanjakan ekstrim. Tenaga besar, mudah wheelie sehingga gampang melewati obstacle. Sedangkan tipikal 4 tak bisa untuk medan yang tidak ekstrim, lumpur atau tanah merah. [Ahs/timBX]