FEB 21, 2017@16:15 WIB | 28,699 Views
Setelah membahas seluk beluk tentang American Muscle Car dan bagaimana sampai marak di Indonesia, ternyata ada sosok dalam negeri yang bisa jadi "surga" para pecinta American Muscle Car.
Seperti pria ramah satu ini, Galih Laksono, yang sudah bergelut di dunia otomotif sejak tahun 1985. Berbagai mobil jenis muscle car Amerika Serikat pernah ia bangun dengan tangannya sendiri. Jadi tak usah diragukan lagi kemampuannya untuk "memegang" mobil keluaran tahun 60-an hingga 70-an ini.
Berkat kegigihannya, pria kelahiran Jogjakarta ini membuka workshop sendiri di bilangan Jl. Antasari, Jakarta Selatan. “Kalau untuk buka workshop sendiri memang belum lama, baru tahun 2010. Saya juga telah mendesain mesin delapan silinder atau V8 sendiri yang saya peruntukkan untuk pasar di Indonesia,” buka Galih pada saat disambangi BlackXperience di bengkelnya.
Tak hanya merancang mesin muscle car saja, Galih juga memodifikasi bagian ekterior maupun interior. Meskipun tidak banyak perubahan pada bagian eksterior, namun ketika digunakan, mobil muscle car ini menjadi pusat perhatian bagi pengendara lain di jalanan.
“Mobil yang ada di workshop ini adalah American Muscle Car. Lalu mobil yang kami bangun disini merupakan mobil daily use atau mobil yang bisa dibuat jalan harian,” tegas Galih.
Mesin yang digunakan pada mobil lawas ini adalah mesin yang dipakai buat harian bukanlah mesin yang untuk dipajang maupun diikutkan kontes dan betul-betul dinikmati bagi pengendaranya. Untuk itu ia terus menekuni perkembangan dunia muscle car. Karena menurutnya kendaraan muscle car akan semakin banyak digandrungi dan banyak yang ingin memilikinya..
“Saya ingin membantu mengakomodir mobil pada bagian mesin dan body. Mesin yang kami tawarkan kepada konsumen itu bukan mesin yang langsung beli kepada produsen mobil. Melainkan mesin ini kami desain sendiri yang sudah disesuaikan oleh iklim di Indonesia,” kata Galih.
Menurut pengalamannya mesin V8 hasil buatan produsen Amerika Serikat itu tidak cocok untuk negara di Indonesia apalagi di Jakarta yang terkenal dengan macet, tropis dan panas.
Untuk itu dirinya terus melakukan riset terhadap mesin yang ia buat sendiri agar sesuai dengan iklim di Indonesia yang extreme dan terkenal dengan macet. Seperti blok, champ shaft, silinder head dan crankshaft, serta noken as ia desain ulang sendiri supaya bisa dipakai disini.
Untuk mendesainnya, Galih menggunakan hitungan yang sudah diriset sejak dahulu agar cocok di negeri tercinta ini. Setelah didesain, kemudian hasil desainnya langsung dikirim ke produsen mobil di Amerika Serikat seperti General Motor, Ford dan berbagai produsen mobil lainnya.
“Saya disini hanya mendesain semuanya. Setelah desain dan ukuran sudah saya buat, langsung kami kirim. Soalnya hanya di Amerika yang bisa membuat mesin seperti ini,” imbuh Galih. [ddy/timBX]