JUN 12, 2018@11:35 WIB | 4,580 Views
Benelli TNT 600 ditangan Joddy dari JDM Project yang bermarkas di Pangkalan Jati, Jakarta Timur ini telah mengalami modifikasi ringan dengan hasil maksimal. Motor tersebut kini tampil cukup elegance menggunakan livery martini pada tangki, spakbor, headlamp, dan buritan. Motor ini dimiliki oleh owner Bisma dari Banjarmasin yang memberikan kepercayaan penuh kepada JDM Project dalam memodifikasi motornya, hingga seperti yang BlackPals saksikan ini.
Hubungan pertemanan di sosial media antara sang owner dan sang builder berlangsung 2 tahun lebih. Itu artinya Bisma mengirim motornya ke markas JDM, Pangkalan Jati dengan effort dan antusiasme yang lebih untuk modifikasi motornya. Dan Bisma merasa Joddy punya taste yang pas untuk merombak motornya dengan konsep 'bebas' ala JDM style. Joddy pun menawarkan konsep martini dengan modifikasi kecil namun menghasilkan look yang benar-benar baru.
Padahal konsep livery Martini bukan satu- satunya konsep yang pernah ditawarkan ke Bisma. Namun Joddy akhirnya menanggalkan dua konsep sebelumnya dan lebih memilih ke konsep Martini. "Secara konsep painting saya pilih livery martini. Secara design saya lebih mengadopsi gaya Paolo Tesio (Paolo Tex) sebagai builder Italia yang memodifikasi motornya dengan sentuhan yang unpredictable. Ketika Kami sodorkan desain 3D-nya yang, Sang owner pun ternyata suka, perpaduan antara desain dan grafis ternyata condong ke tema elegance," jelas Joddy kepada tim Blackxperience.com.
Menurut Joddy tema elegance, didukung desain unik, eyecatching, dan gaya futuristic Paolo Tesio, yang ketiga unsur tersebut menyatu dalam motor Benelli TNT 600. Penempatan grafis martini pada masing-masing part butuh keseriusan dan kedalaman jiwa untuk implementasinya. Saat desain 3D disodorkan ke kastomer, tentunya tidak langsung match. Joddy mengaku pengerjaan grafis terulang 3 kali. Jadi pilihan desain ala Paolo Tesio dipadukan dengan grafis martini memang butuh challenge tersendiri khususnya pada tahap pengerjaan body dan finishing grafis.
Desain-desain motor karya Paolo Tesio banyak sekali diterapkan pada motor Ducati, Buell dan lainnya. Tidak ada salahnya ide-ide brilian tersebut dimanifestasikan dalam motor Benelli TNT 600. Sedangkan grafis martini banyak sekali diserap dan diaplikasikan pada mobil-mobil balap, motor balap dari Italia. Nah tema martini oleh Joddy kali ini diterapkan dalam desain motor harian yang memadukan gaya elegance dan sporty.
“Tingkat kesulitan paling utama adalah menempatkan grafis martini secara pas. Mulai dari spakbor, batok lampu, tangki sampai rear tail. Sang owner pun berekspektasi bahwa pilihannya untuk kami garap karena JDM punya kemampuan mendelivery desain secara pas. Intinya owner tidak ingin kecewa dengan pilihannya,” terang Joddy.
Soal perubahan modifikasi kalau dicermati memang tidak terlalu signifikan. Joddy mengakui hal itu, namun dirinya ingin membenamkan ‘minor change’ sehingga dalam benak banyak orang bertanya-tanya motor apa ya? Dari batok lampu menggunakan Harley Davidson Sportster, dipadukan dengan lampu aftermarket Rubicon. Shockbreaker depan yang aslinya warna coklat tua, diganti dengan warna dasar biru dari martini. Bagian exhaust terlihat standar, namun Joddy harus memutar otak agar raungan knalpotnya lebih berisi layaknya moge-moge bermesin 4 silinder.
“Kalau mempertahankan bawaan pabrikan, suara mesin dari 4 silinder TNT 600 tergolong lemah. Saya harus dua kali membongkar bagian muffler untuk memberikan efek suara dan performance mesin menjadi gahar,” tutur Joddy.
Bagian stang digunakan stang fatbar Protaper, dan spion aftermarket. Cover oil cooler, cover tangki, side sparkbor depan belakang serta cover rantai telah di-finishing karbon Kevlar. “Sentuhannya tidak banyak namun tepat, karena basic motor sudah bagus. Bagian pengereman depan menggunakan caliper Brembo M4. Penempatan warna merah digunakan pada frame tubular, dan velg, menambah kuat grafis martini.”
Dalam membangun motor ini, Joddy mengaku butuh waktu 2 bulan. Pilihan bahan cat yang digunakan untuk painting body dan kaki-kaki dipercayakan menggunakan DeBeer Paint dari USA. Sedangkan untuk finishing painting menggunakan teknik ceramic nano coating, yang memberi efek wet pada permukaan.
“Range waktu 2 bulan tidak terlalu lama.Yang harus kami pastikan untuk membangun karya ini adalah ruh minor change. Jadi kami dituntut waktu lebih banyak waktu pengerjaan dilakukan secara enjoy dan hasilnya maksimal,” terang Joddy. Ditanya soal budget modifikasi, Joddy mengaku total biaya yang dilakukan memodifikasi ini mencapai Rp40 jutaan. Saksikan terus perkembangan modifikasi hanya kanal Automods Blackxperience.com. [Ahs/timBX].