Modifikasi BMW 320i E90 - Head Turner

Siapa bilang mobil mewah Eropa lansiran lawas tak bisa tampil gaya? Modifikasi mobil BMW 320i E90 gaya stance ini mengubah paradigma itu. Padahal gaya modifikasinya difokuskan pada bagian kaki-kaki saja seperti menggunakan ban dan velg yang lebar agar mobil terlihat ceper. “Alasan saya merubah konsep modifikasi ini karena aliran stance saat ini menjadi salah satu tren modifikasi kendaraan roda empat,” beber sang pemilik, Eric Tanzil.

Dalam mengubah tampilan BMW 320i milikya, Eric tidak latah ikutan mengutak-ngatik mesin asli bawaanya. Performa mesin berkapasitas 2.000 cc sudah dianggap cukup dan efisien dalam mendukung aktivitasnya sebagai petinggi Permaisuri Ban. Perubahan lebih difokuskan pada tampilan bagian luar dan dalam.

Demi mengejar tampang elegan nan sporty layaknya mobil stance, bumper depan standar sang Bimmer pun mau tak mau harus dipensiunkan. Sebagai gantinya, pria yang bermarkas di kawasan Mahakam, Jakarta Selatan ini mengadopsikan sebuah bumper depan baru berventilasi lebar yang dicomot dari Schnitzer dan kemudian dijodohkan dengan sepotong lip spoiler berbahan dasar karbon. 

Kelar merombak sektor wajah, kini saatnya fokus mendongkrak tampilan sektor buritan. Untuk sektor ini, nuansa sporty ditonjolkan oleh pria yang juga ahli dalam memodifikasi mobil-mobil mewah di Tanah Air ini melalui pengadopsian satu unit diffuser belakang model 'wet carbon' berbahan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer).

Eric yang memang masih berjiwa muda, tentunya sangat cocok dengan tunggangan asal jerman ini. Gaya dan konsepnya pun dirasa cukup mengena, meski memang tetap disesuaikan dengan jalanan di negeri ini. Karena dari awal tema stance, maka mobil bobot berat ini yang dihadirkan dengan gaya super ceper hingga nyaris menyentuh jalan. 

Untuk itu pemasangan air suspension dirasa wajib agar mobil bisa dibuat ceper sampai ban body menempel ban, tetapi tetap aman kalau ada polisi tidur, terutama jika melintas di jalan rusak.

Karakternya unik, karena cukup dengan memencet tombol yang dipasang di dashboard ketinggian suspensi bisa diatur ketinggiannya. Mau menjulang atau ceper bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik. 

Ditambah balutan warna bodi 3D yang terbilang elegan menambah daya pikat pada mobil ini menjadi enak dipandang.

Nah, kalau sudah seperti ini, tak afdol rasanya jika sektor kaki-kaki tidak ikutan digarap. Makanya, Eric memasang satu set velg high end yang dilansir oleh HRE tipe S101 dengan diameter 21 inci. Menurut Eric velg HRE merupakan pelek untuk segmen mobil premium, karena terbuat dari bahan force seri 6031.

“Merupakan pelek premium, karena HRE terbuat dari bahan besi yang setara untuk bodi pesawat terbang. Namanya force, kalau tidak salah serinya 6031 kategori kelas besi yang paling ringan,” tuturnya.

Untuk pelapis velg dibuat dengan warna gold itu, dibungkus dengan produk Continental berukuran 225/40/R21 dibagian depan dan belakang 235/45/21. Eric mengatakan, saya menggunakan ban jenis ini karena selain tahan lama namun memiliki kualitas terbaik.

“Pemasangan airsus selain buat show, biar mobil gak mentok kalau ada polisi tidur. Urusan audio tidak terlalu saya fokuskan, yang penting suara enak di dengar dan gak sepi kalau lagi terjebak kemacetan,” tutupnya. [bil/timBX]