SEP 19, 2022@19:20 WIB | 4,652 Views
Modifikasi eksterior pada mobil memiliki beberapa poin penting, salah satunya ada penambahan atau pergantian body kit dan body kit adalah salah satu ubahan yang membuat mobil Blackpals menjadi beda dengan mobil yang lainnya. Umumnya body kit mobil diperuntukan bagi mobil balap dan mobil kontes modifikasi, tetapi belakangan ini menjadi trend pada mobil harian.
Terdiri dari komponen tambahan yang dipasangkan di bagian bumper depan dan belakang, serta badan mobil bagian samping, mobil yang menggunakan komponen ini tampilannya jadi lebih stylish. Tak hanya menjadikan mobil jadi lebih ganteng, penambahan komponen body kit sesungguhnya ditujukan untuk meningkatkan performa dari sisi aerodinamika. Pada episode Black Story kali ini kita akan membahas pembuat body kit yang mendunia.
Perubahan trend bodykit dari sekedar show car untuk kontes modifikasi ke mobil harian, tak bisa dibendung. Karena secara look jelas meningkatkan kasta, namun disisi lain fungsional bodykit untuk aerodinamika juga mampu menciptakan downforce lebih, sehingga mobil tidak oversteer, dan tetap mudah dikendalikan dalam kecepatan tinggi. Mulai dari add on bumper, side skirt, spoiler hingga diffuser.
Brand-brand lokal apasaja yang terekam jejaknya mendunia?
Pertama VeilSide, didirikan oleh Yokomaku Hironao. Nama veilside sendiri terinspirasi dari nama Yoko yang berarti Side dan Maku yang berarti Veil. Bisnis brand VeilSide dimulai tahun 1990, dengan part performance. Pada 1991, di Tokyo Auto Salon VeilSide diganjar penghargaan Tuned Car Winner dengan mobilnya Nissan R32 Skyline GT-R.
Pengembangan bodykit melebar ke Toyota Supra MK4, dengan Supra Combat C-1, menghasilkan piala Complete Car Winner. Eksistensinya menghasilkan bodykit sportscar Jepang, cukup diperhitungkan dalam film Fast & Furious dengan unit Mazda RX-7 yang dikendarai oleh Dominic Toretto. Honda S-2000 yang dikendarai Suki dan Mazda RX-7 yang dikendari Han Lue.
Secara fabrikasi untuk industri bodykit VeilSide sudah dikembangkan untuk Mazda RX-7, Mazda RX-8, Toyota Supra MK5 dan Nissan Fairlady. Nissan GTR-32, Honda NSX hingga Toyota Celica. Urusan harga VeilSide cukup lumayan tinggi dengan Rp219 juta atau sekitar Yen2 juta.
Baca juga: Bahan Bodykit yang Bagus
Bodykit kedua Liberty Walk, yang berdiri sekitar tahun 1993. Seorang Wataru Kato yang menggarap Lamborghini Murcielago berhasil tampil cukup keren pada 1998. Berhasil tampil di SEMA Show 2009, dan cukup diterima oleh car enthusiast di negeri Paman Sam. Kehadiran mereka di Pameran Tokyo Auto Salon juga semakin membuat petrolheads makin membuat nama Liberty Walk masuk jajaran atas.
Gaya Libery Walk sendiri diilhami mengusung gaya mobil Jepang nan klasik. Baik itu mobil Jepang biasa, hingga Supercar Eropa. Sebuah Nissan GTR R-35 dan Ferrari 458 berhasil menggemparkan SEMA Show 2013. Tahun demi tahun berlanjut, Liberty Walk sudah memiliki cabang di beberapa kota besar di dunia. Secara diversifikasi produk dikembangkan dari Ferrari 488GTB, Suzuki Jimny, Honda NSX, Lambo Aventador, Lambo Huracan, Nissan GTR R35, BMW M1 hingga Toyota Alphard. Harga bodykit Liberty Walk dimulai Rp1,026 miliar.
Bodykit selanjutnya, TRA KYOTO atau biasa disebut Rocket Bunny maupun Pandem. Foundernya Kei Miura seorang yang dekat dengan komunitas motor Bosozoku serta pengalaman balap liar di Osaka Highway tepatnya di Kanjo Racing. Tepatnya tahun 1995 dia fokus di dunia otomotif TRA KYOTO di Kumiyama, Tokyo. TRA singkatan dari Top Racing Art Kyoto, mengandalkan desain 3D CAD, dikombinasikan dengan 3D scanning.
Lahirlah kemudian Rocket Bunny, yang saat itu cukup populer dengan Toyota GT86. Saking mahirnya dunia desain 3D, Liberty Walk juga memesan desain dari TRA Kyoto, untuk Lamborghini Murcielago dan Lamborghini Aventador. TRA Kyoto melahirkan desain dari mobil harian sport 90-an hingga sekarang. Dengan harga lebih terjangkau, Rocket Bunny menawarkan Rp44 juta hingga Rp250 juta.
Bodykit RWB (Rauh-Welt Begriff), juga tak kalah tenar. Brand yang dikembangkan oleh Akira Nakai khusus dikembangkan untuk Porsche klasik. Dimulai dengan Porsche 930 yang dia belinya saat umurnya masih belia, 28 tahun. Target marketnya hanya konsumen dengan mobil Porsche. Semua produknya dikembangkan langsung olehnya dan dipasang seorang diri. Setiap mobil yang sudah dikembangkan punya ciri khas sense of build dari konsumennya.
Modifikasinya meliputi wheel arch, front bumper, rear bumber, side skirt, dan spoiler. Kemampuannya melakukan over fender, penambahan suspensi dan aksesoris bodykit menjadi bagian karakteristik RWB. Jika BlackPals menginginkan pelayanan dari RWB dan Akira Nakai, siapkan budget Rp591 juta belum termasuk dana akomodasi bagi Akira saat di negara pemesan.
Bodykit paling mengesankan terlahir dari karya anak bangsa, Karma Bodykit dari foundernya Kiki Anugraha. Bermula dari bodykit Toyota FT86 setelah berkenalan dengan desainer Monaco Auto Design, kemudian lahirlah Karma 86 versi pertama. Tahun 2019 Karma kembali melahirkan bodykit untuk Lamborghini Aventador yang sudah dipesan untuk negara timur tengah. Kelahiran bodykit untuk Porsche Cayman menyusul di tahun 2020.
Sepaket bodykit Karma meliputi front bumper, bumper lips, side skirt, rear bumper (diffuser), over fender dan wing spoiler. Inisial signature dari Karma Bodykit adalah air dam yang lebar di bonnet depan. Harga untuk sebuah Bodykit Karma FT86 U$ 3000 atau Rp43 jutaan, Porsche Cayman seharga U$4000 atau Rp57 jutaan, dan Karma Aventador seharga U$25000 atau Rp361 jutaan.[Ahs/timBX]