JUL 24, 2018@11:45 WIB | 17,392 Views
Soal kecintaan pada mobil klasik, sekarang ini mulai merambah ke anak muda. Seperti terjadi pergeseran trend, saat mobil-mobil klasik ternyata malah digandrungi oleh anak muda, Riswan Rusdiansyah, 31 tahun salah satunya. Memelihara mobil klasik baginya terasa lebih seru, ketika part-part onderdilnya susah dicari, jumlah mobilnya yang jarang, dan cara maintenance juga unik. Bagi Riswan 2 tahun bersama mobil kesayangannya BMW E30 Cabriolet membuatnya tidak pernah berhenti untuk belajar untuk memodifikasinya sampai pada titik tertentu.
Riswan Rusdiansyah owner BMW 325i AT atau biasa disebut E30 Cabriolet lansiran 1991. Menurutnya mobil jenis ini di daerah Jakarta saja jumlahnya cukup sedikit, dibawah 5 unit saja. Karena secara pabrikan, BWM 325i Cabriolet ini diproduksi khusus untuk pasar Eropa. Bagi lelaki yang memiliki satu anak ini, mengoleksi mobil kuno menjadi kebanggaan dirinya. Mau tidak mau dunia otomotif adalah tulang punggung bagi dirinya yang telah terjun penuh di dunia otomotif sejak 6 tahun silam. Otomotif menjadi passion, untuk terus berkarya.
"Mobil saya BMW E-30 cabriolet cukup jarang, dan lebih ke ranah modifikasi bukan restorasi. Saya membelinya sudah dalam kondisi bodi bagus, mesin juga bagus," cetus Riswan saat diwawancarai Blackxperience.com.
Langkah modifikasi yang dieksekusi oleh Riswan tidak terlalu banyak. Dirinya mengaku hanya mengganti lampu-lampu yang sudah kusam. Penggantian bodykit menggunakan BMW mtech 2, lips Alpina, ductail dan spedometer juga Alpina. Masuk ke sektor interior, Riswan memodifikasi interior menyelaraskan motif trim Alpina.
"Saya masih cukup senang penampilan BMW E-30 cabriolet, populasinya juga lumayan jarang. Sudah 2 tahun saya merawat mobil ini, unsur klasik tetap saya pertahankan, dan prinsipnya less is more," tutur Riswan yang mengaku pecinta otomotif sejak zaman kuliah.
Kondisi BMW E30 ini awalnya gayanya mengusung single tuner Alpina. Namun seiring berjalan, Riswan melihat modifikasi seperti gaya dan karakter Alpina sudah banyak yang ikuti. Riswan kemudian memberikan rubahan-rubahan dengan mengganti velg. "Saya gunakan velg BBS 8.5 inci depan dan 9 inci belakang yang digunakan oleh BMW M3, kemudian saya mulai menggunakan air suspensi, dikawinkan dengan coilover dan ban tipe penggunaan performance," aku Riswan.
Oke BlackPals, kita akan bahas detail modifikasinya. "Bodykit full bawaan BMW Mtech2, kemudian ditambahkan add on Alpina. Begitu juga dengan penggunaan ductail milik Alpina," jelas Riswan.
Sektor interior bagian stir telah diganti dengan Nardi wood. Pada bagian spedometer menggunakan Alpina, karpet dan interior diretrim Alpina dengan berbahan kulit asli."Sebagai mobil klasik, saya gunakan Nardi Steering Wheels Wood, untuk menambah kesan klasik. Selebihnya interior menggunakan merek Alpina dari speedometer dan trim Alpina," tutur Riswan.
Secara proses, modifikasi BMW 325i akhirnya masuki step kedua. Jadi setelah bodykit dan interior selesai, Riswan mulai merambah kaki-kaki yakni penggunaan coilover dan air suspensi. Riswan memaparkan untuk memodifikasi mobilnya telah mengeluarkan budget mencapai Rp100 juta lebih. "Bila dirinci, velg BBS saja Rp35 juta, ban Rp8 jutaan, air suspensi airgen dan coilover ISC sudah Rp50 jutaan lebih. Belum termasuk bodykit, interior jadi lebih dari Rp100 juta," aku Riswan yang kesehariannya bermain di part mobil aftermarket seperti coilover.
Merambah ke sektor kaki-kaki, Riswan telah menambahkan air suspensi merek Air Gen, dikawinkan dengan coilover ISC yang sifatnya adjustable shockbreaker. "Penggunaan air suspensi, selain mempercantik tampilan, juga memudahkan melintasi karakter jalan Jakarta yang kurang kooperatif. Sedangkan penginstalan coilover ISC membantu performance mobil untuk ngebut di jalanan," terang Riswan.
Penggunaan air suspensi, cukup membantu mobilnya. Ketika karter oli mobil BMW E30 cukup mengkhawatirkan gasrot dengan aspal, jika mobil terlalu chamber. Cukup berisiko jika tidak dibantu penggunaan air suspensi. Riswan ingin gaya mobilnya tetap klasik, namun dengan sentuhan modern.
BMW E30 Gaya stance terwakili dengan kemiringan ban belakang 30 derajat atau biasa disebut chamber minus dan ban depan lebih ke pola fender tulip. "Dengan velg 17 yang merupakan bawaan pabrikan dari BMW E30 M3, velg depan ukuran 8,5 inci dengan minus 2 derajat dan belakang 9 inci minus 3 derajat. Gaya chamber ini didukung dengan penggunaan coilover ISC, dan mobil BMW E30 cabriolet ini merupakan kanvas kecintaan saya pada dunia otomotif dan modifikasi," cetus Riswan.
Perpaduan antara coilover dan air suspensi telah melengkapi BMW E30 cabriolet merah miliknya. "Saya telah memadukan coilover ISC dan balon air suspensi Airgen. Tinggal satu step, yakni menggunakan manajemen AccuAir. Saat barang datang, sayang masih ada part yang kurang, seperti sensor yang bisa membaca agar naik turunnya airsuspensi bisa bersamaan. Sensor AccuAir tersebut dipesan dari Amerika Serikat, karena sensornya belum datang, sementara manajemennya masih manual," jelas Riswan yang concern pada kaki-kaki mobil yang lebih comfort.
Puncaknya, Riswan ingin mobil klasik BMW E30 Cabriolet nantinya semuanya bisa di-adjustable sesuai kemauan. Perkawinan antara coilover dan airsuspension baginya menepis jauh efek mobil yang limbung, dan ketidaknyamanan per suspensi. "Sebuah mobil yang telah memadukan coilover dan airsuspensi efeknya cukup nyaman dibuat harian, kebut-kebutan, bantingan stir lebih empuk dan bisa naik turun, sesuai kebutuhan terutama untuk mobil show yang elegant, bukan street racing," ungkapnya.
Dengan mempertahankan gaya klasik, namun sentuhan stance yang ditopang dengan teknologi modern. Formula penggunaan coilover dan airsuspensi cukup reliable bagi Riswan dan comfortable. Riswan mengaku masih sulit untuk mencari part motorize untuk cabrioletnya, jadi untuk buka tutup cover masih secara manual.[Ahs/timBX]
Detail Modifikasi
Body
-Bodykit Mtech 2
-Front Skirt Alpina
-Ducktail Alpina
-Speedometer Mtech Alpina
-Interior kulit gaya trim Alpina
-Steer Wheels Nardi Wood
-Karpet Alpina
Kaki-kaki
-Airsuspensi Airgen Manual
-Coilover ISC
-Velg Depan BBS RS 212 (BMW M3) Ring 17 8.5 inci
-Velg Belakang BBS RS 212 (BMW M3) Ring 17 9 inci
-Ban Yokohama Advan Neova 215/40 rata