MAY 29, 2019@11:21 WIB | 155,768 Views
Salah satu gaya modifikasi hotrod menjadi kiblat yang cukup digemari oleh pecinta muscle car ala negeri Paman Sam. Kali ini kami menemui sebuah pickup hotrod F100 yang telah dimodifikasi secara menyeluruh, mulai dari aspek mesin, velg, ekstrior dan interior. Menggunakan warna hitam metalik, semua unsur klasik tetap dipertahankan namun juga tidak menutup kemungkinan menambahkan sisi modernitas tanpa mengubah kiblat hotrod.
Kelas Hotrod digelar untuk even balap oleh pemuda California sebelum perang dunia kedua. Tahun 1932 aliran hotrod semakin ramai akibat Ford telah mensubsidi mesin flathead V8 yang bertahan hingga tahun 1950-1956 dan dikelompokkan menjadi second generation. Adalah Iwan dari Gading Autocar yang telah mengoleksinya sejak 4 tahun silam. Sejak itu, modifikasinya benar-benar mempertahankan gaya Hotrod, meski hanya mewakili fashion saja.
Ford F100 dia beli dengan harga Rp850 jutaan, bonnet depan yang masih original menunjukkan F100 miliknya rakitan tahun 1956, dengan head lamp bulat original, bergandeng dengan list grille ber-finishing chrome berlogo V8. Itu menandakan sektor power train yang digunakan mesin berkode 256-CID Truck 2V Y-Block V8 bertenaga 172 hp atau versi tertingginya hingga 300hp. Cukup bertenaga bukan Black Pals untuk sebuah pickup hotrod tahun 1950-an?
Lantas apa yang bisa komparasi pada Ford F100 yang beredar di Indonesia ini? Cukup sulit memastikan bahwa pickup legendaris ini masih original pabrikan pada sektor mesinnya. Meski kita cermati sasis dan body-nya benar-benar masih original. Iwan mengaku, F-100 miliknya saat berpindah tangan dari owner sebelumnya telah menggunakan swap engine Edelbrock, dengan kubikasi 5700cc dan tenaga yang dihasilkan 300 hp.
Untuk memastikan spesifikasinya, kami coba buka kap mesinnya, dan benar-benar kami pastikan itu adalah mesin V8 Edelbrock V8 dengan finishing chrome yang cukup bertenaga. Terintegrasi dengan intercooler yang cukup besar guna mendinginkan kinerja mesin 8 silinder tersebut. Mesin ini telah dikawinkan dengan transmisi otomatis Edelbrock menyebutnya sebagai mesin Performer, yang mampu meraung dengan torsi sebesar 589 Nm dan tenaga naik dari 300-435 hp di putaran 3700 -5000 rpm. Itu yang kemudian pantas kami golongkan sebagai hotrod, karena modifikasi mesinnya menghasilkan tenaga yang cukup berlimpah.
Tenaga dan torsi yang melimpah pada F100 belum sempurna bila tidak menggunakan transmisi matic. Dan Black Pals, F-100 ini punya tenaga hingga 435 hp sudah bisa menggunakan transmisi otomatis yang menambah kenyamanan saat berkendara di Jakarta yang cukup padat.
Bagian kaki-kaki yang paling menonjol adalah penggunaan velg HRE 540C Series Ceramic Polish dengan 5 PCD dan berat 11,9 kg untuk velg depan 20 inci dan 13,3 kg untuk velg belakang 22 inci. Velg ini khusus digunakan untuk Ford F100 yang dipesan secara khusus dengan harga mencapai Rp200 jutaan. Velg HRE depan 20 inci dan belakang 20 inci merupakan kombinasi yang ciamik, mengingat velg ini benar-benar cocok di bibir fender F100 yang lega dikombinasikan dengan ban Yokohama Parada Spec-X yang cukup menunjang gaya hotrod sekaligus city sleeker.
Sektor eksteriornya begitu memikat, berkat pengecatan ulang yang dipercayakan kepada Fran’s Auto Body Shop, dengan menggunakan warna hitam metalik yang memakan waktu pengerjaan selama 6 bulan. Hasilnya cukup luar biasa, body F100 kembali seperti warna pabrikan, hitam metalik menambah sisi estetika mobil langka ini.
Menambah sisi ekslusifitas, bagian bak digunakan kayu jati, yang disusun rapi menutup permukaan bak. Kayu ini memiliki historis tersendiri, Ketika Iwan membeli langsung dari Perhutani Jawa Timur. Umur kayu yang tua cukup terwakili dari garis lingkar kambium yang menambah aura vintage yang cukup kental.
Nah, bagian interior tak luput oleh Iwan untuk dimodifikasi. Interiornya mempertahankan warna hitam. Namun untuk jok menggunakan warna merah hati, dengan bahan maestro leather seat dengan stitching warna putih. Nuansa klasik tetap dipertahankan, melihat panel dashboard dengan indikator bulat semuanya terpasang rapi dan berfungsi, mulai dari indikator RPM, voltase aki, tekanan oli, speedometer, indikator bensin dan temperatur mesin.
Kemudian steering wheel mengimbangi kesan klasik, menggunakan tiga palang dengan 5 jari penunjang di setiap palangnya. Cukup klasik dengan balutan chrome dan itu serasi dengan panel indikator di dashboard. Namun dibalik itu semua, ada beberapa tombol yang modern, sebelah kanan dibawah lubang air conditioner terdapat start engine button, untuk menyalakan mesin Edelbrock itu cukup sekali tekan mesin menyala dengan suara khas muscle car-nya.
Air Conditioner menyala, itu berarti tidak ada kekhawatiran Black Pals akan kegerahan, karena Ford F100 hitam tersebut sudah dipasang AC Denso yang berfungsi dengan baik. Coba lihat bagian bawah, hanya terdapat pedal gas dan rem, itu membuktikan bahwa transmisinya matic, dengan mempertahankan tuas perseling bawaan dibelakang steer.
Sentuhan modernisasi selanjutnya, adalah untuk membuka dan menutup jendela, cukup dengan sekali sentuhan, karena telah menggunakan power window. Dan untuk menambah kelas hotrod, Iwan menambahkan instalasi head unit Alpine Hallo9 atau Alpine iLX F-309 memiliki layar 9 inci yang lega, dipasang dalam posisi floating di center dashboard. System audio car yang kelewat canggih, namun tetap fungsional untuk mirroring, Android Auto, Car Play, telah dilengkapi prosesor, dengan jumlah equalizer 13 band dan crossover.
Satu hal lagi yang membuat, Ford F100 sudah diinstal kamera mundur, yang terintegrasi dengan layar Alpine Hallo 9. Kualitas suaranya didukung dengan power Crescendo Sonata4 anniversary yang mampu meningkatkan kualitas suaranya dan clarity. Hal itu ditunjang dengan penggunaan tweeter dan speaker DLS Iridium.
So BlackPals, Ford F100 ini kami menyimpulkan bahwa pickup ini bukanlah sebuah mobil balap, Sebuah style hotrod yang dibangun kembali, dan dimana builder Indonesia cukup yakinbisa membangun mobil hotrod dengan tidak meninggalkan pakem gaya American style. Modifikasi ini telah menyedot anggaran hingga ratusan juta rupiah. Untuk sebuah kepuasan, Iwan berani menggelontorkan dana hingga ratusan juta rupiah, dan menurut Iwan itulah arah maksud modifikasi menurutnya.[Ahs/timBX]
Spesifikasi Pickup Ford F-100 Tahun 1956