APR 30, 2019@11:00 WIB | 157,647 Views
CBR 250 RR menjadi motor sports baru Honda dengan penyempurnaan mesin 2 silinder segaris, yang bermain di kelas entri level. Selain mesin yang lebih garang, Desain fascia depan yang tajam menukik, menyalurkan tekanan angin dan menghasilkan aerodinamika yang baik. Lubang-lubang ventilasi menghiasi bodi CBR250RR, memudahkan berakselerasi dalam kecepatan tinggi sekalipun.
Secara look sudah sporty dan bagaimana bengkel Baru Motor Sport (BMS) membangun modifikasi motor yang lebih berkarakter Superbike? Itu menjadi tantangan setiap builder, yang diterima Ariawan Wijaya yang telah menggeluti dunia modifikasi sejak 2008.
Motor lansiran 2016 akhir ini tidak mengalami perubahan ekstrim, kecuali di sektor kaki-kakinya dan pantingnya. Kombinasi warna grey dengan kombinasi air brush dan stripping yellow fluorescent. Cukup eye catching, ketika pertama kali melihatnya. Meski buat Anda yang sudah pernah menemuinya di berbagai ajang kontes modifikasi di beberapa kota, itu tidak menjadikan nilai baru.
Warna kuning tosca digunakan pada main frame, garis stripping grafis yang kental dari mulai batok lampu depan, tangki, buritan hingga sentuhan minor pada velg. Itu sebuah estetika plus, menurut penulis. Demam film transformers lagi-lagi menjadi acuan air brush, dan dibuktikan dengan gaya lighting CBR250RR dengan mata sipit, dan desain body tajam bak menyerupai sosok robot Optimus Prime di film Transformer. Lampu DRL depannya diganti dengan merah mewakili mata liarnya.
So Black Pals, bagi Ari langkah pertama adalah mengganti suspensi depan dengan mengkombinasikan velg Marchesini buatan Italia. Terpilihlah copotan suspensi dari CBR 1000, dan itu menjadikan look CBR250RR berubah drastis, seperti superbike. Akibat positifnya, cukup memotong ruang kosong antara housing lampu depan, body dengan sparkbor. Dan itu berimbas pada koefisien drag yang lebih baik, serta downforce saat menikung atau melaju di trek lurus.
Lantas bagaimana dengan tampilan belakangnya? Ari memilih MonoArm Ducati 1098 yang itu menambah tampilan CBR250RR menjadi cukup ekstrim. Dipadukan dengan velg Marchesini 17 inci dan ban besar Battlax Hypersports 250 R180/65 yang menambah kesan sebuah superbike 1000 cc. Hingga sekarang perpaduan ban-ban gambot menjadi trend tersendiri, meski terlihat jarak sumbu roda lebih panjang dibanding versi standarnya.
Itu menjadi nilai plus secara modifikasi, ketika secara desain hampir menyerupai motor-motor drag di negeri Paman Sam atau lebih tepat ke gaya superbike Honda CBR1000RR. Buritan terlihat lebih landai, dan ground clearance sedikit tergerus. Tentunya hal itu bukan sebuah kekurangan, karena mengejar tapak lebar velg yang Marchesini Ducati 1098S.
Sektor exhaust menggunakan knalpot custom underbelly yang didesain langsung oleh CCI sebagai branding produk dari bengkel BMS. Posisinya hanya sekitar 150 mili dari tanah, tak membuat owner khawatir, karena semua formula instalasinya sudah difitting sejak desain diajukan ke customer.
“Selain mengejar look menjadi keren abis, kami telah mempertimbangkan tingkat safety serta comfortable. Kami telah menghitung hingga titik tertentu, tikungan, kenyamanan dan durabilitas part tetap terjaga meski dalam ground clearance yang rendah,” tutur Albantany, salah satu punggawa BMS.
CBR250RR terlihat lebih kekar, dengan tulang frame yang bersinar, kaki-kaki yang kokoh dan velg yang lebar. BMS hanya butuh satu bulan untuk memastikan progress modifikasi selesai, dan layak riding untuk sunmori atau touring antar kota sekalipun. “Kurang lebih antara setting kaki-kaki dan painting cukup memerlukan waktu 1 bulan saja,” cetus Randy Albantany.
Nilai plus yang selanjutnya, selain tapak velg lebar, gaya superbike diperkuat dengan pengereman double disk di depan. Kemudian gaya single arm ala Ducati 1098 S cukup menambah nilai tersendiri. Gayanya racingnya, dipertajam dengan penggunaan footstep dari Katsumoto Jepang. Sedangkan kedua kaca spionnya mengadopsi gaya dari aftermarket Rizoma. Sejak motor CBR250RR selesai, Mega selaku customer, cukup puas dengan hasil modifikasi BMS.
“Pride yang luar biasa atas modifikasinya dan saat itu cukup sering digunakan Astra Honda dalam memamerkan line modifikasinya di berbagai event kontes atau pameran otomotif. Sebagai puncaknya, dalam sebuah kontes, motor milik Ega ini telah memenangkan kontes dengan merebut juara I di kelas Sport Racing Class pada tahun 2017,” cerita Randy menirukan penjelasan dari ownernya.
Terlepas dari modifikasi CBR250RR, Ariawan dari BMS menuturkan bahwa trend modifikasi tahun 2019 tetap bermain di kelas klasik seperti Bobber, Scrambler, Café Racer dan Flat Tracker. Dan penulis menyaksikan sendiri, beberapa motor yang sedang dimodifikasi antri untuk dibangun sesuai gaya klasik pada bengkel Baru Motor Sports (BMS) di bilangan Palmerah, Jakarta Barat. [Ahs/timBX]
Spesifikasi Honda CBR250 RR Tahun 2016