FEB 24, 2017@12:00 WIB | 25,235 Views
Modifikasi memang tak mengenal kata puas atas hasil yang sudah tercapai. Setelah beres dengan tema modifikasi tertentu, keinginan untuk mencari tema modifikasi lain pun bisa saja terus muncul.
Hal inilah yang ternyata dialami juga oleh Yuli Haryadi. Pria yang juga tergabung dalam komunitas HOFOS itu awalnya suka akan mobil-mobil beraliran kencang. "Awalnya modifikasi JDM, tapi ternyata kurang puas jadi berubah ke aliran Elegant," beber dia.
Lebih lanjut Yuli menjelaskan kalau awalnya aliran JDM alias Japanese Domestic Market enak dipakai untuk kecepatan tinggi. Namun dari sisi estetika ternyata pria bertubuh tambun itu kurang sreg.
"Kalau JDM kan cuma bisa pakai velg ring 16-17 inci, trus pakai coilover jadi tinggi mobil tetap standar. Kalau Elegant bisa pakai velg lebih besar dan lebih ceper, jadi terlihat lebih manis," katanya.
Oleh sebab itu tanpa panjang lebar, Honda Freed lansiran 2012 yang awalnya berkelir abu-abu metallic itu langsung dikirim ke rumah modifikasi Akasia di Jakarta. "Disana pasang air suspension, ubah bumper depan belakang, dan cat ulang," katanya.
Air Suspension dipakai model 4 titik lengkap dengan pengaturan secara nirkabel melalui ponsel, dan bumper depan pakai model Honda Freed Hybrid di Jepang. "Bumper belakang dan sideskirt custom dari Akasia," lanjut Yuli.
Untuk catnya, ia diberi ramuan khusus dari bengkel tersebut. Namanya Red Blood. "Terdengar seperti merah darah tapi hasilnya ternyata lebih ke orange. Uniknya kalau terkena sinar matahari bisa terlihat seperti warna kuning tembaga, tapi kalau malam berubah jadi merah muda," jelas dia. Setelah warna dirasa sudah sesuai yang dia inginkan, perubahan selanjutnya beralih ke interior.
Alih-alih aliran modifikasi sebelumnya sudah berbau Jepang, maka telah banyak part made in Japan yang diaplikasikan di mobil keluarga ini. Misalnya setir, tachometer, serta doortrim dan list dashboard dari carbon yang meniru mobil-mobil di Negeri Sakura.
Yuli hanya melakukan penggantian jok standar dengan Recaro Racing Seat empat buah untuk pengemudi, penumpang depan, dan dua penumpang di belakang. Tak lupa dirinya juga membubuhkan perangkat entertainment. "Awalnya hanya sistem 3 way, tapi sekarang sudah SQL,' ucapnya.
Guna bisa menahan bobot mobil yang kini bertambah, Yuli menambah mesin standar Honda Freed dengan sistem Sprintex. Seperti ini menurut dia sudah cukup tanpa ditambah turbo. "Sengaja tidak mau pakai turbo karena mobil ini masih suka dipakai harian dan touring. Kalau pakai turbo terlalu ekstrim dan takut malah jebol kalau dipakai harian," ucap Yuli.
Dengan mobil yang pernah menang beberapa kontes modifikasi ini, Yuli dan istri masih suka melakukan touring menggunakan mobil lansiran Jepang tersebut hingga ke luar pulau Jawa. "Saya suka touring bareng teman-teman HOFOS paling yang susahnya jalan harus pelan-pelan," kekeh dia. [Pra/timBX]
Spesifikasi :
Mobil: Honda Freed PSD 2012 (A/T)
Eksterior: Grille Honda Freed Hybrid Japan, Bumper Depan Honda Freed Hybrid, Lampu Depan Projector Custom, Sideskirt Custom, Bumper Belakang Custom, Lampu Belakang Honda Freed Hybrid Japan, List Bumper Depan-Sideskirt-Bumper Belakang Carbon, Knalpot Custom
Interior: List Dashboard Carbon, Stri JS Racing Japan, Tacometer Defi Japan, Jok Recaro SR-Vf, Karpet Lantai Comfort
Kaki-Kaki: Air Suspension K-Sport 4 titik with Hardline+Accuair, Velg OZ Furuta 3 Piece R18 Lebar 8,5 depan-9,5 belakang, Ban 205/35/18 depan, 215/35/18 belakang, Brembo 6 port+Disk
Mesin: Sprintek Super Charger, Dastek Unichip, Polish Porting, Filter KNN, Resonator Tomcat
ICE: Kenwood DNx 8165 7", Speaker Cresendo Opus 7", Impulse 2 Way Seri 9, Kabel Harmonic Harmony, Kabel RCA, Power Impulse IMP 4, Processor Cresendo.