SEP 19, 2018@12:00 WIB | 19,679 Views
Jika BlackPals ingin mobil HR-V lebih kenceng saat mendatangi sebuah bengkel tuning, mulai sekarang targetkan berapa horse power yang ingin dicapai secara gamblang. Karena target yang jelas, menghindari Black Pals berbelanja part dua kali dan itu tidak efisien. Nah Auto Jurnal kali ini, tim BlackXperience.com ingin menggali lebih dalam dunia tuning mesin dengan membawa Honda HR-V.
Seperti yang Anda ketahui, Honda HR-V satu varian HR-V yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Nah dalam auto jurnal kali ini tim Blackxperience.com akan membahas modifikasi mesin HR-V baik dengan menggunakan mesin 1.5L atau varian teratasnya 1.8L, dengan berkunjung ke bengkel MC Racing, yang berlokasi di Bursa Otomotif Sunter, Jakarta Utara. Sang owner Andre Pratama, kebetulan juga telah memodifikasi HR-V putih miliknya dengan pemasangan turbocharger.
Andre Pratama dikenal customer sebagai builder mesin, yang telah berhasil membangun mobil JDM dengan tenaga monster. Tentunya ini bukan kata-kata kosong tanpa makna, beberapa mobil seperti Mitsubishi Lancer Evo 9 dibangun ulang dengan daya 800 hp. Beberapa diantaranya seperti Honda Estillo Putih dan Subaru WRX STI pernah bertanding di Black Dyno Test di Purwokerto dan Makassar 2018 ini, secara teknik mobil tersebut menjadi yang terbaik di kontes tersebut.
Basic mesin HR-V 1.5 L menghasilkan daya 120 hp, dan mesin 1.8L menghasilkan daya lebih besar 130 hp. Namun tentu masih ada ruang untuk menghasilkan tenaga lebih besar dan konsumsi BBM lebih irit. Andre sebagai punggawa MC Racing akan membawa ke pembahasan yang lebih mendalam, proper dan detail tentunya.
"Stage pertama untuk HR-V bisa dengan meng-upgrade air filter tipe air flow dan tuning ECU. Di Jakarta dan di Indonesia sekarang sedang tenar penggunaan Dashtec Unichip dan reflash ECU secara langsung. Untuk reflash ECU bisa menambahkan data seperti reprograming pada umumnya," jelas Andre kepada tim Blackxperience.com.
Fungsinya penggantian tersebut menambahkan torsi mobil agar lebih menggigit untuk kebutuhan harian. Sedangkan untuk top power untuk dipacu di jalan tol akan mentok segitunya seperti bawaan pabrikan sebelumnya. Lebih dari itu, Black Pals akan memasuki stage kedua, dengan meningkatkan boost, yang lebih singkron dengan penggunaan turbo atau supercharger. Namun posisi mesin bawaan HR-V tidak memungkinkan part turbonya terlihat dengan proporsional, jadi tidak terlihat dibagian luarnya.
Tidak semua part turbo cocok untuk mesin mobil Anda Black Pals. Makanya Andre akan memilihkan pilihan part turbo yang sesuai, agar tidak menimbulkan turbo lag. "Turbo yang sesuai untuk mesin HR-V bisa menggunakan turbo Mitsubishi, IHI Turbo, Precision Turbo dan Garret Turbo. Dan efeknya harus mengganti ECU yang lebih dari standar. Black Pals harus tentukan dari awal, ingin ke berhenti di stage awal atau masih ada keinginan untuk stage kedua," papar Andre.
Hal ini perlu diperhatikan jangan sampai salah tujuan, karena akan menyebabkan pemborosan part. Menurut Andre ada faktor yang harus dipertimbangkan untuk efisiensi. "Pilihan part dari stage awal cukup menentukan. Bila ada keinginan ke stage 2, bisa langsung pilih piggyback saja. Karena setelah mengganti turbo bakal diperlukan piggyback seperti Dastek Unichip," papar Andre menepis penggunaan turbo menyebabkan lagging. "Lag bisa disebabkan karena pemilihan turbo yang tidak tepat. Pemilihan turbo harus pas agar terhindar dari masalah lag pada umumnya."
Setelah penggunaan Dastek Unichip untuk mengimbangi kinerja mesin yang menggunakan turbo. Kita perlu ketahui berapa setelan boost yang sesuai. "Untuk boost, bahan bakar, efisien timing semuanya bakal dikontrol melalui unichip," tutur Andre.
Part lain yang ikut diganti seperti busi dengan racing, atau biasa disebut sebagai busi dingin. Selain itu Andre juga menganjurkan untuk pemasangan part untuk mendukung handling mobil, seperti ban dan coilover yang mendukung performance. Tentunya, bagian yang cukup mendukung performance bisa menggunakan exhaust yang sesuai kebutuhan.
Untuk instalasi stage satu hanya membutuhkan waktu satu hari kerja, karena sifanya plug n play. Untuk stage dua yang lebih ke pengaturan boost pengerjaannya 1-2 minggu. "Peningkatan tenaga dari stage 2 mesin standarnya dari 120 hp bisa naik menjadi 200 hp. Itu yang saya rasakan pada mobil HR-V milik saya. Sedangkan untuk top speed belum diketahui kecepatan tertingginya. Dengan penggunaan turbo sendiri, cruising speed-nya lebih nambah, tidak perlu full throttle untuk mencapai 160kpj, cukup dengan tarikan ringan throttle dan efeknya menambahkan konsumsi bahan bakar lebih irit," jelasnya.
Customer yang datang ke MC Racing kebanyakan tidak lagi membincangkan stage berapa yang akan dibangun. "Customer lebih memilih berapa horse power (hp) yang diminati. Target customer A ingin berapa hp dan customer B ingin berapa hp. Seperti honda Jazz yang akan saya kerjakan ditargetkan 200 whp. Sedangkan Mitsubishi EVO 9 putih ditargetkan 800 whp dan ini sudah tercapai 2 tahun lalu. Semakin tinggi target yang diinginkan customer, pengerjaan menjadi semakin susah," aku Andre.
Buat Andre, yang paling penting dalam pengerjaan membangun mesin adalah detail, dan tidak boleh ada yang missing. Detail yang dimaksud adalah pemilihan part A,B,C dan D yang mampu menggapai kebutuhan sekian horse power. Waktu pengerjaan seperti merakit, tuning memakan waktu yang berbeda dan keduanya ia kerjakan sendiri.
"Sejauh ini pengerjaan menaikkan mesin, memasang part-part saya kerjakan sendiri. Pegawai disini hanya membantu membersihkan part-part. Karena kebersihan part bagian penting, saya cek dengan tisu, warna kuning saja ga boleh, apa lagi hitam," terang Andre.
Dirinya cukup disiplin dalam maintenance sebuah mobil. Selain detail, sektor kebersihan di mesin, dan kabel-kabel elektrikal harus dijaga. "Dengan kebersihan, tingkat kedetailan akan menghindari penyakit aneh dari mobil. Jika memang bersih, itu cukup memudahkan untuk trekking problem dan tentunya efisien," tutur lulusan Mekatronika disebuah pendidikan tinggi di Jakata tersebut.
Ketika dikonfirmasi antara hasil horse power dan durabiliti. Andre mengaku dua-duanya menjadi acuan yang saling beriringan. "Ada beberapa yang belum mencapai target itu menjadi tugas saya untuk menuntaskan permasalahan antara performa dan durabilitas," tutur Andre yang cukup bersemangat mencari teka-teki itu.
Untuk stage pertama dibutuhkan biaya antara Rp 5-7 juta. Sedangkan untuk stage kedua membutuhkan budget sekitar Rp30 jutaan. Dengan budget tersebut, customer tinggal memilih berapa target dari tenaga yang ingin dicapai mesinnya.
"Customer datang dengan target hp itu lebih clear, dibanding ia minta stage 1 dan stage 2 atau stage 3 malah lebih ambigu. Karena setiap bengkel, tuner, atau produsen knalpot memiliki resolusi berbeda untuk setiap stage. Dengan cara dan treatment yang sama dua mobil dengan mesin sama bisa menghasilkan horse power yang berbeda," tutup Andre meyakinkan kunjungan tim Blackxperience.com. [Ahs/timBX]
Simak modifikasi honda hr-v lainnya
Bengkel MC Racing Jalan Bursa Otomotif Sunter, Blok E-7 Jakarta Utara.