DEC 28, 2022@22:12 WIB | 3,017 Views
Melihat pertama kali sebagai finalis di Kustomfest 2022, Narasimha sebagai puncak pertemuan seni dan teknis tingkat tinggi hasil karya Builder Bali, bli Ajus dari AMS Garage. Setiap panel digarap cukup serius, desain panel dibentuk mendukung fungsional, gaya muscle, dan secara look seperti different beast seperti singa yang berlari.
Menggabungkan material alumunium 6063 nan rigid, membuat desain mengalir mengikuti air flow udara. Selain basic EV, sentuhan teknologi frame/sasis digarap diluar ekspektasi, dan gaya body monocoque cukup mewakili entitas Narasimha sebagai Neo Futuristic Cafe Racer.
Narasimha sebuah nama untuk motor bergaya café racer yang dibuat oleh Bli Ajus, dari AMS Garage, Sanur Bali. Korelasi nama dengan look desain yang terlihat garang, mirip dengan artikulasi nama-nya sendiri Nara-Simha (Dewa Wisnu sebagai dewa Pelindung). Semua sektornya dari bodi, sasis, hingga kaki-kaki tidak lepas dari campur tangan builder alias hand made yang berbahan alumunium 6063.
Klimaksnya, modifikasi kustom ala cafe racer ini mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai First Champion All Caferacer KustomFest 2022 pada awal Oktober 2022. Penghargaan lainnya mendapatkan Pick Award dari Cherryscompany dan mewakili Zero Motorcycle sebagai motor custom karya anak bangsa di puncak G20.
"Hampir semua genre motor custom sudah pernah saya buat. Cuman ketika saya membangun caferacer, ternyata banyak orang suka. Saya menilai, taksu ada di caferacer," buka bli Ajus ke tim Blackxperience.com.
Secara komposisi, produk aftermarket bisa dihitung, sisanya dibuat secara handcraft. Jika dilihat secara proses, dimula dari sketsa, berlanjut ke mockup menggunakan kawat besi dan berlanjut ke molding. Dari tahap tersebut dihasilkan kertas sebagai patern pengerjaan pada bahan plat alumunium.
Bodywork terbuat dari alumunium type 1100, dengan manual metal shapping (english wheel). Sedangkan bahan sasisnya terbuat dari metal alumunium tube 6063. "Alumunium 1100 lebih empuk, sementara 6063 punya campuran magnesium. Begitu juga proses reinforcement sasis, kita lewati proses heat treatment selama 8 jam sesuai standar pabrikan," tambah bli Ajus.
Bentuk body yang aerodinamis, flow line terlihat dari panel yang berbeda kemudian menjadi kesatuan bodywork motor. "Penggunaan alumunium untuk memangkas berat, dan sesuai dengan karakter saya tanpa finishing alias mengandalkan hairline polish. Seni estetika, dan teknis yang proper menghasilkan sebuah karya Narasimha," terang bli Ajus menjelaskan teknis welding tingkat tinggi untuk shaping bodywork.
Tidak hanya membiarkan tapilan segar, dan buas dalam konsep caferacer. Bli Ajus juga menambahkan fitur seperti air suspensi dan motorized untuk mengangkat tangki dan hornet.
"Ide menggunakan air suspensi kami sadap dari teknologi motogp. Suspensi bisa dinaik turunkan untuk kebutuhan start lebih baik. Di Narasimha ini lebih kami fungsikan untuk posisi riding yang sesuai dengan si owner. Jadi bisa dinaik turunkan, saat riding lurus maupun cornering," terangnya.
Sementara ide motorized lebih untuk menutup charger port dari air. Maka bli Ajus memutar otak, bagaimana charging port bisa disembunyikan di balik hornet. "Secara pengerjaan sudah saya fikirkan bagaimana fungsional di balap MotoGP bisa saya terapkan di Narasimha, maka saya kembangkan airsuspensi, dengan pressure maksimal 200 psi, sanggup untuk menahan beban rider dan motor secara keseluruhan," tambahnya.
Headlamp yang fenomenal, diletakkan di bodyfairing. Dibentuk menggunakan acyrlic, untuk menanam lampu LED, menggunakan hairdryer dan air panas. Termasuk lampu belakang dan sein. "Saya lihat modifikasi motor di Indonesia semakin gila. Harapannya butuh perahu (sponsor) untuk tampil di event motor internasional, seperti Yokohama Jepang dan Motor Builde Expo Italia," tutup bli Ajus.[Ahs/timBX]