OCT 20, 2021@16:00 WIB | 4,239 Views
Workshop kali ini sebuah bengkel skuter di bilangan Cipayung Jakarta Timur. Pengalaman membangun skuter kencang untuk kompetisi, akhirnya membawa hobi Rangga sang Owner, lebih serius ke jasa painting dan restorasi. Scooterport dirintis di Ciputat dan beralih ke Cipayung, membuka market baru dunia skuter customized. Antara dua dunia Vespa modern dan Vespa klasik menjadi acuan Rangga dan tim Scooterport berkarya memadukan warna-warna fashionable yang terus berkembang.
Piaggio Zip dengan Mesin Full Set Malossi RC One 2 tak, dan Vespa Corsa dengan engine Quattrini M1L adalah dua gacoan yang dibangun Rangga untuk kompetisi. Dengan engine yang diimpor langsung, dua skuter ini dikembangkan bersama rekanan A15 Engineering untuk turun di balap Sentul. Tak hanya itu, Italjet Dragster generasi pertama juga menjadi koleksinya. Semua part performance diimpor langsung dari Italia.
"Awalnya workshop di Ciputat, melayani service part, service hingga restorasi. Sementara di Cipayung, service yang diberikan lebih ke body repair dan restorasi. Sudah hampir 1 di Cipayung, dan itu menyesuaikan dengan market di sini, melihat kondisi pandemi," ungkap Rangga kepada tim Blackxperience.com.
Tak pernah kenyang dengan dunia skuter dan performance, Rangga tetap menikmati skuter kencangnya untuk membangun spirit skuter lebih besar. Menarik perhatian pecinta skuter retro untuk repaint dan restorasi.
Tahun demi tahun berkarya, flow Vespa klasik memang mendominasi, namun kenyataan market skuter modern juga tak kalah menarik secara manajemen waktu. Disisi pengerjaan memang lebih menguntungkan Vespa modern karena timming eksekusi lebih cepat. Sementara skuter klasik tetap lebih lama proses pengerjaannya, karena material plat bodi dan sasis yang udzur.
Skuter klasik, memperhatikan notch body agar body tetap anggun dengan balutan cat tipis, menghasilkan output yang maksimal. Pilihan material cat ScooterPort jatuh pada glasurit dan spies hecker menjadi andalan Rangga menghasilkan karyanya. Restorasi secara maksimum atau sekedar repaint body dengan pilihan warna eye catchy dan lebih lifestyle. Sedangkan warna baru cerah diciptakan diluar warna pabrikan, dan itu membuat lebih fresh serta tampil beda.
Scooter Port dilengkapi ruang open (spray booth) untuk pengecatan, menghasilkan hasil yang lebih maksimal dan permukaan lebih halus. Karena sanggup meminimasir error dan debu, sehingga saat masuk proses finishing tidak memerlukan revisi pengerjaan yang banyak.
"Dengan budget yang masuk, kami prefer menggunakan material glasurit. Secara kualitas sama-sama bagus dengan spies hecker. Dengan interval harga dibawah spies hecker, dan hasil yang sama, glasurit lebih aman menutup semua permukaan body. Rentang waktu yang dibutuhkan untuk repaint 2-3 minggu, dengan harga start dari Rp2,9 juta hingga Rp3,4 juta," ungkap Rangga.
Rentang waktu tidak bisa disamakan antara skuter klasik dengan skuter modern. Skuter klasik punya obstacle yang bervariasi, mulai penyok, karat, hasil las, dempul terlalu tebal, sehingga waktu pengerjaan lebih lama.
"Kita mulai dari kerok cat, untuk mengetahui body aslinya. Butuh koreksi seksama, apabila aman, beranjut ke proses dempul, epoxy, dempul, epoxy. Kemudian masuk ke clear coat dan perakitan," tambahnya. Bila antrian kosong restorasi skuter klasik cukup memakan waktu 45 hari, namun bila antrian lama bisa 60 hari. [Ahs/timBX]