DEC 14, 2023@15:00 WIB | 7,137 Views
Tingginya konsumsi motor matic di Indonesia menjadi target modifikasi yang bermacam-macam. Gaya modifikasi pun berkembang dari awal 1980 an hingga sekarang. Terbukti motor matic pertama yang datang di Indonesia, seperti Vespa Corsa 1984 masuk di Indonesia tahun 1991. Menyusul kemudian kehadiran Kymco dengan Jet Matic Trend 125 di awal 2000an. Disusul dengan pabrikan Jepang Yamaha Nouvo Lele menyusul tahun 2022, disusul dengan Mio Generasi pertama.
Honda hadir dengan Vario 110 dan Beat 110 dan Suzuki dengan SPIN 125, Suzuki Skywave, Skydrive serta Hayate.Tahun 2015, Yamaha kembali merilis maxi skuter, dengan Nmax. Disusul Aerox hingga Xmax serta Dmax. Termasuk kehadiran Vespa dari mesin Quasar hingga mesin I-Get.
Berikut ini gaya modifikasi skuter matic yang hype di eranya. Pertama Stand Up Skuter atau Otoped Matic, Kedua Proper Harian, Ketiga Low Rider, Keempat Modif Touring Kelima Modif Thailook.
1.Stand Up Scooter / Otoped Matic
Tren stand up scooter atau otoped matic, lagi mewabah di Indonesia, dan semakin menjamur di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Hingga Bali. Biasanya skuter yang dinaiki berdiri ini, pakai mesin listrik yang ringkas dan simple. Namun para modifikator di Indonesia tidak hilang akal, mereka mencoba membuat motor custom ini menggunakan mesin motor matic konvensional ber CC kecil seperti Yamaha mio dan Honda beat. Dan tentunya larinya makin ngebut, karena bobotnya semakin ringan.
Modifikasi stand up skuter atau yang lebih dikenal dengan Goped ini biasanya dimulai, dengan membabat subframe sampai tersisa frame kiri saja untuk tumpuan shockbreaker. Lalu untuk bagian depannya dibuatkan segitiga custom. Sedangkan bagian as shockbreakernya masih menggunakan bawaan motor, yang dipotong sekitar 10cm, sehingga ukurannya jadi kecil banget, dengan wheel base cuma 1.120 mm, sedangkan aslinya Yamaha Mio mempunyai ukuran sekitar 1.260 mm.
Banyak juga part sepeda dan skuter yang dipakai pada aliran modifikasi ini, sektor yang paling jelas ada dibagian ban dan pelek yang menggunakan ring 6 inci. Lalu untuk bagian belakang, agak terlihat unik dikarenakan area mesin dan cvt terekspos dengan jelas, dan menggunakan tangki bensin yang diambil dari mesin potong rumput, berkapasitasnya 1 liter.
Lalu agar tampilan terlihat lebih clean, untuk bagian kelistrikan seperti aki, kiprok dan CDI semua disembunyikan di bawah kolong jok motor, biar motornya terlihat ringkas dan semakin mirip dengan otoped. Bagian mesin dibiarkan standar, karena biasanya motor ini digunakan untuk jalan jalan santai.
Bicara masalah biaya, kocek yang harus di keluarkan untuk membuat Goped dengan basis Yamaha mio atau Honda beat membutuhkan dana sekitar Rp.8.000.000 hingga Rp.25.000.000 harga tersebut tergantung siapa builders yang membangun motor itu dan part part apa saja yang akan digunakan.
2.Proper Matic
Akhir-akhir ini mulai ramai matic dengan konsep proper. Jika diterjemahkan, proper memiliki beragam arti. Mulai dari pantas, sopan, tepat sampai rapi. Itu berarti aliran proper matic merupakan modifikasi skutik dengan konsep yang pantas, tepat, sopan dan tentu saja rapi, jadi kesannya terlihat berkelas dan tetap fungsional.
Jika bicara konsep, sebenarnya tidak ada konsep yang baku ketika ingin membuat proper matic. Tapi dari beberapa pelakunya, ada beberapa pakem yang disetujui pelaku aliran modifikasi ini, yaitu rapi, tidak trondol, dan bersih.
Motor yang bersih, rapi, dan nyaman dilihat biasanya disebut proper. Gak ada bodi yang dicopot atau trondol. Selain itu juga harus fungsional dan fitur di kendaraan berfungsi dengan baik dan disertai part variasi pendukung lainnya, seperti upgrade suspensi, sistem pengereman, dan lain-lain." Penempatan part yang diganti juga harus pas fungsinya dan enak dipandang.
Meskipun banyak memakai barang dari motor Thailand dan Vietnam, bukan berarti mengikuti gaya dari kedua negara tersebut. Penggunaan part milik motor tetangga itu lebih karena agar tampil beda, karena populasinya di sini terbilang jarang. Tingkat fungsionalitasnya juga yang biasanya diburu. Hal itu karena rata-rata penganut proper matic motornya masih dipakai sebagai kendaraan sehari-hari.
Upgrade mesin pun cenderung yang tak terlalu ekstrem, sehingga lebih aman dan nyaman buat harian maupun saat turing. Bahkan knalpot pun cenderung pakai yang biasa atau standar racing, yang suaranya cenderung lebih ‘adem’.
3.Low Rider
Menurut beberapa sumber, modifikasi lowrider ini seringkali dijumpai dijalanan Jepang. di jepang udh biasa kita melihat motor matic lowrider bersliweran di jalan raya dengan ciri khas, warna krom blink blink di sekujur bodynya, serta pemakaian ban gambot yang di kawinkan dengan teknologi suspensi airsus. Pada tahun 2005 modifikasi ini sempat menjadi trend di kalangan anak muda dikarenakan sempat menjadi salah satu konten video klip dari band Sheila On Seven. Awal kemunculan spesies metik, aliran modif macam lowrider bisa dibilang cukup hype. Hampir selalu ada di kontes2 modif dalam negeri.
Di Jepang sendiri, modifikasi aliran lowrider biasanya menggunakan basis motor matic berkapasitas mesin yang cukup besar, mulai dari 250cc hingga 550cc seperti Yamaha Majesty 250 atau Suzuki Brugman. Namun, oleh modifikator Indonesia itu bisa diaplikasi di Yamaha Mio dan teman-temannya.
Salah satu ciri khas yang cukup mencolok dari gaya lowrider adalah bagian ban belakang yang sangat lebar biasanya menggunakan velg berukuran 5 inchi yang dibalut dengan ban berprofil 150/60 ring 14, selain itu,jarak sumbu roda depan dan belakang umumnya akan digeser jadi jauh lebih panjang hingga 30cm. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan panjang dan pada motor layaknya big scooter.
Masih ada lagi yang bikin lowrider makin terlihat berkelas, yakni ubahan pada bodi dan cat serta pemasangan variasi pendukung seperti setang yang tinggi dan knalpot racing. Semua harus punya nada yang sama dengan irama ubahan tadi. Cirinya adalah part part berbahan logam yang dibuat mengilap layaknya krom, atau dibuat gelap sekalian alias hitam pekat. Dan dalam perkembangannya, aliran modifikasi Lowrider bertambah ekstrem.
Motor dibuat bukan hanya bertambah panjang, tapi juga menjadi lebih rendah atau ceper. Yang membuat bodi menjadi lebih mencium tanah. Sektor mesin pun tak luput dari sentuhan modifikasi, biasanya mereka akan menaikan CC motornya alias bore up agar tetap bisa berakselerasi maksimal meskipun sudah menggunakan kaki kaki gambot dan body yang berat.
4.Touring/Adventure
Seolah enggak mau kalah dengan motor-motor 'batangan', banyak juga para bikers pehobi touring yang kini menggunakan basis motor matic. Walaupun perbedaan karakteristik dari kedua motor baik matic dan motor batangan sangat signifikan.
Namun bagi blackpals yang suka pakai motor matic, bisa juga kok dibikin tak kalah nyaman sama motor batangan saat dipakai touring.
Hal pertama yang perlu dilakukan agar motor matic lebih enak dibuat touring, yakni dengan merubah bagian kaki-kaki. blackpals bisa meninggikan shockbreaker agar ground clearance motor matic jadi lebih tinggi dari standarnya, biar gak mentok pas melibas lubang di jalanan. Yang mana pasti bakal banyak ditemui beragam bentuk jalan dari yang mulus sampai bergelombang.
Berikutnya setelah meninggikan kaki-kaki, blackpals bisa mengganti ban dengan yang sedikit lebih gambot agar lebih nyaman lagi, terlebih lewat jalan yang gak terlalu mulus. Ban yang gambot cenderung meredam lebih baik dari ban ukuran standar. Namun, penggantian ban lebar juga wajib dibarengi dengan mengganti ukuran velg motor ya, biar tetap proporsional bentuk dan fungsinya. Semisal menggunakan ukuran ban 110/80 blackpals harus menggunakan velg dengan lebar 2.15 inci.
Nah,buat yang terakhir blackpals bisa merubah sedikit bagian CVT, yakni roller. Sebagai penyalur tenaga mesin menuju ban belakang lewat v-belt, mengganti ukuran roller sangat berpengaruh. Atau kalau mau lebih kencang lagi bisa membeli paket bore up yang sudah banyak untuk motor matic. Kapasitas mesin jadi bertambah hingga larinya makin enak. Dan, gak pakai ribet, karena sudah plug and play.
5.Mothai (Thailook)
Salah satu aliran modifikasi yang cukup popular ialah Thai modification style atau Thai Look. Lebih mahsyur lagi, orang menyebutnya dengan istilah Mothai. Ya, style modifikasi motor ini memang terinspirasi dari tren yang berkembang di Negeri Gajah Putih, Thailand. Konsep ini banyak digandrungi para anak-anak muda yang doyan ngebut di jalan, karena pernak-perniknya yang begitu simpel, ceper dan gampang diajak berakselerasi.
Tapi, bukan Mothai yang sempurna apabila asal menggunakan part. Bagi mereka yang berdompet tebal, pasti tergiur untuk memasang part mahal dengan merek-merek terkenal seperti kaliper rem Brembo, shockbreaker Showa atau Ohlins.
Tromol coak atau bubut merupakan salah satu ciri khas mothai. Kadangkala ada juga yang hanya menggunakan tromol beraksen krom mengkilat. Tromol menjadi sebuah identitas dan seolah harus ada pada motor mothai. Merek-merek yang sering dipakai ialah ZOX dan VND. Selain itu, ada pilihan lain yang juga tak kalah keren contohnya Combiz, PKM, dan Kornet.
Ban kecil tentu membutuhkan velg yang juga mungil. Umumnya, velg yang dipakai berukuran 1.20/1.40. Agar tampilannya makin eye-catchy banyak modifikator yang menyeragamkan motor dengan velg-velg khusus seperti V-line dan two-tone. Merek-mereknya pun beragam dan bisa dipilih sesuai kebutuhan, antara lain Taksago Excel Asia, TDR, DBS, COMET, RIDE IT, CLD dan TK.[Ahs/timBX]