DEC 22, 2021@17:16 WIB | 5,508 Views
Tole Motorworks workshop anak muda dengan kualitas building apik karena unsur craftsmanship dari keahlian membangun seluruh bagian part secara handmade. Ryan, sang owners yang masih muda dengan segala kreatifitas di bidang engineering dan building akhirnya memberi nama workshop dengan Tole, konsekuensi dari sebutan pihak builders lain yang kagum dengan kemampuan customized.
Bekerja sendiri untuk sebuah motor custom sedikit aneh, tapi kenyataannya memang begitu dengan kemampuan mengoperasikan beberapa spesial tools miliknya. Beberapa part alumunium dibentuk menjadi cover headlamp, sparkbor depan dan belakang serta undercowl untuk segala jenis motor. Secara look dibiarkan asli karena serat raw cukup eksotis tanpa finishing apapun, bisa diakses melalui @tolemotorgoods karena diproduksi terbatas.
Modifikasi gaya cruiser atau scrambler secara full part bisa sampai tiga bulan. Pasalnya semuanya dibikin manual, molding dan pengukuran harus PnP dengan obyek, itu menjadi tantangan tersendiri.
"Kelemahan material alumunium adalah mudah lecet, karena dibikin tanpa finishing. BlackPals ga usah khawatir karena semua permukaan bisa diamplas ulang, tanpa harus khawatir materi menjadi tipis," buka Ryan yang menggunakan ketebalan alumunium 3 mm ini.
Membangun motor gaya scrambler dimulai dari memotong subframe, dudukan lampu depan, cover engine serta spakbor dibikin untuk menunjang tampilan Kawasaki W175 mengangkat culture scrambler.
"Butuh waktu tiga bulan, karena dimulai dari molding. Desain molding yang sudah jadi kita kirim ke customer untuk mendapatkan approval atau revisi desain. Semua pengerjaan kita lakukan secara personal, kecuali painting," tambahnya.
Didukung dengan mesin bubut kecil, digunakan untuk bushing, english wheel membantu tampilan sparkbor lebih square, Mesin jig untuk main frame, hingga body fiber yang dipesan khusus oleh customer. Semuanya dikerjakan the one only Ryan saja.
Proses welding dan gerinda punya serta jig punya ruang khusus. Mesin GL yang bore up 63 mm juga menjadi bagian proses yang dilakoni oleh Ryan. Sudah didukung kruk as Tiger guna mendukung kubikasi dan power 200 cc.
Energy custom memang diadaptasi dari rules dunia luar, tapi Ryan sudah mengadaptasi dengan desain miliknya. "Kami sudah pernah bikin frame tanpa Jig, hasilnya motor memang tidak center alias lari kiri dan kanan. Dengan bantuan jig, pembuatan frame jadi lebih mudah dan motor jadi seperti pabrikan kualitas buildingnya," tutup Ryan.
Sebuah karya kolaborasi dengan Squence dengan IG : @bysquence desainer dalam negeri yang teriinspirasi gaya desain motor Tracy Nelson. Sebuah tren culture fiber yang pertama kali digunakan di dunia surfing, akhirmya bertransformasi ke culture roda dua tepatnya di California. Project tersebut membawa nama Tole Motorworks melambung ke dunia customized nasional. Hasil karyanya sering di pajang di beberapa event nasional dan itu membuat eksistensi seorang builders yang harum di jagad roda dua.[Ahs/timBX]