JUL 10, 2024@19:00 WIB | 1,371 Views
Tomo Speed Shop (TSS) mulai kembali menjadi macan lintasan lurus sejak 2009 hingga 2015 lalu. Kini selain sebagai workshop penyedia part aftermarket thailand, TSS kembali menjadi tim balap lintasan lurus yang memulai dari kelas Sunmori, hingga seluruh podium sulit terkalahkan di berbagai event dragbike seperti Black Drag Bike, IDW hingga IDC.
Workshopnya dibilangan Sunter, Jakarta Utara, tepatnya Ruko Sunter Icon Blok B8, kami menemui sang owner bro Utomo yang kemudian menjadi nama sebuah workshop Tomo Speed Shop (TSS). Kesibukannya di dunia dragbike dan kontes modifikasi membuatnya seringkali driving dari Jakarta ke Yogyakarta, menemani tim Bara-bere Semarang yang ikut andil membangun motor drag kelas Sunmorinya.
Termasuk tren kelas 59 Open untuk lintasan 402 meter, yang cukup digemari oleh tim-tim besar dari Jakarta, Yogyakarta, Solo dan sebagainya. Konon sebuah motor Ninja 59 Open, budget modifikasinya bisa mencapai Rp200 juta. TSS dalam hal ini menyediakan part dari crankcase, block, kubah, piston dan ring, hingga ke rangka alumunium.
"TSS berdiri sejak tahun 2009, aktif turun di balap liaran sejak 2008-2010. Mio Sonic liaran dengan body standar, tapi secara engine sudah boreup menjadi 66 mm, klep in 33 klep out 29. Karburator standar di reamer. Sebelum bermain diliaran, basic saya main kontes modifikasi," buka Utomo kepada Blackxperience.com, memainkan motornya di bilangan Jakarta Barat dan Pusat.
Di era tersebut, untuk main liaran, motor Mio Super Sonic miliknya menguras budget Rp50 jutaan.
Kawasaki Ninja 150R Tahun 2015 Untuk Kontes
Ninja 2 Tak ini dibangun untuk kontes modifikasi. Menyisakan mesin yang standar. Velg ganti jari-jari, karbu PWK35, exhaust DBS Titanium, rangka alumunium, arm & Footstep Almu DKT, Shock Belakang Gazi.
"Karena ini motor kontes modifikasi, budget modifikasinya sudah mencapai Rp150 hingga Rp200 jutaan," cetusnya menegaskan aliran Thailook, secara lebih terlihat semi trondol.
Aliran Modifikasi Thailook bisa dilihat melalui beberapa titik. Pertama tampilan yang semi trondol. Kedua, velg menggunakan jari-jari. Ketiga, ukuran ban kecil. Aliran modifikasi ini juga bisa disebut racing look menurut Tomo. "Kalau kontes mungkin baru 3-4 kali. Pernah juara I dan pernah Juara III," terangnya.
Honda Beat 155cc di kelas Matic Tune Up
Setiap motor drag dikelas Tune Up (TU) tampil trondol tanpa cover sekalipun. Tanpa batok lampu, tanpa body dan tanpa windshield. Sementara kelas TU ini sudah menggunakan tangki didepan.
"Pembalapnya tetap pakai safety gear. Mulai dari sepatu, glove, wearpack hingga helm full face. Karena semua motor sudah dibikin ringan dan kencang, bobot pembalap juga harus ringan. Kami pernah punya joki dengan bobot 30 kg," terangnya.
Modifikasinya sektor engine piston 57mm, Stroke 57mm,
Valve In/ex 28mm/24mm, Karburator Uma Racing 30. Untuk CVT pully dan kampas dibubut. Juara di kelas tersebut dari 2011 hingga 2014.
Nah seberapa catatan waktu motor ini, bisa dibantu menggunakan racebox. Dipasang dimotor, dengan catatan sudah diset untuk jarak 201m atau 402m. Setelah melewati jarak yang ditentukan, terlihat kecepatan, waktu tempuhnya yang menjadi value dari motor drag.
Era 2010 keatas saat itu, tangki masih dibawah jok. Namun sebuah case saat blok mesin pecah, stroke menghantam karbu dan menyebabkan tangki pecah. Finally kebakaran.
Berkaca dari kasus ini, tangki tidak boleh dari plastik dan harus dari alumunium serta peletakan di depan stang. Budget Rp50 jutaan, dengan waktu 2-3 bulan untuk setting.
Definisi Kelas Drag Bike Ninja TU 59 Open
Kelas drag bike yang satu ini dibuka dan dipertandingkan menyesuaikan regulasi di Thailand. Artinya untuk bermain di kelas ini, harus dipastikan spesifikasinya antara lain, piston 59mm, stroke bebas, karburator bebas, dan pengapian bebas. Total berat pembalap dan motor harus 105kg.
"Berhubung spesifikasi tersebut dari Thailand, banyak tim yang membeli unit dari Thailand. Termasuk lewat TSS yang menyediakan part tersebut," tambahnya.
Untuk sebuah frame dengan jok dan swingarm berbahan alumunium, beratnya 10kg. Untuk rangka saja hanya 6 kg. Harga rangka bersama jok, segitiga dan swingarm mencapai Rp16 jutaan saja Black Pals, plus garansi dari Thailand.
Tomo Speed Shop juga menyediakan rangka Serpico, full alumunium. Mereka biasanya butuh untuk kontes, harganya mencapai Rp15 juta. Materinya alumunium seri 6, tanpa jok, swingarm, segitiga. Teknologi produksinya berbasis CNC machinery.
Crankcase Ninja Alumunium Billet Seri 6
Termasuk paket Ninja 59 open adalah crankcase dari alumunium billet. Harganya cukup menggiurkan Rp25 juta. "Mengapa crankcase ini mahal, teknis pengerjaan sulit, material alumunium billet tahan panas dan patah. Dari materi alumunium utuh kemudian dibentuk menjadi blok mesin," cetus Tomo.
Blok Ninja 59 Open Pakai Bahan Standar
Blok Ninja 59 open ini menggunakan bahan standar OEM yang sudah dimodifikasi packing. Harganya Rp5,5 juta. Sedangkan head CNC plus Kubah (14,5, 15,2) Rp4 juta.
TSS juga menyediakan piston Ninja diameter 59mm berbahan bilet dengan 1 ring saja dengan harga Rp350 ribu. Sementara crankshaft diharga Rp7 juta. Magnet dan CDI E7 khusus 59 open.
Tromol belakang alumunium Rp2 juta dan tromol depan plus disk Rp2,2 juta. Suspensi Ohlins 24,5mm Rp8,5 juta. TSS memperkirakan motor drag untuk kompetisi kelas 59 open dirange harga Rp150-Rp200 juta. Wow, bayangkan kalau satu tim punya 10 sampai 15 motor untuk mengejar juara umum di kelas point? [Ahs/timBX]