AUG 27, 2024@20:22 WIB | 1,416 Views
WhiteCollarBike menurut sang owner, Ram-Ram Januar awalnya merupakan kompetisi antara dirinya dengan sang istri pada tahun 2011. Keduanya sarjana dari desain produk ITB yang saling berkarya menghasilkan produk dan dilirik oleh dunia luar.
'Motor untuk kaum kerah putih', begitulah harfiah workshop private WhiteCollarBike. Sayangnya seluruh motor hasil karyanya tidak bisa kita nikmati, saat tim Blackxperience.com mengunjungi workshopnya di Bandung. Agak mengherankan ternyata seluruh motor modifikasinya diulas secara apik di website Return of The Cafe Racers, dan itu membuktikan nama Ram-ram Januar cukup diminati media luar.
Sebagai workshop roda dua, WhiteCollarBike boleh dibilang workshop pertama di Indonesia yang memperkenalkan shapping body work berbasis materi alumunium serta karya White Collar Bike yang selalu baru, unik dan futuristic . "Dengan materi alumunium tanpa dempul dan poles, itu ngegambarin what you see what you get," buka bro Ram-ram ke tim Blackxperience.com.
Yamaha Virago 750 Cafe Racer Tribute to Seulawah
Sebuah motor dengan basic mesin Yamaha Virago 750, dibuat dengan gaya cafe racer mengadopsi motor gaya pesawat R1 pertama kali Dakota R1-001 Seulawah. Awalnya hanya sebuah motor saja, sisanya memang dibuat secara handmade. "Seorang builder sekaligus desainer seperti saya, terbiasa membuat segala sesuatu dari nol. Sasis dibuat berdasarkan engine yang sudah sehat. Berlanjut ke desain body, dan part yang memang dibuat secara handmade," terangnya tribute to Dakota R1-001 Seulawah.
Mengikuti gaya body pesawat dengan teknis alumunium rivet, dan ban klasik dengan velg buta alumunium mengikuti gaya pesawat sebagaimana aslinya. Tidak banyak part yang plug n play, kecuali memang dibuat sendiri, yang itu menunjukkan kapasitas sebagai seorang designer Ram-Ram menjelaskan project tribute to Seulawah ini belum selesai.
Gaya shape body cafe racer dari White Collar Bike menjadi cukup terkenal. Di dunia luar builder Paolo Tessio owner dari Texmotorbike. Motor kustom yang cukup unik, liar dan konsep yang diusung selalu fresh.
"Meski karya saya banyak lahir dari materi alumunium, namun sebenarnya saya suka composite material. Saya materi alumunium ini sudah keren tanpa finishing, tanpa harus menyembunyikan cacat, kecuali bsentuhan tangan," terang bro Ram-Ram.
Yamaha XS Eleven : American Flat Tracker
Tampilannya diadopsi dari gaya dirt bike Amerika dengan mesin-mesin besarnya. Berbasis Yamaha XS Eleven, 1100cc tentu cukup kompatible dengan motor aslinya dari benua Amerika. Konsepnya tanpa rem depan, dan mengandalkan rem belakang.
"Untuk mewujudkan XS Eleven, kami sudah berganti desain berkali-kali. Penyakit designer itu terulang disitu, lama dan kurang puas dengan desain yang ada. Sebaiknya builder lain jangan ikutan, karena bisa bangkrut," cetus bro Ram-Ram.
Secara tahapan membangun motor, pertama kali dipikirkan adalah basic mesin yang dipilih. Yamaha XS Eleven ini diimpor dari USA, jadi hanya 1 di Indonesia.
Tahap kedua memilih gaya kustom, American Flat Tracker dilakukan proses desain 3D di komputer. Proses ketiga melalui tahap clay modeling, untuk bikin dummy. Proses keempat membuat part berbasis alumunium berdasar clay.
"Sifat clay itu kan hand form, sesuai bentuk aslinya. Untuk studi dimensi, ergonomi, posisi kaki dan tangan. Untuk sasis didevelop melalui mesin jig, guna mengatur alignment roda depan dan belakang," tutup Ram-Ram. [Ahs/timBX]