MENU
icon label
image label
blacklogo

H-5 Black Drag Bike Semarang, Dragster dan Tim Harus Setting Motor Andalannya

JUL 27, 2024@10:00 WIB | 317 Views

Black Drag Bike 2024 Series yang digelar di Skardron 31 AYD Penerbad Bandara Lama A Yani Semarang pada 3 Agustus 2024 nanti melibatkan 2 kelas point dan 1 kelas supporting, serta satu kelas eksibition Polytron Motorcycle. Untuk kelas point seperti biasa, melibatkan kelas Utama Open Point A dan kelas Utama Pemula Point B. 

Kelas Utama Open Point A  mulai dari bebek tune up 4 tak 130cc 110 kg, Bebek Tune Up 4Tak 200cc 120 kg, Sport 2 Tak 155cc (R.STD OPEN) 130 kg, Sport 2TAK Tune Up 155cc 120kg, Bebek 4Tak TU 200cc Sleep Engine 115kg. Totalnya menjadi 5 kelas.

Kelas berikutnya kelas Utama Pemula Point B, meliputi Bebek Tune Up 4Tak 130cc Point B 110kg, Bebek Tune Up 4Tak 200cc Point B 120KG, Sport 2Tak 155cc (R.STD) Point B 130 kg, dan Bebek 4Tak TU 200cc Sleep Engine 115kg. 

Sebagai pertimbangan di BlackStone Sidoarjo yang diselenggarakan bulan Maret 2024 lalu, Adit Coco mewakili FTR 17 Fanterra Wijaya Racing meraih Juara Umum Point A, dengan 74 point. Wildan Kecil dari tim Denventa Tridarma Sanjaya Jet Yogyakarta mengunci point 71, menandakan ketatnya kelas umum Point A. Joko Percil mengunci 63 point diposisi ke 3 dari tim yang sama dengan Adit Coco.

Dikelas Pemula Point B, Yudis Kurcaci menahbiskan dirinya masuk ke zona pembalap seeded, setelah memenangkan juara umum. Yudis mewakili tim Baja Beton Limousin RND MSDR MFST meraup 65 point, diikuiti Arif Megantara mewakili tim Sinar Jaya Broiler dengan 50 point, dan Aji Kelinci diposisi ketiga dengan 38 point mewakili EKD WSTN SCS VRG Kendar.

Tipisnya angka point yang dihasilkan para dragster bisa disebabkan beberapa hal berikut. Pertama dragster biasanya cukup lelah dalam kompetisi yang begitu ketat. Meski secara teknis motor sudah disetup untuk race, kelelahan si dragster malah membuat waktu makin ambradul, kinerjanya bisa dilihat di angka Reaction Time (RT), 60FT, Average Speed dan Timing. Kedua, kematangan setting meliputi kondisi cuaca, final gear, bobot pembalap dan terpenting gaya balap. 

"Setiap motor yang sudah disetup secara maksimal, belum tentu menghasilkan angka yang maksimum bergantung beberapa faktor, cuaca (kelembapan), final gear, bobot dan gaya balap dragster. Dari gaya balap Vano Mahendra misalnya, kepala mekanik harus nandain, bagaimana gaya balap, final gear yang cocok buat doi. Termasuk arah angin, kecepatan angin, saat setting dan saat race harus diperhatikan," terang Aditya Bayu dari tim Happy Turtle Jakarta.

Baca : Pemenang Black Drag Bike 2024 Surabaya, Simak Data Podium Setiap Kelasnya Black Pals

Selain itu, idealnya sebuah tim juga mempersiapkan mesin cadangan, untuk kelas-kelas yang menjadi incaran berdasarkan event IDW, IDC  dan Black Drag Bike.

Tentunya pelaksanaan Black Drag Bike Seri Semarang pada 3 Agustus 2024 nanti bakal cukup seru ya, untuk saling mematahkan waktu tercepatnya.  Selain kelas Point, Black Drag Bike bakal memainkan kelas pendukung yang jumlahnya  14 kelas. Salah satu yang paling  diminati seperti kelas Ninja 2Tak 155cc STD Sunmory, dan Campuran sport 4T (4 Klep dan 2Klep) 300cc Mix Rider yang biasanya diisi dengan motor Herex, yang seri Sidoarjo kemarin, rekornya dipecahkan oleh Adit Coco dengan 6,9 detik. Yuk, daftarin motor drag terbaik lo Pals. [Ahs/timBX]

Tags :

#
black drag bike 2024 seri semarang,
#
drag bike night battle,
#
adit coco,
#
yudis kurcaci,
#
vano mahendra

X