MAR 19, 2019@19:00 WIB | 5,804 Views
Adonis, adalah seorang yang memiliki semangat besar dalam dunia otomotif. Pria ini jatuh cinta pada Volkswagen, brand asal Jerman yang terkenal akan unsur retro dengan sejarah panjang.
Kecintaannya pada VW, singkatan dari Volkswagen, seolah membangkitkan sisi liar imajinasinya untuk membangun sebuah Super Beetle yang mampu berkompetisi pada kejuaraan drag race. Tidak tanggung-tanggung, Adonis ingin kendaraannya itu mampu mengasapi mobil lain pada ajang balap resmi, alias menjadi juara.
Sebelumnya, dia telah memiliki VW Beetle, tetapi tentu saja, Adonis ingin mobilnya bisa melaju lebih cepat lagi.
Pria ini tahu betul kesulitan untuk mengubah sebuah paradigama Volkswagen yang akrab dengan kesan softly-touched menjadi sebuah kendaraan yang super agresif. Namun, disitulah tantangan dan peluangnya. Bagi Adonis, Volkswagen bak kanvas bagi Picasso, tempat untuk menumpahkan kreatifitas dan mengeksplorasi diri.
Atas beberapa saran dan petunjuk dari teman-temannya, restorasi pun dimulai. Dia menamai proyek tersebut sebagai Proyek Super Beetle, membangun kendaraan dengan perbedaan karakteristik 180 derajat.
Total, Adonis membutuhkan waktu 10 tahun untuk menyelesaikan Super Beetle besutan 1965 tersebut. Bukan waktu yang singkat, tapi usah tidak pernah mengkhianati hasil. Adonis dinilai telah melakukan sebuah pencapaian besar dengan karya Super Beetle-nya. Sepadan dengan tenaga, biaya dan waktu yang dikeluarkan.
Untuk urusan dapur pacu, Adonis membenamkan mesin boxer Subaru yang cukup familiar EJ20, yang dicomot (mungkin) dari tipe Impreza atau Legacy lawas. Lalu, untuk meningkatkan performa kendaraan, dia kemudian melakukan sedikit modifikasi dengan menyematkan turbo off-the-shelf. Tujuannya jelas, memaksa mesin mengirimkan tekanan yang lebih tinggi untuk menghasilkan daya yang lebih besar.
Dengan semburan tenaga yang besar, sudah barang tentu memerlukan beberapa penyesuaian pada komponen-komponen mobil. Modifikasi pun perlanjut pada bagian knalpot, injektor 1.000cc custom, intake, dan penggunaan rem cakram depan dari BMW. Kaki-kaki juga tak luput dari penyesuaian. Perubahan dilakukan pada custom coil-overs untuk suspensi depan dan belakang.
Tenaga yang berlimpah, tidak membuat Beetle limbung saat di tikungan. Pasalnya, coilover sudah dipasang mengantisipasinya. Velg BBS dan ban semi slick yang tidak kami ketahui variannya, mendukung performa Beetle milik Adonis ini. Nah, tak lupa sebuah huge massive rear wing, menjadikan mobilnya sebagai pemuja aliran street racing, dipasang cukup atraktif menggunakan space dari pilar belakang.
Pada interior, Adonis memberi sentuhan race pada jok pengemudi dengan mengganti dengan kursi balap. Roll cage sebagai pengamanan sasis, handbrake khusus drift, dan intake intercooler yang telah terintegrasi dengan jendela belakang. Beberapa tombol performance seperti turbo juga cukup fungsional di dashboard.
Semua, ‘penyesuaian’ tersebut jelas tidak hanya mengedepankan unsur estetika saja, tetapi juga merupakan bagian yang bersifat fungsional dalam menjaga kinerja kendaraan agar mencapai performa yang diinginkan. Sayang belum ada berapa angka dari performa mesin boxernya. [foto dan sumber : berbagai sumber]
Spesifikasi Modikasi :
