DEC 13, 2018@18:00 WIB | 1,225 Views
Ajang pameran Consumer Technology Association (CES) 2019, mulai dari 8 – 19 Januari 2019 menjadi titik temu antara pengembang teknologi, platform dan investor. Pameran ini memperlihatkan teknologi tersebut dirancang untuk mendukung aktivitas sehari-hari penggunanya serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman dan nyaman.
Pada kesempatan tersebut, Honda akan mendemonstrasikan layanan terkoneksi dalam kabin pada All New Honda Passport 2019, dan menyuguhkan sebuah uji tabrak off-road pada Honda Autonomous Work Vehicle, sebuah kategori kendaraan baru yang dirancang oleh para insinyur Honda.
Honda akan menggelar uji tabrak untuk Honda Autonomous Work Vehicle, sebuah prototipe kendaraan off-road yang mengkombinasikan mobil berjenis All-Terrain Vehicle (ATV) dengan teknologi otonom. Teknologi ini didesain oleh Honda R&D Amerika untuk meningkatkan efisiensi di beberapa sektor yakni konstruksi, agrikultur, pencarian dan penyelamatan serta pemadam kebakaran. Mobil ini menggunakan sasis ATV yang cocok digunakan saat menjelajah ke medan yang sulit dilalui, dengan didukung penggerak Four Wheel Drive (4WD) serta dibantu teknologi GPS dan sensor. Sebelumnya, kendaraan ini pernah ditampilkan di CES 2018 dengan nama 3E-D18, dan kini telah melalui serangkaian tes di berbagai medan.
Hingga kini, Honda masih mengembangkan kendaraan tersebut dengan menciptakan beberapa alat tambahan yang dapat memperbanyak kegunaan dari Honda Autonomous Work Vehicle.
SAFE SWARMTM diciptakan untuk membangun lingkungan yang bebas dari kecelakaan dengan menerapkan pergerakan lalu lintas yang aman melalui teknologi mobil terkoneksi. Honda SAFE SWARMTM mampu mendukung kendaraan untuk berkomunikasi dengan kendaraan lain disekitarnya, serta saling berbagi infomasi mengenai lokasi dan tingkat kecepatan. Dengan informasi yang ada serta didukung sensor, maka kendaraan dapat melakukan pertimbangan sendiri dalam mencari jalanan yang dinilai paling aman.
Selain itu, Honda SAFE SWARMTM juga dapat mencegah terjadinya kecelakaan dengan berbagi informasi bersama kendaraan di depannya, sehingga dapat melakukan pengereman secara dini saat kendaraan di depan berhenti mendadak ataupun merubah haluan apabila diperlukan. Sistem ini didukung teknologi komunikasi V2X serta sensor pada kendaraan dan infrastruktur di sekitarnya.
Honda membangun beragam teknologi robot untuk mewujudkan visi dimana robot dapat membantu aktivitas manusia di masa depan. Oleh karena itu, Honda menciptakan Honda P.A.T.H (Predicting Action of the Human) Bot sebagai robot yang dapat bermanuver dengan lincah di tempat umum. Dilengkapi dengan kecerdasan buatan, Honda P.A.T.H Bot menggunakan kamera on-board dan sensor untuk mengidentifikasi lokasi serta lingkungan di sekitarnya, sehingga dapat melakukan pergerakan tanpa menabrak objek lain sekaligus menentukan rute yang paling optimal.
Untuk mendukung pengembangan robot, Honda juga memperkenalkan platform Honda RaaS (Robotics as a Service) sebagai sebuah software yang mendukung penyimpanan maupun pembagian data, kontrol komunikasi dan koordinasi dengan robot lainnya melalui interface API2 dan SDK3.
Tidak hanya itu, Honda juga menampilkan Honda Omni Traction Drive System sebagai sebuah mekanisme yang memungkinkan robot untuk bergerak ke arah manapun. Sistem ini digunakan pada Honda UNI-CUB yang pernah dipamerkan di Indonesia pada Maret lalu, sebagai sebuah alat mobilitas yang dapat digerakkan kemana saja sekaligus menyeimbangkan dirinya sendiri.
Mekanisme serupa juga dapat diterapkan di alat mobilitas lainnya, dan Honda untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan perusahaan Nidec-Shimpo, dengan merancang Honda Omni Traction Drive System untuk kendaraan S-CART.
Honda akan menampilkan Wireless Vehicle-to-Grid (V2G) sebagai sistem pengelolaan listrik yang berpotensi menekan jumlah karbon sekaligus memberikan nilai tambah bagi konsumen. Dengan semakin populernya kendaraan listrik, maka permintaan akan listrik semakin meningkat dan terkadang produksi listrik dilakukan menggunakan metode yang menyebabkan jumlah karbon meningkat.
Dengan sistem Wireless Vehicle-to-Grid (V2G) maka pengisian daya listrik dapat dilakukan dua arah yakni dari stasiun pengisian ke mobil listrik, serta sebaliknya dari mobil listrik ke stasiun pengisian sehingga mengurangi beban produsen listrik dalam memenuhi permintaan pasar. Sementara itu, pengendara yang menyuplai listrik dari mobilnya ke stasiun pengisian akan mendapatkan kompensasi dari operator terkait.
Selain itu, tidak seperti pengisian daya konvensional yang menggunakan kabel, sistem ini mendukung pengisian daya secara wireless hanya dengan memarkir mobil diatas charging pad.
Honda Innovations bekerjasama dengan perusahaan lainnya menggelar program inovasi terbuka melalui Honda Developer Studio dan Honda Xcelerator. Di ajang CES, Honda Developer Studio akan menggunakan All New Honda Passport 2019 untuk mendemonstrasikan pengalaman berkendara dengan Honda Dream Drive, sebuah simulasi virtual reality yang dikombinasikan dengan gerakan dari kendaraan. Teknologi ini pertama kali dipamerkan pada CES 2017 sebagai hasil kolaborasi dengan DreamWorks Animation dan hingga kini telah dikembangkan dengan lebih banyak fitur.
Honda Dream Drive for Driver akan mendemonstrasikan transaksi pembayaran secara in-vehicle, dimana pengendara dapat melakukan reservasi restoran, membayar barang belanjaan dan membagikan lokasi mobilnya melalui car mobile wallet. Sementara itu, Honda Dream Drive for Passenger akan menampilkan berbagai permainan menarik, aplikasi film dan travelling, serta mengatur radio dan fitur didalam kabin melalui smartphone.
Sementara itu, Honda Xcelerator bersama dengan perusahaan Noveto akan mendemonstrasikan teknologi audio 3D yang akan memberikan peringatan kepada pengendara terhadap berbagai objek yang sulit dilihat maupun dideteksi oleh sensor, sehingga mencegah terjadinya kecelakaan di perjalanan.[Ahs/timBX]