JUN 15, 2020@20:00 WIB | 11,902 Views
(Begini gaya Kawasaki Z1000 bila usung gaya naked, atau street cafe racer)
Motor baru yang diproduksi masal, bakal diburu banyak orang pihak yang mengidamkan unit baru di parkiran rumah. Dari skuter matic hingga sportbike, dari gaya modern hingga ke retro klasik. Produsen motor senantiasa mengukur kapasitas market untuk mengeluarkan sebuah produk motor baru. Jika motor launching ke publik, modifikator khusus two wheelers mungkin jauh telah mempersiapkan paket modifikasi motor. Seorang pecinta roda dua menikmati motor barunya, sementara modifikator mempersiapkan rubahan apa yang bisa diterapkan untuk motor tersebut.
Diluar motor baru, modifikator motor juga berburu motor second, bahkan motor tua untuk dibangun dalam koridor modifikasi dan restorasi. Jika restorasi berujung pada skema modif diluar pabrikan, artinya terdapat sentuhan modifikasi, berarti arahnya lebih ke restomod, dan itu menjadi bagian ruh baru di dunia modifikasi.
1. Cafe racer
(Gaya Caferacer dari waktu ke waktu telah mengalami pergeseran, dengan gaya lebih kekinian)
Sebuah Ducati motor ini punya gaya tersendiri, menerapkan gaya cafe racer, akhirnya menarik Ducati MH900e ke ruang yang lebih sakit. New Cafe racer yang dikembangkan dari gaya balap era 1960-an, dengan stang jepit, windshield, bolam depan bulat, jok rata, tangki memanjang untuk memposisikan pengendara merunduk dan tudung belakang (seat cowl) menyerupai tawon.
(Modernisasi gaya Cafe Racer oleh Builder Taiwan Onehandmade, berbasic Ducati MH900e)
Menggunakan basic motor Ducati MH900e lansiran 2001-2002, gaya caferacer yang dibuat Qun Hung, bengkel Onehandmade builder Taiwan terlihat sebuah caferacer modern. Karyanya telah menyabet posisi keempat di arena modifikasi Caferacer AMD. Body berbahan plat, memadukan part modifikasi seperti suspensi ohlins uSD, dan suspensi belakang Ohlins. Sektor pengereman Brembo, hebatnya semuanya dikerjakan hanya dengan satu tangan, selain membangun mobil, Qun Qhung juga memodifikasi bodi mobil, coba telusuri akun @qun_hung untuk bereksplorasi lebih jauh.
2. Bobber
(Gaya Triumph Bonneville sudah terlahir mengusung gaya Bobber dari pabrikan)
Aliran ini muncul pertama kali tahun 1920-an di Amerika Serikat untuk brand Harley Davidson. Cirinya wheelbase diperpendek, menggunakan ban gendut (donut) depan dan belakang, stang rendah berpangku pada riser dan dengan fender yang sudah dimodifikasi serta single seater.
(Modifikator Jerman Thunderbike bangun HD Sportser 2003 dengan gaya bobber dengan ban belakang gambot)
Thunderbike sebuah bengkel di Jerman mengalihkan perhatian dengan membangun Sportster 2003 bergaya bobber. Swing arm yang sudah dimodif, dan setang bernuansa ape hanger, dan fender depan belakang yang sudah dimodif. Rasio ban depan 19 inci dan ban belakang 15 inci lebar 12 inci yang cukup gambot, membuat posisi riding tegak membusungkan dada. Beberapa part dimodifikasi lampu sein, footpeg, knalpot, spion, dan side bag dibuat khusus oleh Thunderbike.
3. Scrambler
(Gaya Scrambler lebih fungsional dengan ground clearance tinggi, velg jari-jari, dan knalpot yang terangkat lebih tinggi untuk melewati obstacle yang beragam)
Gaya Scrambler menjadi gaya yang cukup trend di tanah air. Mengingat secara fungsional scrambler sendiri dengan kemampuan dua alam, jalan aspal dan jalan non aspal. Scrambler memadukan stang fatbar (lebar), fender yang dimodifikasi lebih minim, tangki lebih klasik, dan jok yang masih membuat untuk boncengan. Gaya knalpot dengan ujung exhaust ke atas, dan side cover bertuliskan angka-angka historis, sementara velg jari-jari dengan ban dual purpose lebih kental, untuk main di jalur becek-becekan.
(Baru Motor Sports mengenalkan gaya Scrambler baru, tanpa velg jari-jari dan menggunakan mesin besar 1200cc HD)
Sebuah Harley Davidson Sportster XL 1200 lansiran tahun 2012 didesain lebih ringan, dengan mulai dari tangki lebih kecil, side cover, dan fender belakang menyatu dengan gaya flat jok. Pilihan ban besar dual purpose dengan velg casting mungkin sedikit keluar dari pakem. Namun knalpot yang didesain khusus dan ban dual purpose membuat sebuah indentitas kental, ini adalah versi lain dari Scrambler karya Baru Motor Sports, Palmerah Jakarta Barat.
4. Chopper
(Chopper membawa misi pasca perang dunia II untuk kecepatan dan ringan, bobot motor harus dipangkas)
Aliran Chopper menjadi bagian era klasik pasca perang dunia kedua di benua Amerika. Di negara asalnya, para tentara Amerika membutuhkan sebuah motor yang ringan dengan akselerasi cepat. Booming sekitar tahun 1960-an, aliran chopper lebih identik dengan membangun ulang rangka dan menempatkan mesin diatas rangka dan suspensi depan yang rigid tanpa suspensi belakang yang menyatu dengan swingarm dan subframe. Suspensi springer yang rigid dan gaya stang melengkung ke belakang bagian dari identitas Chopper.
(Harley Davidson masih menjadi mesin favorit untuk gaya Chopper, selain mesin besar, ruang pada mainframe cukup padat berisi)
Dengan mesin HD XL 1200 Evo lansiran 1995, kang Didot membangun ulang main frame dengan skala 1:1. Suspensi depan springer mengadopsi gaya Harley Davidson WL750. Tangki yang dibuat ulang minimalis, velg jari-jari depan belakang dan ban depan belakang yang kecil, untuk benar-benar memangkas beban. Drive chain menggantikan belt ke mesin. Gaya modifikasi kang Didot dengan bengkel Retrogrades Slaughter House Bandung terlihat cukup apik dan aura klasik terkumpul dalam sebuah chopper berkelir biru tersebut.
5. Japstyle (bratstyle)
(Gaya Bratstyle mungkin tidak populer dengan mesin besar, tapi dengan Boneville T100 ini menjadi kans)
Aliran motor japstyle ini terlahir khusus di Jepang, sekitar era 1980-an. Namun modifator Jepang tidak terlalu pusing pemakaian nama khusus, terkait belum ada acuan khusus terkait modifikasi saat itu. Sepuluh tahun berselang, sebuah bengkel bernama Brat di distrik Shibuyo Tokyo mencoba memperkenalkan aliran brat, sesuai dengan identitas dan budaya mereka. Modifikasi ini dengan ban dual purpose, velg jari-jari dibuat beberapa dibuat tanpa fender depan, dan menyisakan sedikit fender belakang, dan bisa dikombinasikan dengan jok lurus.
(Gaya Brat Style terlahir khusus di Jepang, namun cukup bisa diterapkan untuk mesin Inggris sekalipun)
Sebuah Triumph Boneville T100 tahun 2007 garapan bengkel Redzone Company ini berhasil membangun mesin Inggris ke sebuah motor dengan gaya Japstyle. Jok dibikin lurus panjang, suspensi depan upsidown milik Aprilia. Sementara suspensi belakang Ohlins ban besar Shinko dual purpose 4.5 inci. Kombinasi ban besar depan dan belakang, dan gaya header knalpot yang landai dengan moncong exhaust agak naik keatas.
6. Street Cub
(Basic mainframe Super Cub 70-an diburu modifikator dengan mengawinkan mesin yang lebih muda dan nilai estetika)
Aliran street cub menjadi tren paling akhir dalam 2 tahun belakang. Dengan basic frame Honda 70, BlackPals bisa memilih mesin motor kecil untuk dipasang di body Super Cub 1970-an ini. Sebagian besar yang dirombak adalah suspensi depan yang dibikin dengan caster angel lebih condong ke depan. Sementara suspensi belakang bisa dibikin rigid, atau tetap mengandalkan bawaan dengan dual shock adjustable.
(2Loud Custom Bengkel Modifikasi Taiwan Tawarkan Gaya Street Cub dengan tambahan stabilizer pada main frame)
Ma Max Yicheng sebagai builder di 2Loud Custom Taiwan telah membangun dua Street Cub yang cukup anggun. Satu warna biru muda dan satu lagi berwarna krem. Dengan single jok yang minimalis, tetap mempertahankan tangki lama untuk bahan bakar. Sementara swing arm telah diganti dan penambah frame tengah memperkuat posisi pipa utama mainframe. Sentuhan chrome pada suspensi, stang dan braket adalah kekayaan dari negeri Taiwan. Pilihan mesin 100 cc lebih baik dengan kondisi mesin lebih baru untuk mempertimbangkan durabilitas.
Keenam gaya modifikasi tersebut diatas bisa Anda cermati sebagai masukan trend modifikasi motor saat ini. Semua varian mesin selain tersebut diatas bisa menjadi alternatif, sebut saja mesin Honda CB400 atau Suzuki GS650 atau Yamaha Virago 600 cc. Dengan kondisi mesin yang lebih baru, meminimalisir kerusakan internal, yang menandakan tidak semua modifikasi berjalan mulus sesuai ekspektasi. Misal saja mesin dengan oli ngerembes, akibat gasket yang sudah aus.
Ditengah arus modifikasi yang begitu ramai, beberapa pabrikan mencoba mengeluarkan motor dengan gaya old school. Sebut saja Yamaha XSR 155 bergaya Japstyle, Honda Super Cub 125 bergaya street cub, Cleveland 250 Hits bergaya chopper, Cleveland 400 Caferacer serta Triumph Cafe Racer 2019 juga menjadi pertimbangan baru bagi pecinta roda dua. Pabrikan mulai merespon keinginan masyarakat, sehingga proses modifikasi dilangsungkan secara massal saat proses produksi.[Ahs/timBX]