MAR 10, 2025@11:00 WIB | 59 Views
RAV4 merupakan model yang cukup penting bagi Toyota khususnya di Amerika, di mana mobil ini mengalahkan Ford F-150 sebagai model terlaris pada tahun 2024. Mobil ini merupakan salah satu sumber pendapatan utama produsen mobil Jepang tersebut, tetapi hal itu akan terpengaruh untuk waktu yang tidak terbatas karena Toyota telah mengumumkan penghentian produksi RAV4 di Jepang.
Menurut Toyota, produksi RAV4 akan dihentikan pada 10 Maret 2025, menyusul insiden baru-baru ini yang melibatkan salah satu pemasok suku cadang utama Toyota, Chuo Spring Co. Perusahaan akan menutup satu dari dua jalur produksi di pabrik perakitan Takaoka tempat RAV4 dan Harrier yang tersedia secara global dibuat. Dua jalur produksi lainnya akan ditutup di pabrik Toyota Industries Corp., yang merakit RAV4.
Ledakan di Pemasok Suku Cadang Mobil Utama Toyota
Insiden di Chuo Spring Co. terjadi pada tanggal 6 Maret 2025 di Toyota City. Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di sebuah dust collector, menewaskan satu pekerja di area tersebut dan melukai dua lainnya. Toyota menilai area yang terkena dampak pada hari berikutnya, yang menyebabkan penghentian produksi terbaru. Penyebab ledakan tersebut belum jelas saat ini, tetapi hal itu secara substansial memengaruhi rantai pasokan domestik Toyota. Perlu dicatat, Toyota adalah pemegang saham utama Chuo Spring Co., menurut Automotive News.
Ini bukan ledakan pertama yang terjadi di fasilitas yang sama. Pada bulan Oktober 2023, insiden dahsyat di Chuo Spring Co. menyebabkan Toyota menutup 13 jalur produksi di delapan pabrik. Perusahaan tersebut membuat pegas sasis, pegas presisi, kabel pengontrol, dan suku cadang otomotif lainnya, sehingga gangguan dalam produksinya sangat memengaruhi jadwal kliennya.
Seperlima Toyota RAV4 yang Dijual di Amerika Berasal dari Jepang
Menurut sebuah pernyataan, Toyota tidak yakin mengenai dampak penghentian produksi terhadap pengiriman RAV4 dan Harrier, tetapi sedang mempertimbangkan pemulihan produksi sebagai solusi. "Kami tidak dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampaknya terhadap jumlah produksi pada tahap ini," kata seorang juru bicara Toyota. Produsen mobil tersebut dijadwalkan untuk menilai kembali situasi tersebut pada tanggal 10 Maret.
Meskipun sebagian besar unit Toyota RAV4 yang dijual di AS dibuat di Amerika Utara, sebagian besar populasinya diimpor dari Jepang, khususnya RAV4 Plug-In Hybrid, yang sebelumnya dikenal sebagai RAV4 Prime. Faktanya, 21 persen RAV4 yang terjual di Amerika pada tahun 2024 dirakit di Jepang. Toyota secara khusus menjual 475.193 unit crossover kompak tahun lalu, mengalahkan penjualan gabungan Tacoma dan Tundra. (ibd/timBX)