FEB 28, 2024@11:30 WIB | 314 Views
Ribuan mobil mewah di bawah payung Grup Volkswagen telah ditahan di pelabuhan AS karena diduga melanggar undang-undang anti-kerja paksa. Diungkapkan oleh dua sumber yang tidak disebutkan namanya kepada Financial Times, kelompok tersebut tidak mengetahui asal muasal suku cadang ilegal yang digunakan dalam mobil yang ditahan di pelabuhan, yang bersumber dari pemasok tidak langsung dari Tiongkok.
Perusahaan tersebut memberi tahu pihak berwenang AS mengenai masalah ini segera setelah pemasok memberi tahu mereka tentang suku cadang tersebut. "Kami segera memberi tahu pihak berwenang segera setelah kami mengetahui masalah ini dari pemasok kami dan menahan kendaraan di pelabuhan. Kami telah mulai mengganti unit yang berisi komponen terkait dan melakukan pengiriman kendaraan yang sesuai ke dealer kami. Tidak ada kendaraan merek Volkswagen yang dikirim terpengaruh," tegas Perwakilan Grup Volkswagen dalam pernyataannya.
Daftar mobil tersebut mencakup sekitar 1.000 Porsche, beberapa ratus Bentley, dan beberapa ribu Audi, tetapi sesuai pernyataan di atas, tidak ada Volkswagen. Model mana yang terlibat belum jelas, namun ada beberapa mobil yang diproduksi di luar negeri, termasuk Audi Q8 e-tron.
Mobil mewah tujuan AS tersebut diduga melanggar Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur (UFLPA), yang melarang barang impor apa pun dari wilayah Xinjiang, di mana barang tersebut dianggap diproduksi dengan kerja paksa. Bagian yang dimaksud berkaitan dengan komponen elektronik kecil dari unit kendali yang lebih besar. Namun asal muasal pasti bagian tersebut belum diketahui.
Volkswagen memang memiliki pabrik yang bermitra dengan SAIC di wilayah China, yang dibuka satu dekade lalu. Produsen mobil tersebut mengatakan pihaknya menanggapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dengan sangat serius.
Volkswagen akan menghubungi setiap pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang status kendaraan mereka jika terkena dampak penundaan, meskipun mungkin memerlukan waktu untuk menemukan suku cadang pengganti. Tentu saja VW tidak sendirian, baru-baru ini, Ford juga mendapat kecaman atas dugaan keterlibatan Tiongkok di pabrik baterainya di Michigan. (ibd)