JUN 10, 2019@08:00 WIB | 3,133 Views
Budaya masyarakat di setiap negara pasti berbeda-beda, begitu pula model kendaraan dari masyarakatnya. Jika di Indonesia kalian akan melihat banyak mobil berjenis MPV, maka lain di Jepang. Kalian akan menemukan mobil berdimensi kecil berada di jalan raya. Mobil tersebut populer dengan sebutan Kei Car.
Kei Car sendiri merupakan salah satu jenis mobil yang paling laris penjualannya di negeri Sakura. Tak hanya bodi nya yang mini, mesin mobil mungil ini juga memiliki kapasitas yang kecil pula, rata-rata 660cc.
Lalu, kenapa pula Kei Car sangat populer di Jepang?
Salah satu alasannya adalah soal biaya pajak. Kei Car atau K-Car atau keijidosha (Light AutoMobile) merupakan salah satu kategori kendaraan kecil di Jepang dengan mesin di bawah 660 CC, dirancang sebagai jawaban terhadap peraturan pajak dan asuransi pemerintah Jepang yang mengukur tingkat emisi dari kendaraan tersebut. Selain itu, Kei Car merupakan solusi bagi para pemilik mobil di Jepang yang wajib memiliki sertifikat lahan parkir.
Awal kehadiran Kei Car adalah pasca Perang Dunia II ketika kondisi ekonomi Jepang menurun sehingga daya beli masyarakat Jepang adalah di bawah budget mobil berukuran normal. Sejarah perkembangan Kei Car dibagi ke dalam 3 era, yakni era 300 cc, mulai dari tahun 1958 sampai 1970-an. Kemudian era 550 cc, di mana mesin dan teknologi Kei Car dikembangkan dengan lebih modern. Dilanjutkan dengan era 660 cc yang dimulai di tahun 1990-an dengan perkembangan mesin dan teknologi mobil Kei yang lebih inovatif.
Sayangnya kesuksesan mobil Kei di pasar domestik Jepang belum mampu merambah dipasar luar Jepang. Hal ini dikarenakan mesin milik mobil Kei terkadang dianggap terlalu kecil. Indonesia sendiri, untuk mesin terkecil saja yaitu 1.000 cc.[prm/timBX]/gambar: berbagai sumber.