JAN 26, 2024@13:30 WIB | 7 Views
Africa Eco Race 2024 bukan sekadar perlombaan biasa. Di ajang bergengsi ini, dua pembalap Italia, Jacopo Cerutti dan Francesco Montanari, membawa Aprilia Tuareg menaklukkan medan berat sepanjang lebih dari 6.000 km, melalui jalur berpasir dan bukit pasir yang menantang. Dari Monaco menuju Danau Merah Muda di Dakar, perjalanan ini menjadi salah satu babak paling epik dalam sejarah balap motor di Afrika.
Jacopo Cerutti dan Aprilia Tuareg menunjukkan ketangguhan luar biasa, memimpin sejak hari pertama hingga akhir lomba. Meskipun menghadapi pesaing-pesaing tangguh seperti Botturi dan Tarres yang mengendarai Yamaha, Cerutti dan Tuareg tampil superior dengan kecepatan, strategi optimal, dan keandalan motor yang tak tertandingi. Berkat desain motor yang terbukti andal, mereka meraih kemenangan spektakuler yang membuktikan kekuatan tim Italia ini.
Debut yang Menggetarkan dan Pencapaian Fantastis
Bagi Cerutti, kemenangan ini bukan hanya soal hasil, melainkan tentang kemampuan bertarung di setiap etape, menguasai medan yang sulit, dan strategi yang matang. Selain Cerutti, Francesco Montanari, yang baru pertama kali ikut serta di Dakar, juga mencatat prestasi luar biasa dengan dua kali podium dalam dua etape dan akhirnya menyelesaikan balapan di posisi kedelapan secara keseluruhan.
Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing, mengungkapkan betapa besar arti kemenangan ini. Menjadi pemimpin sejak awal di salah satu ajang balap paling menantang di dunia, Aprilia dan Cerutti berhasil menunjukkan kekuatan yang melampaui ekspektasi. "Ini adalah pencapaian yang luar biasa, baik bagi Aprilia, maupun bagi Jacopo sebagai seorang juara," ungkap Rivola.
Sejarah Aprilia dalam Dunia Off-Road
Kesuksesan ini tak datang begitu saja. Bagi Aprilia, dunia off-road bukan hal baru. Sejak tahun 1970-an, Aprilia sudah memperkenalkan model sepeda motor untuk balap off-road, dengan Scarabeo sebagai pelopor. Pada 1974, Aprilia meluncurkan motor balap 125 cross pertama mereka, yang kemudian membawa mereka meraih gelar juara di Kejuaraan Italia pada 1977 dan memenangkan Kejuaraan Dunia Cross pada 1978.
Pada 1985, Aprilia Racing mulai memasuki Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Motor GP, namun puncak prestasi pertama mereka datang pada tahun 1992 lewat gelar dunia di balap uji coba. Dari sana, Aprilia terus menorehkan prestasi luar biasa, dengan tujuh gelar dunia tambahan di dunia Supermoto antara 2004 hingga 2011.
Kembalinya Aprilia ke Dakar
Setelah sempat tampil di Paris-Dakar dengan Tuareg pada 1989, Aprilia kembali ke ajang ini pada 2010 dengan RXV Rally 450 twin-cylinder yang revolusioner. Motor ini berhasil mencatatkan sejarah dengan tiga kemenangan etape langsung dan finis di peringkat ketiga pada 2010, hanya beberapa langkah lagi dari meraih kemenangan. Meskipun demikian, Aprilia tetap menjadi satu-satunya produsen Italia yang berhasil memenangkan etape dalam Dakar hingga 2012.
Dengan keberhasilan terbaru ini, Aprilia menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi pemain utama dalam dunia balap motor off-road, membuktikan kualitas dan inovasi yang mereka bawa dalam setiap perlombaan. (ibd)