AUG 05, 2021@16:34 WIB | 2,702 Views
BlackPals bengkel balap yang satu ini cukup berprestasi di ajang balap nasional di kelas bergengsi ISSOM Sentul. Tidak hanya itu, beberapa mobil bergenre JDM berstatus harian diswapdengan mesin Honda K-Series dan B-Series, dengan spesifikasi berbeda dari harian ke time attack, drag hingga touring. Kedua mesin Honda tersebut masih cukup populer di negara dengan kultur otomotif tinggi, Jepang atau USA misalnya.
Deretan Honda Estilo, Civic Nouva, Mitsubishi EVO, Honda Integra hingga Nissan R34 berjajar rapi menunggu step pengerjaan yang lebih serius oleh dokter engine di workshop AP Speed yang berlokasi di bilangan Bekasi Barat. Bengkel yang digawangi bro Apri pemilik nama lengkap Imam Choiri, dibantu beberapa mekanik yang siap bongkar pasang mesin, dari sekedar over haul, ganti internal, hingga swap engine yang full tuning.
Karakter mobil kencang terlihat di beberapa sudut. Sebuah Honda Civic milik pembalap Rian Risky dengan warna grey terpampang rapi di sudut kanan. Civic ini dengan spek kompetisi turun di ISSOM kelas JSTC dan ISTC 2100. Secara karakter awalnya dibangun dengan spesifikasi drag. Mengikuti kelas drag 13 detik dan mendapatkan juara pertama selama 2 tahun.
"Bosan di kelas drag yang , kemudian kami mendapatkan mandat untuk mencoba di kelas touring ISSOM. Maka yang kami lakukan adalah swap engine dari mesin B16 bawaan ke mesin K20R yang cukup terkenal. Di kelas touring kami turun di kelas STC 2100 dengan best time 1.45 detik," buka Om Apre ke tim Blackxperience.com.
Secara tenaga sudah mencapai 335hp, dengan mesin K20R dengan internal spek yang udah diupgrade termasuk dry sump, pompa oli. "Kami berhasil meningkatkan tenaga K20R menjadi 335 hp, cukup besar untuk sebuah mesin N/A 2000 cc," tambah Apre.
Dikonfirmasi soal keunggulan mesin Honda B-Series dan K-Series, Apre cukup memahami betul karakter kedua mesin tersebut. "Tenaga mesin K20R lebih cepat naik, didukung dengan teknologi baru, iVTEC, dan internal mekanis sudah banyak menggunakan roller bearing. Sementara mesin B16 dan B Series lainnya teknologinya masih semaju K-Series dan mekanisnya berbasis roker arm biasa. K-series lebih licin dan bertenaga," jelas Apre.
Teknologi VTEC milik Honda cukup mendukung high revv. Pengalaman selama Dyno test di BlackAuto Battle cukup membuktikan mesin Honda punya tenaga simpanan hingga membuat kurva power melengking ke atas. Tenaga antara mesin B Series dan K Series tidak bisa diklaim seri mesin mana yang paling
tinggi putaran mesinnya, semuanya tergantung setup.
"Profil cam mesin K-Series dan B-Series berbeda dengan camshaft mesin biasa. Artinya putaran mesin dari bawah ke menengah bergantung pada camshaft, sehingga tinggi putaran mesin relatif sama karena sudah didukung teknologi VTEC," ungkap Apre menjelaskan ke tim Blackxperience.com.
Soal durabilitas, B-Series memang lebih unggul dibandingkan mesin K-Series. Punya improvisasi lebih lama, sehingga ketahanan dan perbaikan pergenerasi sudah lebih baik dibanding K-Series. K-Series punya diameter part lebih kecil untuk putaran mesih lebih cepat, dan B Series lebih besar mendukung durabilitas.
Project yang tak kalah seru adalah Honda Integra Type R DC2 dengan mesin B16 bertenaga 220 hp untuk mobil harian. Honda Integra ini secara gen produksinya memang mobil sport dua pintu. Isu yang berkembang mobil pabrikan sport memang punya handling yang lebih bagus, ketimbang mobil biasa yang naik level menjadi mobil sport.
Honda Integra Type R punya sumbu roda yang lebih panjang, suspensi yang lebih baik karena di desain untuk sirkuit. Integra punya handling lebih enak karena didukung buritan untuk bagasi dan secara handling mendukung untuk sirkuit. Dibanding Estillo atau EG6 handling lebih kaku dan butuh penyesuaian untuk sirkuit. Karakter setelah tuning dan sasis lebih enak untuk balap di Sentul, based on paper.
"Integra punya kelebihan lebih banyak di Estillo yang hatchback. Hanya karena Integra termasuk mobil mahal, maka orang banyak memilih Estillo untuk balap," tutur om Apre yang sudah belasan tahun turun dan mensetting mobil balap.
Basic Integra yang sudah kencang, si owner Davy, menggunakan mobil ini untuk daily used. Namun karena pertimbangan ingin lebih kencang, maka di setting ulang ke Apspeed. "Part yang digunakan untuk mobi daily dengan piston dan valve yang lebih rendah. Sementara clutch dibikin lebih lembut, agar tidak melelahkan," cetus Apre.
Puluhan tahun mengkombinasikan mesin B Series untuk berbagai setting dan kebutuhan, Om Apre memang boleh dibilang spesialis tuning B16 dan mesin K20. Kali ini sebuah Estillo/EG6 yang disetting untuk mobil harian dan time attack.
"EG6 ini menggunakan mesin B18, dengan internal engine yang sudah diganti lebih powerfull dan kompetitif. Jatuhnya lebih full race secara totally, selain internal, kopling sudah mengadopsi Ogura Racing, suspensi TEIN, dan ECU sudah stand alone Link ECU.
Kelebihan APSpeed telah Mitsubishi Evo VII dengan internal engine stroker 2200 diperuntukkan untuk Drag 9 detik. Tapi karena EVO VII lagi langka dan mahal, orientasi tersebut akhirnya dirubah untuk mobil harian, dan sesekali nyobain sirkuit Sentul.
Di akhir sesi Om Apre akhirnya memberikan tips bagaimana cara memodifikasi mobil yang benar. Pertama tentukan tujuan modifikasi apakah itu mobil harian, drag atau time attack. Formulasinya tentu beda-beda dan treatment juga berbeda. Sementara budget modifikasi, menurut Om Apre tidak signifikan karena mengikuti tujuan arah modifikasi mobil.
APSpeed juga punya ruang bersih untuk mempersiapkan mesin-mesin yang sudah di overhaul dan didevelopment untuk keperluan tertentu. Pemilihan part, ukuran dan semua aspek internal harus selesai di ruangan ini. Beberapa engine terlihat baru, namun beberapa diantara ternyata adalah engine yang sudah rebuild dan dicat ulang, menuju step pemasangan ke sasis. [Ahs/timBX]