APR 23, 2019@18:00 WIB | 1,726 Views
Produsen mobil mewah asal Britania Raya, Aston Martin, berencana mempertahankan mesin jenis V12 selama mungkin. Hal itu dikatakan oleh VP Eksekutif dan Chief Creative Officer Aston Martin Marek Reichman ketika disinggung soal kendaraan efisien dan ramah lingkungan.
“Semakin sulit untuk memenuhi emisi, tapi saya pikir kami memiliki kemampuan untuk menjaga mesin V12 tetap berjalan dalam bisnis. Bagaimana pun kami harus patuh pada peraturan emisi yang akan keluar di masa depan,” tuturnya di Shanghai Motor Show belum lama ini.
Reichman mengaku pihaknya tengah berupaya keras untuk terus mengikuti perkembangan teknologi kendaraan masa kini, khususnya para tenaga ahli yang terlibat di Aston Martin.
“Bagian dari trik menjadi insinyur adalah memahami undang-undang potensial yang akan menghampiri anda,” sambungnya.
Reichman menganalogikan, ini adalah ilmu membakar bahan bakar dan mengekstraksi partikel dari bahan bakar yang tidak diizinkan untuk kita hirup," ujarnya.
Sebagai contoh, Aston Martin DB11 adalah spesifikasi terbaik yang menghadirkan V12 twin-turbo 5.2-liter yang dirancang dan dikembangkan Aston. Sementara Valkyrie yang dianggap sebagai salah satu mahakarya Aston Martin, memiliki salah satu kendaraan V12 6.5 liter terliar yang ada di planet ini. Sementara V12 terakhir - 6.0-liter, yang disematkan pada Rapide S lama, merupakan kedaraan yang diklaim sebagai monsternya jalanan.
"Ini adalah jati diri kami dan menunjukan siapa kami, yaitu V12,” kata Reichman.
Jadi, mungkinkah sosok V12 dalam versi hardcore dari Aston Martin Vanquish yang bermesin tengah segera hadir?
"Ketika anda melihat angka-angka kinerja V6, anda tidak akan berpikir itu membutuhkan V12," imbuhnya.
Jika suatu saat otoritas menelurkan regulasi yang dapat membunuh keberlangsungan mesin v12, Aston Martin sebagai pabrikan mobil sport, sudah mulai mengembangkan konfigurasi mesin dengan keras. Mesin 6,5 liter yang ditanamkan untuk hypercar Valkyrie menghasilkan 1.000 hp (746 KW) dan menghasilkan tenaga puncak pada 10.500 putaran. Dengan bantuan teknologi hybrid memberikan total output sistem 1.160 hp (865 kW). Kelemahan dari mesin bertenaga buas ini adalah bahwa mesin membutuhkan pembangunan kembali setiap 100.000 kilometer.
"Kami sudah mengatakan bahwa di masa depan Aston Martin pada pertengahan 2020-an, kami akan memiliki solusi hibrida untuk semua mobil kami. Kami adalah perusahaan mobil sport. Kami selalu ingin cepat,” tutup bos dari perusahaan otomotif yang berbasis di Newport Pagnell, Buckinghamshire itu.