DEC 07, 2020@21:48 WIB | 2,096 Views
Audio Tones satu workshop audio yang dibangun dengan berbagai pengalaman bertanding dalam car audio contest dan semua aliran asosiasi tuning dunia car audio sudah ia ikuti. Audio Workshop adalah sekolah singkat untuk tuner Car Audio, untuk menghasilkan kualitas tuning Car Audio terbaik. "Kalah atau menang itu biasa saja dalam sebuah kompetisi," tutur Harten Widjaja yang biasa mewakili tim ungu Venom.
Tahun 2003 Audio Tones berdiri dan tepatnya 2009 Audio Tones menempati ruko di jalan Raya Serpong No.km 7 no.88, Pakulonan, Serpong Utara Tangerang Selatan. Perpindahan lokasi lebih untuk menggarap pangsa pasar yang lebih tinggi. Hasil tanding paling mengesankan bagi Harten adalah IASCA pertama 2016.
"Honda Jazz turun di kelas amatir, kemudian ditolak panitia dan akhirnya terpaksa masuk di kelas Pro dengan budget Rp28 juta. Jurinya saat itu Fred Lynch dari Amerika Serikat perwakilan IASCA World Wide, dan tidak ada juri lokal," kisah Harten.
Sementara di asosiasi SQC tahun 2019 diikuti 4 negara. Hartens kembali memenangkan juara 1 dan juara Asia, hasil penjurian SQC dari Asosiasi Car Audio dari Ukraina. Dan yang paling membuat gentar car audio enthusiast, Harten menyabet juara II Champion of Champion Sound Quality PAHAMI 2019, dari empat asosiasi IASCA, EMMA, MECA dan USACI.
Dengan produk yang terjangkau, Harten mampu membuat kualitas Sound Quality mobil cukup berkualitas ditangan tuner car audio yang tepat. Power amplifier Venom VPR 4.6 MKII HD buat Harten punya keunggulan paling laris, paling sedikit trouble dan pemasangan mudah. Hebatnya power processor ini sudah dipakai kompetisi di manca negara.
"RRC, Malaysia dan Singapura. Pemakaian VPR 4.6 MKII HD sudah bisa nyolong podium. HD mengadopsi teknologi bluetooth, didukung 31 band, DSP 8 channel, amplifier 6 channel dan subwoofer. Hebatnya sudah bisa tuning dengan IOS dan laptop," jelas Harten kepada tim Blackxperience.com dengan harga end user Rp6,5 jutaan.
Sementara sektor yang tidak kalah penting, wiring car audio menyebutnya sebagai pemanis, karena setiap detail kecil bakal dihantarkan ke telinga end user. "DSP berfungsi sebagai otak, amplifier, sementara kabel menghantarkan warna suara yang baik ke telinga installer and end user," tutur Harten.
Produk speaker Inferno meliputi speaker. fullrage, tweeter dan midbass. Brand Venom inferno ini biasa digunakan untuk kelas kompetisi FFA budget Rp30 jutaan. Midbass Inferno Rp6 jutaan, sementara paket Allpackage Rp10 jutaan, bisa dipakai untuk main aktif.
Produk unggulan Venom lainnya, Speaker Exodus misalnya punya produk Two Way, untuk OEM by brand mobil seperti Mitsubishi, Honda, Nissan dan Toyota. "Cukup colokkan socket, dan sifatnya plug and play," ujar Harten.
Tren car audio tuning selain mengandalkan workshop offline, menurut Harten adalah home service. Dengan menjemput bola, tim Audio Tones bakal turun ke rumah customer, untuk instalasi.
"Dunia marketing digital bakal lebih kuat, dengan deal pengerjaan secara online. Kemungkinan besar, tuning bisa dilakukan secara online. Dengan sistem yang dibuat oleh Venom, sudah kita siapkan mulai dari prosesor yang sudah disetting terlebih dahulu berdasarkan pengalaman tim R&D Audio Tones," tutup Harten. [Ahs/timBX]