FEB 28, 2019@08:00 WIB | 2,140 Views
Pabrikan Buell pernah memproduksi M2 Cyclone sebagai motor besar era 1997 hingga 2003, dengan gaya sporty menggunakan tubular frame. Ada dua model yang beredar dengan basic sama, pertama S1 lighting yang sporty dan S3 thunderbolt sport tourer. Keduanya memiliki banyak kekurangan, namun M2 Cyclone berada diposisi keduanya, lebih nyaman dan berbobot.
Alasan itulah yang membuat platform Cyclone cukup digemari, khususnya dunia modifikasi motor. Ditangan Raffaele Gallo dari builder Jerman Officine Urgani mampu memodifikasi dengan gaya café racer. Markasnya di Baden, Wurttemberg, Jerman tempat dimana Cyclone harus dibongkar, dan dibuat ulang 80% frame, dan menambahkan bodywork yang terbuat dari aluminium yang ringan.
Basic mesin 1200 cc, milik Sporster V-Twin, menghasilkan tenaga 91 bhp dan torsi 85 Nm, cukup baik untuk sebuah motor sports. Namun menghilangkan image bahwa Cyclone menjadi motor sport kalangan tua, itu menjadi beban berat. Untuk perubahan yang benar-benar nyata, Raffaele mencari referensi sebuah motor café racer dari London di era 60-an.
Buell M2 Cyclone, diproduksi tahun 2000-an bakal dirombak dengan gaya retro café yang lebih kekinian. Dengan membuat ulang frame 80%, dengan karakter kuat, ringan namun tetap proporsional. Posisi riding menjadi bagian utama, untuk membentuk desain sepenuhnya menarik.
Setelah sasis selesai, body dengan desain retro café terbuat secara handmade, berbahan alumunium. Dengan fairing depan yang menggunakan lampu LED aftermarket, berpadu lengkungan simetris windshield yang cukup aerodinamis. Sebuah winglet dipasang dibawah lampu, dan menyisakan ruang angin yang diposisikan mengalirkan udara ke mesin.
Tangkinya oval pipih, dan nama Avanzata terukir di sisi kanan dan kiri tangki. Paduan warna biru metalik dan hitam menjadi pilihan warna yang menarik. Dilengkapi sebuah meteran untuk mengukur kapasitas bahan bakar. Garis-garis tipis dibuat, membuat Avanzata terlihat agresif, dan tidak membosankan. Secara visual cukup membuat mood kita berubah, terutama touch up carbon yang membuat tampilan cukup eye catching.
Hasilnya, Anda akan melihat Avanzata tidak lagi sebutir batu terlihat, karena Raffaele telah memasangnya secara tersembunyi. Begitu juga sebuah aki yang dipasang tersembunyi pada bagian ducktail. Setelah frame tubular yang dibangun ulang, swing arm dibuat dari bahan alloy, dengan rangka yang lebar, dan memolesnya. Hasilnya seperti sebuah produk buatan CNC dengan mesin khusus.
Nah bagaimana dengan sektor performance?, mesin Buell masih dipertahankan original. Namun beberapa modifikasi menyentuh pada bagian tutup pengisian bahan bakar yang berbahan alloy, intake dan knalpot yang sudah dimodifikasi. Swing arm handmade itu dikawinkan dengan suspensi monoshock, posisinya dibawah engine, dan itu cukup menarik.
Velg belakang berpadu dengan ban 240/40 dan velg depan dikawinkan dengan satu set suspense up side down buatan Marzocchi. Kombinasi keduanya akan melahap gundukan dengan cukup halus. Dengan system pengereman dari Brembo, gold series.
Tahu kenapa alasan Rafaelle menamakan Avanzata atau serapan dari advanced sebagai referensi taktis militer. Modifikasi Rafaelle pada Avanzata menempatkan anugerah sebagai motor custom terbaik, di Custom Championship yang berlangsung di Jerman tahun 2018 kemarin. Sadar atau tidak modifikasi motor tanah air cukup butuh referensi seperti ini Black Pals. [Ahs/timBX]