MAY 28, 2020@15:52 WIB | 1,031 Views
Sangat mengejutkan karena pergerakan penjualan mobil listrik di Korea Selatan memang meningkat. Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah penjualan mobil listrik di negeri ginseng ini bukan didominasi pabrikan lokal, melainkan perusahaan luar. Tesla dikabarkan mengalami lonjakan penjualan bahkan mendominasi penjualan mobil listrik di Korea Selatan, meskipun awalnya pabrikan asal California ini sedikit kesusahan dalam menjual kendaraannya.
Korea Selatan sebenarnya memberikan insentif hingga US$ 21.000 untuk pembeli kendaraan listrik. Namun, syaratnya adalah, mobil listrik tersebut harus wajib bisa terisi penuh di bawah 10 jam. Syarat ini jelas tidak sesuai karena Tesla menggunakan paket baterai yang lebih besar. Sebenarnya Tesla bisa melakukan itu, namun harus dengan pengisian level 2 atau fast charging, yang tentunya menggunakan outlet yang tidak standar.
Menyadari kekeliruan peraturan tersebut, Pemerintah Korea Selatan melakukan penyempurnaan. Di satu sisi, Tesla kini lebih mudah masuk ke Korea Selatan, tapi harga yang diberikan masih sangat mahal untuk Model X dan Model S. Model 3 tetap menjadi idaman karena lebih murah jika ditambahkan insentif yang diberikan.
Asosiasi Produsen Otomotif Korea dan Asosiasi Importir & Distributor Otomotif Korea kini melaporkan peningkatan 40% penjualan Tesla di Q1 2020.
“Pertumbuhan pasar kendaraan listrik Korea Selatan kini dipegang Tesla, di mana penjualan telah melonjak dari 236 mobil pada April tahun lalu menjadi 4.075 mobil tahun ini setelah merilis Model 3, mobil alternatif yang lebih terjangkau daripada Model S dan Model X, pada November lalu tahun,” tulis sebuah berita lokal.
Sementara pabrikan lokal secara keseluruhan, menjual 10.161 unit kendaraan listrik. Untuk kendaraan listrik komersil di Korea Selatan, tetap dipegag oleh Hyundai dengan Porter II electric.[prm/timBX] berbagai sumber