JUN 24, 2022@14:30 WIB | 928 Views
Toyota Motor Corp baru-baru mengatakan pihaknya akan menarik 2.700 kendaraan listrik produksi massal pertamanya, bZ4X, untuk pasar global karena risiko roda yang sewaktu-waktu bisa terlepas. Produsen mobil terbesar di dunia ini mengajukan penarikan kembali SUV bZ4X ke kementerian transportasi Jepang. Dari 2.700 kendaraan, 2.200 diperuntukkan bagi Eropa, 260 untuk Amerika Serikat, 10 untuk Kanada dan 110 untuk Jepang.
Subaru Corp juga mengatakan bahwa pihaknya secara global menarik sekitar 2.600 unit Solterra, kendaraan listrik pertamanya yang dikembangkan bersama dengan Toyota, untuk alasan yang sama.
Regulator keselamatan Jepang mengatakan, tikungan tajam dan pengereman mendadak dapat menyebabkan baut hub kendor, yang akan meningkatkan risiko roda terlepas dari kendaraan. Sampai saat ini tidak diketahui apakah ada kecelakaan yang disebabkan oleh cacat produksi tersebut. Regulator keselamatan Jepang menyarankan pengemudi untuk berhenti menggunakan kendaraan sampai ada tindakan perbaikan yang lebih "permanen".
Semua mobil yang di-recall di Jepang belum dikirim ke pelanggan karena dimaksudkan untuk test drive dan pajangan, kata juru bicara Toyota.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami," kata pihak Toyota di situs webnya. "Kami akan memperbaikinya sesegera mungkin, tetapi kami sedang menyelidiki detailnya."
Juru bicara Toyota juga mengatakan tidak setiap model menjadi sasaran recall, tetapi menolak untuk mengatakan berapa banyak yang telah dibuat secara keseluruhan. Untuk Subaru, sebagian besar kendaraan untuk dealer dan tidak ada yang dikirim ke pelanggan di AS, kata juru bicara Subaru.
Recall ini terjadi kurang dari dua bulan setelah Toyota, yang relatif terlambat masuk pasar EV, meluncurkan SUV listrik, bZ4X, ke pasar domestik, meskipun sebagai opsi sewa saja. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.