JAN 04, 2021@19:00 WIB | 2,193 Views
Astra Honda Motor (AHM) tak mau ketinggalan armada untuk bersaing di kelas sportbike 250 cc. Masih enggan dengan jurus pamungkas 4 silinder segaris untuk menyaingi Kawasaki ZX25R, AHM memperkenalkan teknologi terbaru untuk CBR250RR SP QS. Dua huruf terakhir mewakili teknologi quickshifter yang membantu perpindahan gigi tanpa kopling, dan hebatnya bisa dimainkan di RPM rendah.
Wahyu Budhi, Instruktur Technical Service Function Wahana menjelaskan mengapa Honda masih bertahan dengan 2 silinder. Pertama dengan mesin 2 silinder DOHC 250cc, 8 valve, 4 langkah, berpendingin cair, 6 percepatan menghasilkan tenaga 40hp lebih bertenaga dibanding versi sebelumnya 2016 yang hanya 38hp. Kedua dengan mesin yang sama namun dengan teknologi baru, QS, assist/slipper clutch, throttle by wire dan serta 3 riding mode yang sudah disematkan CBR250RR tahun 2016.
"Engine, frame dan elektrikal merupakan bagian yang dirancang ulang. Sementara faktor peningkatan tenaga dan torsi didukung dengan bagian piston CBR250RR terbaru punya perubahan dibagian ruang atas piston untuk meningkatkan rasio kompresi. Tambahan lapisan plating untuk mengurangi gesekan dengan leher seher. Serta Pin piston juga dipertebal menjadi 3mm. Gaya baru piston yang lebih pendek 3mm, menghasilkan rasio kompresi lebih tinggi menjadi 12,1:1 , dan meningkatkan power mesin menjadi 40 hp dan dari segi ketahanan mesin juga lebih baik karena beban kerja piston dan pin tinggi, makanya dibikin lebih berat bobotnya," ungkap Wahyu Budhi.
Spesifikasi bore X stroke berubah menjadi 62mm x 41,36 mm, membuat mesin 2 silinder milik CBR250RR SP/QS ini mampu berjalan pada rentang putar mesin 14.500 rpm. Didukung dengan ruang coakan klep yang lebih tinggi dengan maksud memperkecil volume ruang bakar. Bentuk piston yang jenong gaya anak balap, didukung dengan piston yang lebih pendek dan lebih berat. Hasilnya, rasio kompresi bisa dinaikkan menjadi 12,1:1.
Bila dibandingkan dengan Kawasaki ZX25R dengan 4 silinder, rasio kompresi 11.5:1, didukung dengan 4 piston berdiameter 50.0 mm dan langkah 31,8 mm. Mungkin tenaga CBR250RR SP/QS lebih baik di putaran rendah meski output maksimum CBR250RR hanya 40 hp dan ZX25R sudah mencapai 50 hp on engine. Pada pengetesan ZX25R yang lalu, memang ZX25R terbilang loyo saat di putaran 8000 rpm kebawah, dan garang diputaran 8000 keatas.
Pada connecting rods CBR250RR SP/QS dibuatkan kontruksi baut untuk menutup stang seher piston. Membedakan versi sebelumnya yang masih menggunakan mur untuk menyatukan pola connecting roads dan diklaim lebih ringan bobotnya. Sementara bagian bos Weight balancer diperkecil dari 27,99mm menjadi 22,99 mm.
Teknologi assist clutch dan slipper clutch juga disematkan untuk memperbaiki akselerasi saat perpindahan gigi. Assist clutch membantu saat akselerasi dengan mengoptimalkan perpindahan tenaga dengan power loss pada kopling. Sedangkan kekhawatiran roda belakang slip saat penurunan gigi secara ekstrim bisa untuk engine braking, bisa dicegah dengan slipper clutch.
Sedangkan teknologi paling mutakhir adalah Quick Shifter untuk fitur Honda CBR250RR SP QS. Menurut Wahyu Budhi, Quick shifter CBR250RR SQ ini diproduksi secara pabrikan, dengan riset lebih jauh dan lama. Saatperseneling dinaikkan dan diturunkan sensor sudah dapat membaca perkiraan tersebut karena sudah diolah melalui ECM (Ecu Mapping).
ECU menerima pemetaan sensor saat perpindahan gigi ketika mengoperasikan tuas pedal. Sementara ECM membaca keceptan kendaraan, putaran mesin dan posisi gigi sebagai parameter untuk mengontrol torsi mesin, yang berimbas pada pengendalian bukaan katup klep, timing pengapian dan penyemprotan bahan bakar.
"Jika digunakan untuk CBR250RR lama, harus menggunakan part kopling secara keseluruhan. Kopling QS ini bisa diadaptasi pada CBR250RR di tahun 2016," tutur Wahyu Fitur QS berfungsi untuk up and down, atau hanya diaktifkan up saja atau down saja. [Ahs/timBX]