JUL 20, 2022@09:30 WIB | 468 Views
Sejak skandal Dieselgate, Grup Volkswagen berjanji untuk membersihkan namanya yang tercemar dengan menyalurkan sebagian besar upayanya ke dalam pengembangan kendaraan listrik.
Platform MEB berfungsi sebagai tulang punggung mesin nol-emisi, dilanjutkan dengan kehadiran platform PPE yang lebih canggih dan akan tiba pada tahun 2023 untuk produk Audi dan Porsche yang mewah.
Sesuai namanya, 1,5 TSI evo2 merupakan evolusi dari mesin bensin 1,5 liter VW. Mesin empat silinder turbocharged telah dibuat lebih efisien dengan menggerakkan catalytic converter tiga arah dan filter partikulat bensin dalam modul kontrol emisi tunggal yang dipasang di dekat mesin.
Dengan melakukan hal tersebut, maka memungkinkan VW untuk tidak terlalu bergantung pada logam yang makin langka, sehingga memungkinkan perusahaan untuk siap menghadapi peraturan emisi yang lebih ketat yang pasti akan tiba akhir dekade ini di Eropa.
Sistem "Active Cylinder Management" yang VW miliki sebagai teknologi penonaktifan silinder, kini telah berkembang menjadi sistem ACTplus. Sistem ini menawarkan transisi yang lebih ramping dari empat ke dua silinder dan sebaliknya.
Selain itu, jangkauan operasi telah diperpanjang karena silinder kedua dan ketiga tidak menyala saat mesin beroperasi pada beban dan kecepatan rendah dan sedang. VW menjanjikan "peralihan yang hampir tidak terlihat" untuk memastikan pengoperasian yang mulus.
Mesin 1.5 TSI evo2 awalnya ditawarkan untuk modeli T-Roc dan T-Roc Convertible dengan 150 tenaga kuda. Namun mesin ini akan ditambahkan ke model lain, termasuk model hybrid plug-in dengan output gabungan 272 hp.
Kemungkinannya adalah VW Passat generasi berikutnya dan Skoda Superb yang akan mendapatkan powertrain PHEV ini begitu mereka debut sekitar tahun 2023.
Bahkan dalam siaran pers yang membicarakan tentang mesin pembakaran internal baru, VW ingin mengingatkan bahwa proyek EV akan mencapai 70 persen dari semua penjualan pada akhir dekade ini.
Karena peralihan penuh ke listrik tidak akan terjadi dalam sekejap, ICE yang tersisa akan diperbarui untuk memenuhi peraturan Euro 7 untuk pasar mobil di negara-negara di mana ICE tetap populer.
Pabrikan mobil asal Jerman tersebut mengakui infrastruktur pengisian daya belum cukup matang di beberapa daerah; karenanya mengapa kendaraan bertenaga konvensional masih bertahan untuk saat ini. [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.