JUN 02, 2020@20:00 WIB | 2,948 Views
Banyak perdebatan panjang bagaimana Supra MKIV bisa dimodifikasi menjadi diatas 1000 hp, sementara Supra Mk5 (GR Supra) masih sedikit fakta mobil bikinan Jepang yang bertandem dengan BMW ini bisa mencapai titik itu? Namun sepertinya itu sudah terjadi, buah karya Stephan Papadakis, legendaris Formula Drift dan builder dunia. Dirinya mencoba mencopot twin turbo bawaan dan menggantinya dengan turbo BorgWarner, sementara internal mesin diganti menggunakan part 3D metal. Hasilnya luar biasa, Supra 2020 bisa menghasilkan 1000 hp.
Sebelumnya, kami telah mengulas, bagaimana Supra MK4 2jZ berkode N55 memang benar-benar berbeda dengan mesin Supra MK5 B58. Kami berkesempatan mereview sebuah GR Supra Premium 3.0 dan kami merasakan sendiri raungan sportscar Jepang ini di putaran mesin 1600 rpm keatas. Yang kami tawarkan kali ini adalah bagaimana modifikasi GR Supra bisa naik 100 hp, 300 hp bahkan menjadi 600 hp?
Kami mencoba menelaah channel Papadakis, yang memulai mdodifkasi internal mesin dengna membelah mesin B58. Bahkan setelah mesin, dilakukan pembelahan body. Namun paling penting, adalah bagaimana melihat dan memastikan internal mesin bisa bekerja di 1000 hp di dyno test. Meski dengan mesin Supra 2020 yang cukup baru, paling tidak pertimbangan modifikasinya adalah bagaimana memberikan asupan udara yang lebih besar, dan injektor bekerja memompa bbm lebih besar.
Sementara, cara kuno mungkin membuat asupan udara lebih besar. Pertama dengan memperbesar displacement, dengan silinder lebih besar, atau dengan membelah engine dan menggantikan crankshaft. Hasilnya piston lebih panjang, saat turun piston juga lebih jauh, menghasilkan volume udara lebih besar yang ditarik. Sayangnya langkah ini tidak bisa dilakukan di mesin B58 Mk5, karena dinding silinder yang cukup tipis, ditambah penggunaan lapisan electric arc wire spray coating, yang ditempelkan dengan tekanan tinggi, jadi cukup tipis sekali 0,3 mm, namun cukup tahan aus, sekaligus mampu menahan gesekan ring piston. Maka cukup sayang kalau harus bore up.
Jadi Papadakis pakai turbo lebih besar, untuk memberikan suplai udara lebih besar. Terpilihlah turbo BorgWarner yang mampu mengalirkan udara 1760 ons per menit, dan itu cukup memutar kipas hingga 117.000 rpm. Namun asupan udara sebegitu besar, membuat internal mesin menjadi mudah aus, seperti piston, rods, crankshaft dan camshaft serta bearing.
Kelima part tersebut harus dibuat kualitasnya 3 kali lebih kuat. Karena akan menghasilkan tekanan udara besar dan menghasilkan ledakan dalam ruang bakar yang cukup besar, dengan pertimbangan 1000hp dibagi dengan 330 hp. Maka Papadakis membuat part dengan kualitas forged.
"Saat memfungsikan boost dari turbo, pastikan piston, rods sudah forged. Dimana dari 6 silinder, masing-masing bekerja menghasilkan 166hp. Setiap piston akan diberikan lapisan coating, begitu juga pada samping piston, guna mengurangi efek aus lebih cepat," tuturnya.
Sementara untuk stang piston dibuat dari 4330 lapisan chromoly steel yang diforging. Bahan tersebut terbuat dari campuran karbon dan alloy. Dua digit terakhir menunjukkan lapisan karbon tidak lebih dari 30%. Tidak kalah penting dari ketiga part diatas adalah pilihan gasket. Karenanya cukup berpengaruh pada compression ratio, ruang tersisa saat piston diatas dan sebaliknya saat dibawah, maka dihasilkan 10.5:1 saat standar. Namun dikondisikan menjadi 39:1, maka kualitas gasket cukup menjadi pertimbangan.
"Menggunakan turbo Borgwarner mesin, berarti mesin mengeluarkan boost hingga 40 pounds. Jadi setelah mempertimbangkan piston, rods, crankshaft maka kualitas gasket jadi pertimbangan, termasuk road dan main bearings," jelas Papadakis.
Paling penting dalam modikasi adalah berapa hp yang dibutuhkan dan penggunaannya seperti apa. Apakah 1000 hp, 600 hp atau hanya tambahan 100 hp, maka diluar langkah yang ditawarkan Papadakis, adalah tuning ECU paling mudah. Selain internal mesin, butuh juga injektor yang diperbesar untuk asupan bahan bakar.
"Paling tidak kita lepas ECU Supra, untuk direset. ECU dicopot, kita pantau koneksinya, dan enskripsinya dicari. Setelah enskripsi ketemu, maka kemudian data kita kirim ke Italia, untuk dipertimbangkan berapa data log yang sebenarnya dibutuhkan," tutup Yogie Richard menggunakan DIM Sports yang akurasinya proven ke mesin dyno. [Ahs/timBX]