JUL 30, 2020@11:20 WIB | 4,719 Views
11 kilometer dari pusat ibukota, berdiri sebuah bengkel yang khusus menangani motor khusus seperti Supermoto, dan juga moto trail yaitu CAOS Custom Bike. CAOS yang merupakan singkatan dari City Aggressive Offroad dan Style merupakan semangat bagi Pioneer Supermoto dari bilangan Jakarta Selatan ini, Lerry Rahmat Rizky. Menurut lelaki berkacamata ini, awalnya dirinya membuat bengkel pribadi atas dasar menyukai dunia Supermoto dan sering riding ke luar kota.
Karena motor rakitannya banyak disukai oleh teman sesama penunggang Supermoto, lambat laun ia kemudian membuka bengkel sendiri yang beralamat di Jl. Pancoran Barat VIII No. 6, Pancoran, Jakarta Selatan. Sedikit demi sedikit, dengan bantuan teman ke teman dan internet, karya dari Lerry ternyata juga diminati banyak pengguna Supermoto dari luar kota bahkan luar pulau sekalipun.
Berbicara dunia supermoto, ada tiga hal yang memikat untuk motor ini yaitu; Body, looks dan fungsi sehingga motor itu akan lebih bagus dipandang dan juga “terampil” di jalanan. Bengkel milik Lerry ini sejatinya lebih banyak menangani soal urusan kaki-kaki untuk Supermoto, meskipun juga sektor engine bisa ia lakukan. Selain itu, Lerry dan timnya mampu custom/memodifikasi motor agar tetap lebih rapi, fungsional dan kuat. Pasalnya, motor yang dibeli mungkin tidak proper bagi tubuh penggunanya, oleh karena itu ia mengubah bentukan supermoto menjadi lebih proper, dan nyaman melewati “dua alam”.
“Kita menghindari body dan part lainnya lepas ketika main di lumpur atau tanjakan. Biasanya, kalau pengendara supermoto itu jatuh, body yang tak proper bisa saja lepas dari dudukannya. Karena main moto trail/supermoto, kalau tidak jatuh berarti belum dan tidak pernah main trail itu,” kata Lerry.
Kalau pun pemilik motor ingin mengubah body dan motornya tidak dijual luas di Indonesia, punggawa CAOS Custom Bike ini akan mencari part-part motor ini yang berasal dari negara asalnya. Seumpamanya, seperti CRF250L Rally yang asalnya dari Thailand, maka ia akan mencari seluruh part di Thailand.
Ketika menanyakan motor andalannya, Lerry mengatakan bahwa ia sangat senang dengan Honda CRF250 X, meskipun katanya motor ini sangat jarang di dunia. Menurutnya motor tersebut sangat nyaman dan rigid ketika dikendarai. Bahkan ia sendiri sudah menilai motor tiap pabrikan itu sepeti apa.
“Ngomongin Supermoto atau Trail dari Jepang ya, kalau buatan Honda itu lebih ke kenyamanan sebenarnya. Yamaha beda lagi, kalau itu lebih ke performance atau kecepatan. Sedangkan Kawasaki itu lebih bandel, kalau jalan hajar aja semua rintangan dan spare partnya lengkap,” tutur Lerry.
Motor kebanggaannya pun tak luput dari bincang-bincang kali ini. Lerry mengkisahkan tentang motor kebanggaannya yang pernah dijadikan cover majalah. Honda Tiger diubah menjadi Supermoto, dengan tambahan sasis aluminium dan part lainnya yang dibeli dari luar negeri. Harapannya motor ini enak digunakan seperti freestyle dan lainnya. Lebih dari Rp 50 juta ia habiskan untuk mengubah motor ini menjadi supermoto.
Tips yang dilakukan untuk calon pengguna baru moto trail menurut Lerry adalah langsung membeli moto trail yang sudah jadi, daripada harus merakit satu demi satu.
“Kalau mau punya moto trail itu, mendingan kalau budget pas-pasan, langsung beli moto trail yang jadi saja. Kalau merakit gitu jatuhnya biaya membengkak,” lanjut Lerry.
Menurut pria satu ini, utamanya memodifikasi moto trail atau Supermoto adalah memilih velg yang bagus dan kuat, karena pengguna motor “dua alam” ini tentunya akan selalu menerabas jalur yang kasar sekalipun.[prm/timBX]