AUG 05, 2023@19:30 WIB | 670 Views
Gelaran Drag Bike makin malam makin asyik. Itu dibuktikan dengan semakin banyaknya penonton yang memenuhi tribun, dan dipinggiran lintasan beton yang cukup antusias, melihat jalannya drag bike malam hari berlangsung. Di malam hari tersisa 6 kelas yang belum dipertandingkan. Maka keputusan Pimpinan Perlombaan (CoC) membuka kelas Overall untuk efisiensi waktu. Kelas overall ini mempertandingkan kelas Herex, kelas Bracket 10 detik, FU 150 Frame STD, FIZ R 125cc STD Sunmory, Bebek 2T STD 116cc dan Herex 300cc Sunmory.
Made Garage dari Jember membawahi motor-motor dengan kelas tambahan, seperti kelas Herex 300 SOHC, Herex Sunmory dan kelas FIZR 125cc. Seperti biasa, bengkel dengan setingan drag memiliki banyak pelanggan speed freaks, dan motor tersebut dibangun untuk kelas drag bike.
"Motor yang bangun khusus kelas Herex 300 cc SOHC. Ada empat motor yang sudah saya bangun, yang masing-masing berbeda ownernya. Pertama kita pertimbangkan kubikasi, kruk as, noken as, dan rumah kopling ala Herex 6 pieces. Untuk karbu buatan KRJ (Yogyakarta) diameter 42mm. Keempat unit motor ini sebenarnya settingan belum matang, namun karena mengikuti keinginan owner, mereka pengen banget motornya turun di Black Drag Black," ungkap bro Made owner dari Made Garage.
Modifikasi Herex untuk kelas kompetisi mencapai Rp45 jutaan. Jika unit motor yang dibuat, maka cost modifikasi Herex bisa mencapai Rp180 jutaan. "Total modifikasi 180 jutaan. Sementara kemampuan saya membangun Herex berdasarkan paket, untuk semester awal 2023 ini, kami sudah membangun 10 unit motor dengan spek Drag Herex," tambah bro Made yang memiliki darah Bali dari ayahnya.
Kelas drag Herex menjadi kelas paling diminati, namun karena keterbatasan waktu, panitia lomba memutuskan menjadi kelas Overall. "Intinya lebih untuk menyingkat waktu, jadi lima kelas diturunkan semuanya dari Herex, 300cc, Bracket time 10 detik, FU 150cc Frame standar, FIZR 125cc STD Sunmory, Bebek 2 tak STD 116cc, dan Herex 300 cc Sunmory. Ketentuannya lebih pada siapa pembalap yang siap running, diperbolehkan start. Hasilnya, pihak panitia yang bakal menyaring sendiri kelas tersebut," ungkap Agung Y Siswanto, dari IMI Jatim.
Pembalap tercepatnya bisa dibawah 7 detik untuk trek 201 meter. Di kelas ini pembalap tercepat diraih oleh Adi SY Tuyul dari tim Pilloter Gank Jawa Timur dengan raihan waktu 6,908 detik. Disusul pembalap tercepat kedua, Ivan Bangun dari tim Limousin Sanjaya Jet, Jatim dengan raihan waktu 6,988 detik. Peringkat tercepat ketiga, Arya Supe dari Madiun dengan tim PAC Manahadap Studio dengan raihan waktu 7,030 detik. Peringkat keempat diraih oleh Akbar Ateng dari tim Pilotter Gank Jawa Timur dengan catatan waktu 7,081 detik. Peringkat kelima, Deska Muntel dari tim Baja Beton JAP 57, Jawa Timur dengan 7,168 detik dan peringkat keenam Raka Komang dari Blacky Madhe Pekajaman Banyuwangi dengan 7,170 detik. Data tersebut berdasakan pembalap yang running dengan motor drag Herex.
Karena semua data peserta sudah dimasukkan ke sistem, semua starter bisa masuk ke start dan memberikan penampilan terbaiknya. "Nanti secara sistem akan masuk ke kelas masing-masing, ini yang disebut sebagai kelas Overall," tutup Tommy dari CoC Black Drag Bike.[Ahs/timBX}