JUN 08, 2021@13:48 WIB | 696 Views
BMW F900R diluncurkan BMW Motorrad Indonesia sebagai varian baru tipe roadster yang diusung dari pengalaman BMW menciptakan F850GS (adventure). Desain gaya naked, lebih muscle, dibagian depan, namun minimalis di bagian belakang. Gaya riding cenderung sporty, namun terlahir sebagai nakedbike. Tampilan lampu depan yang agresif, dilengkapi DRL dan lampu utama sekaligus serta teknologi adaptif head light pro yang pintar.
Mengusung mesin 2 silinder segaris, berkapasitas 895cc ini memiliki tenaga badak 105 HP di 8500 RPM dan torsi 92 Nm di @6500 rpm. Putaran mesinnya dibatasi di redline 8500 rpm, namun torsi sudah bisa dirasakan di putaran 4500 rpm. Kombinasi yang cukup menarik untuk riding dalam kota. Sementara mode riding dynamic bakal memberikan adrenalin luar biasa, sedikit gemericik pada bagian mesin, namun makin halus saat dibetot.
Kecanggihan transmisi BMW F900R, dilengkapi gearshift assistance pro (nama lain quick shift)up and down, dan dilengkapi slipper clutch. Yang kami rasakan, saat riding mode dynamic akselerasi cukup cepat, dan membutuhkan posisi riding lebih nunduk, mendukung aerodinamika dan menggebuk dinding tebal udara.
Kenyamanan riding dipermudah dengan teknologi suspensi Dynamic ESA, bisa menyetel langsung dumping, dan setelan lebih rigid untuk cornering. Layar TFT dengan beragam informasi, mesin, kelistrikan, dan terhubung dengan smartphone, interkom sehingga bisa dengarkan musik sambil riding.
Saat menguji performa, kami dapati putaran mesin memang dibatasi di redline 8500 rpm. Artinya saat putaran tuas throttle kami buka sampai mentok, lampu gear shift indikator menyala putih pada tachometer TFT Display. Itu artinya ECU memerintahkan pergantian gigi, secara cepat, berkat teknologi gearshift assistance pro.
Yang perlu kita perhatikan, mesin dua silinder ini memiliki torsi yang bekerja mulai @4500 rpm. Disaat kecepatan belum mencapai redline, Anda bakal merasakan torsi cukup nonjok, seolah-olah ban depan terangkat. Dan itu membuat motor F900R tegolong bertenaga binal, saat gaya riding kita berakselerasi cukup cepat. Berkat fitur anti hopping, ban depan tidak akan terangkat, karena mengadopsi kopling multiple disk wet clutch.
Dibekali dengan gearbox 6 langkah, tak mudah mengeksplor tipe roadster dalam kecepatan tinggi. Karena setiap akselerasi kencang, kami terhambat ruas jalan dengan lalu lintas yang ramai. Tapi sesekali kami mendapatkan top speed 136kpj di gearshift 3, kami capai dengan mudah dengan jarak yang cukup pendek, dengan mode berkendara rain. Pada mode tersebut, seluruh power mesin belum ter-delivery dengan baik, meski detak jantung kami berdegup kencang. Dimode paling rendah ini, ECU memerintahkan mesin berputar cukup tinggi.
"Saat putaran mesin di 8400 rpm, kami menggunakan gigi 2 mode rain, dikecepatan 101 kpj, ECU memerintahkan kami untuk segera memasukkan gear ke 3. Ketika kami shifting ke gear 3, kecepatan di 136 kpj di @8500 rpm.Butuh waktu 11 detik untuk sampai kecepatan 136 kpj. Kondisi jalanan sudah tidak memungkinkan, space akselerasi hanya cukup untuk jarak pengereman, kami putuskan menurunkan bukaan throttle dan shift down berasa cukup halus berkat fitur MSR."
Data tersebut kami ambil dari kamera GoPro kami. Putaran mesin @8500 rpm masih cukup ideal dan punya nafas panjang untuk lebih cepat. Hebatnya kami tidak terganggu dengan getaran mesin, semakin tinggi putaran semakin halus getarannya. Berbalik keadaan ketika F900R belum jalan, suara mesin cukup terasa berisik.
Sebuah roadster dengan DNA sport benar-benar dibuat oleh BMW Motorrad, kami belum mencoba riding mode rain dan dynamic, karena kondisi hujan dan lalu lintas yang macet. BMW F900R, punya fitur MSR atau dalam bahasa globalnya adalah dynamic engine drag control. Fitur ini bisa dirasakan saat pergantian gigi shift up dan shift down secara cepat, minim hentakan serta tidak slip dan biasa difungsikan saat cornering yang butuh engine brake.[Ahs/timBX]