MAR 24, 2018@10:25 WIB | 1,018 Views
BMW Group mencatatkan laba kotor lebih dari € 10 Miliar atau sekitar Rp 169 Triliun, pertama kalinya tahun lalu, disamping penjualan kendaraan yang lebih dari 2.4 juta unit pada tahun 2017. Kenaikan laba ini secara berturut-turut berkisar antara 8-10 persen tiap tahunnya selama delapan tahun terakhir. Sebelumnya BMW Group mengatakan bahwa kendaraan diesel akan menjadi kendaraan utamanya untuk mengurangi emisi CO2.
Ketua Dewan Manajemen Dr Harald Krüger menegaskan BMW akan meluncurkan 20 mobil terbaru, serta membuat dua mobil listrik iNext dan i4 di Jerman.
BMW akan membuat i4 di pabrik utamanya, Munich mulai 2021, dengan target produksi awal 50.000 mobil per tahun. Sementara BMW masih meningkatkan baterai untuk mobil listriknya, Krüger menegaskan penjual mobil listrik termasuk plug in hybrid melonjak 65.6 persen pada 2017 menjadi 103.080 mobil dan jenis SUV.
Target penjualan di 2018 adalah 140.000 unit mobil listrik, dan rencana penjualan 500.000 mobil listrik di akhir 2019. Penjualan itu termasuk 12 mobil listrik dengan tenaga baterai, dan 13 model plug in hybrid pada tahun 2025.
Dilansir dari laman motoring, Dr Krüger mengatakan bahwa masa depan sebuah kendaraan adalah berbasis listrik. Lanjutnya, BMW telah menerapkan kendaraan listrik dan kendaraan model hybrid plug in, sehingga menurutnya BMW merupakan produsen otomotif nomor 1 di Eropa.
“Kami menggunakan kit modular skalabel untuk elektrifikasi. Mulai tahun 2020, kami akan dapat menyesuaikan semua seri model dengan semua jenis drivetrain.” Tegas Krüger.
Pimpinan BMW itu juga mengatakan bahwa 2019 mendatang, MINI bertenaga listrik akan dikenalkan ke public, menyusul iX3 pada tahun 2020.
Belanja riset dan pengembangan juga meningkat secara signifikan pada tahun 2017, menjadi € 6,11 miliar, atau setara Rp 103,2 triliun. Investasi dimuka seperti pengembangan kendaraan yang fleksibel juga turut menyiapkan model BMW lainnya seperti X3 dan M. [pram/timBX]
