MAR 25, 2021@18:30 WIB | 600 Views
BMW Motorrad memperkenalkan kembali R18 dalam varian lebih tinggi, lebih tetatnya klan Classic mengiringi kelas Cruiser di market domestik. Klan klasik yang diperbaharui secara teknologi, serta mempertahankan look yang klasik. Mesin boxer 1800cc, bertenaga 91 hp di rentang putar 4750 rpm, diimbangi torsi yang besar 158 Nm di 3000 rpm.
"Teknik pengereman ala combi brake atau BMW menyebutnya sebagai part integral ABS. Saat tuas rem depan ditekan, pengereman depan dan belakang bekerja bersamaan, 30:70. Efeknya pengereman depan lebih lembut, karena tidak terlalu hard saat pengereman depan," ungkap Ardi Putra Product Manajer BMW Motorrad.
Selain, teknologi pengereman yang safety, BMW R18 Classic sudah dilengkapi teknologi MSR yang sejalan dengan slipper clutch. "Saat berakselerasi dengan kecepatan tinggi, kemudian butuh cornering, maka habbitnya pengurangan gigi secara massive yang menyebabkan hentakan dan menyebabkan motor sebesar itu kehilangan keseimbangan. Fitur MSR sudah disematkan di R18 dan R18 Classic." Fitur canggih lainnya adalah traction control, yang disebut oleh BMW sebagai Automatic Stability Control (ASC) untuk keseimbangan roda.
Kemudahan berkendara BMW R18 Classic sudah dilengkapi 3 riding mode, antara lain rain, roll dan rock. Ketiga mode berkendara tersebut dibedakan atas komposisi traction kontrol dan throttle respon.
BMW Motorrad yang mengusung tagline easy to customized, dibuktikan dengan fitur-fitur keamanan dan kenyamanan. "Semua fitur ini dikembangkan di Jerman untuk mengakomodir keselamatan berkendara customer. Termasuk fitur cruise control yang bisa diaktifkan pada kecepatan diatas 20 km/jam. Contoh saat kecepatan di 40 km/jam diakftifkan maka kemudian kecepatan akan dikunci di 40 km/jam."
"Saat ingin menambah kecepatan, tinggal memencet tombol switch cruise control, tanpa harus menambah tuas throttle. Tuas throttle jadi tidak berfungsi, memudahkan untuk aksi free style," ujar Ardi Putra.
Alasan BMW masih tetap mempertahankan mesin boxer secara heritage di model cruisernya, karena alasan center gravitasi terbaik dan tingkat pendinginan yang optimal. Kepala head seringkali mendapatkan pendinginan saat melaju, dibanding mesin inline. "Saat kecelakaan misalnya, mesin boxer bisa melindungi kaki rider. Ataupun saat riding normal, hawa panas tidak tersalur ke kaki rider, karena pendinginan benar-benar optimal meski dengan radiator kecil," tandas Ardi.
Modernitas sosok heritage R18 Classic juga disematkan smart key yang masih semi konvensional. Jadi untuk menghidupkan sudah tidak butuh stop kontak, kecuali untuk membuka tangki bensin dan kunci stang.
Konfigurasi mesin 1800 cc ini menggunakan pendingin udara dan cairan, dengan dua silinder ala boxer empat tak, menggunakan dua chain-driven camshafts diatas drive shaft. Diameter Bore dan stroke 107.1 mm x 100 mm menghasilkan rasio kompresi tidak terlalu tinggi 9.6 :1. Model pengapian sudah injeksi ditambah BMS-K+
electronic engine management with overrun cut-off, serta dua busi pengapian.
Sementara kontrol emisi didukung dengan sistem regulasi three-way catalytic converter. Tenaga 91 hp dan torsi 158 Nm didapatkan di redline 4750 rpm, dengan 6 transmisi dan kopling kering serta penggerak shaft drive untuk berpetualang antar wilayah. Berapa harga yang ditawarkan BMW Motorrad untuk R18 Classic mencapai Rp1,069 milliar dengan pilihan warna Black Storm Metallic.[Ahs/timBX]