MAR 15, 2024@19:00 WIB | 345 Views
BYD Motor Indonesia menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Icon Plus dalam penyediaaan 10.000 unit Electric Vehicle (EV) BYD yang pelaksanaannya akan didukung oleh dealer-dealer BYD di seluruh Indonesia. Implementasi kerja sama yang akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun ini dilakukan untuk semakin mempermudah konsumen mendapatkan produk-produk EV dari BYD.
"Kami di BYD sangat bersemangat dengan kolaborasi bersama PT Indonesia Comnet Plus melalui subholding PLN Icon Plus untuk menyediakan Electric Vehicle BYD dalam lima tahun ke depan. Kolaborasi ini akan memungkinkan kami menggenapi visi kami untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan yang inovatif dan berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia, serta memberikan kontribusi positif pada mobilitas berkelanjutan di negara ini dengan mitra dealer kami," ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.
Bagi BYD, kerja sama ini adalah sebuah langkah besar dalam mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki PLN ICON Plus dan sinergi dengan jajaran PLN Group, BYD semakin optimistis untuk menjangkau konsumen yang lebih luas di berbagai lapisan masyarakat.
PLN juga telah menempatkan 600 SPKLU yang dibangun oleh PLN sendiri dan tersebar di rest area jalan tol. Kami memiliki monitoring sistem yang dimiliki oleh PLN Icon Plus, yang stanby 24 jam. Bila ada problem konektivitas akan diperbaiki, karena termonitor terus di kontrol center PLN Icon Plus untuk program lebaran 2024 ini.
Selain itu banyak charging station yang dibangun oleh pihak swasta, dan home charging di rumah. Tentunya sinergitas PLN dan Swasta bakal mendukung kemudahan charging di berbagai tempat. Inilah yang kita sebut sebagai charging ekosistem yang tentu saja memudahkan mobilitas EV ke berbagai tempat, lebih aman, nyaman dan tenang bagi owner EV menjangkau di berbagai daerah diluar kota-kota besar.
Sementara BYD sendiri belum bisa secara spesifik memberikan kesiapan saat mudik 2024 pada bulan April nanti. Posisi BYD masih wait and see karena belum ada unit yang didelivery ke customer.
Namun dengan kerjasama antara PLN dan BYD tentunya bakal membuka peluang yang cukup besar terciptanya sebuah EV Ecosystem Collaboration mewujudkan transformasi energi menjadi green system, seperti kerjasama instalasi wall charging 7 kWh di rumah pelanggan BYD.
"Dengan kolaborasi antara BYD dengan PLN, peluang kerjasama kedepan cukup besar. Kita awali dengan penyediaan mobil listrik untuk operasional PLN sebanyak 10 ribu unit. Ekosistem turunannya adalah EV charging yang termasuk didalamnya wall charging peluangnya cukup terbuka. Tidak hanya itu, bahkan digital platform pun terbuka, seperti melihat stasiun charger terdekat maupun layanan aftersales BYD. Jadi turunan kerjasama ini nanti tidak hanya untuk internal PLN, melainkan untuk melayani masyarakat yang dimulai dengan PLN ICON Plus dengan BYD," terang Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama Indonesia Comnet Plus.
Menyinggung soal budget PLN dengan pembelian 10 ribu unit, dengan harga mobil yang sudah dipublish secara umum, itu cukup terbuka. Kehadiran mobil operasional PLN dari BYD, bakal dioptimalkan untuk semua aktivitas. Sisi positifnya, PLN akan memulai transisi energi seperti yang diamanatkan pemerintah.
"Secara holistik, pembangkit PLN sudah mengalami renewable. Pegawai PLN juga didorong untuk menggunakan mobil listrik sebagai the agent of change, diseluruh lini bisnis bagi PLN. Benefitnya, nantinya tidak ada energi yang dihasilkan PLN tidak terserap ke publik, maka dengan pioneer campaign dari internal PLN, diharapkan bisa menular ke masyarakat luas," tambah Ari Rahmat ke jurnalis disela-sela acara buka bersama media di Kota Casablanca, Jumat 15 Maret 2023.
Dirinya juga memperjelas posisi PLN memilih BYD sebagai partnership menjadi langkah tepat. "Transformasi kendaraan operasional menggunakan produk BYD karena sudah didukung multiple charging. BYD sebagai leader market penyedia EV di dunia. Kami merasa terdukung dengan kerjasama BYD, dan operasional PLN bakal tercukupi dengan varian EV dari BYD. Karena masih tahap awal, kemungkinan besar BYD bakal digenjot untuk memenuhi TKDN 40%, dengan berbagai inovasi menuju economic skill yang lebih baik, dan teknologi yang lebih advanced. Kami pertimbangkan BYD cukup mampu memenuhi hal itu," tutup Ari menjawab syarat mobil operasional di internal BUMN. [Ahs/timBX]