JAN 16, 2024@18:00 WIB | 290 Views
Ducati mulai introspeksi diri secara tim besar di MotoGP. Kepergian dua mekanik senior Ducati ke tim Garputala Jepang, menjadi pemberitaan penting untuk two wheelers. Bos Pramac, menegaskan bahwa Ducati tetap harus kepercayaan dirinya, sebagai bagian upaya sang pentahana.
Kepergian Massiomo Bartonili, sebagai Ducati Vehicle Performance Engineer menjadi Direktur Teknis Yamaha. Narco Nicotra, juga berpindah ke Yamaha Jepang, untuk menjabat sebagai kepada aerodinamika.
Di satu sisi, Yamaha butuh perubahan besar untuk mengejar posisi Ducati, sebagai pabrikan dan tiga tim satelitnya.
"Tentu saja kepergian dua orang penting tersebut, bukan perkara kecil. Bagaimana momen ini terjadi setiap tahunnya. Disatu sisi, Ducati sekarang ini menjadi tim terkuat dari sisi teknis," ungkap Paolo Campinoti, Bos Pramac.
"Massimo, pribadi yang cukup menarik. Saya berfikir kehadiran Massimo di korporasi sekelas Yamaha, bisa melanjutkan keramah-tamahannya seperti di Ducati," tambahnya.
Sebelumnya, Paolo Ciabatti sebagai Direktur Olahraga Ducati akhir tahun 2023. Perpindahan Ciabatti dari MotoGP ke pengawas program offroad dari Ducati.
Termasuk kehadiran Marc Marquez di Ducati yang bakal menjadi ancaman pebalap lain. "Gigi Dall'igna cukup matang dalam dunia manajerial. Jadi kepergiannya, ke manajemen off-road tidak terlalu jauh. Tentunya cukup dirindukan kembali," terang Campinoti.
Hubungan Tim Pramac dan Ducati saling melengkapi untuk data yang diperlukan oleh tim Pabrikan. Disisi lain, hubungan keduanya dalam kontrak bakal berakhir di musim 2024.
"Akhir tahun memang menjadi yang terakhir. Tapi bisa saja kita memperbarui kontrak lagi. Karena meninggalkan Ducati bukanlah skenario yang realistis."
Pramac Ducati tetap mempertahankan Jorge Martin, yang gagal naik panggung ke pabrikan. Sebagai tandemnya, Franco Morbidelli bakal menggantikan posisi Johann Zarco ke LCR Honda. [Ahs/timBX]
