FEB 28, 2022@13:00 WIB | 1,106 Views
Bugatti mengklaim dengan kehadiran Chiron meneruskan Veyron pada 2016 lalu adalah langkah strategis menerapkan standar baru sebuah hypercar. Kontruksi mesin V8 quad turbocharger dengan 10 radiator, sasis monokok, aerodinamika menjadi standar baru hypercar versi produksi.
Diluncurkan pertama kali pada 2016 lalu, di Geneva International Motor Show 2016, nama Chiron diadopsi dari Louis Chiron, pembalap Monegasque yang membalap untuk Bugatti pada 1926 dan 1933. Begitu juga dengan Veyron, yang diadopsi dari nama pembalap Prancis, Pierre Veyron.
Sama seperti Veyron, Chiron juga menggunakan mesin W-16 8 liter, Quad Turbocharged. Namun untuk Chiron mesin tesebut sudah di desain ulang, dan menghasilkan tenaga lebih besar. Versi awalnya menghasilkan 1480 hp dan torsi mendekati 1600 Nm. Kemudian Chiron mendapatkan peningkatan tenaga lebih besar. Bagaimana bisa tenaga bisa lebih besar?
Ternyata Bugatti merancang sebuah rekayasa cooling system untuk Chiron. Dilengkapi dengan 10 radiator, termasuk radiator engine 3 buah. Oli transmisi dan pendingin oli pada diferensial belakang dua water exchangers udara dan air, serta pendingin oli hidrolik. Sistem pendingin tersebut mengalir ke 18 silinder hidrolik, guna membantu sistem aerodinamika aktif, termasuk rear wing air brake. Sistem pendingin tersebut dirancang untuk mensirkulasikan hampir 800 liter udara per menit, sementara mesin Bugatti mengkonsumsi udara 60 ribu liter per menit.
Mesin W16 ditempatkan pada sasis serat karbon monocoque dari material serat karbon 278 meter persegi, menurut klaim Bugatti. Equivalen dengan 3,5 juta km benang karbon bisa untuk jarak ke bulan 4 kali. Sasis dan mesin sebagai fondasi Bugatti bakal diturunkan sebagai mobil keluarga dan model Chiron yang berbeda.
Knalpot Bugatti dicetak dengan material titanium melalui teknik 3D printing yang membuat bobot terkurasi lebih ringan. Sementara Chiron Pur Sport dan Divo diciptakan untuk handling. Mesin W16 dan komponen aerodinamika Chiron bakal dikembangkan untuk Bugatti Bolide khusus lintasan balap.
Tapi sejak awal, Bugatti juga mengincar rekor kecepatan tertinggi untuk mobil produksi—pencapaian khas Veyron. Bugatti mencentang kotak itu pada Agustus 2019, ketika prototipe Chiron Super Sport 300+ mencapai 304,773 mph di jalur uji Ehra Lessien, induk Bugatti, Grup Volkswagen di Jerman, menjadi mobil produksi pertama yang menembus 300 mph.
Namun, Bugatti tidak mulai mengirimkan versi pelanggan hingga akhir 2021. Di pabrik Bugatti di Molsheim, Prancis, proses perakitan melibatkan pengencangan 3.800 sekrup dan penerapan lapisan cat individu selama tiga minggu, menurut Bugatti. Antara perakitan dan kontrol kualitas, dibutuhkan sekitar enam bulan bagi sebuah mobil untuk mencapai pelanggan.
Bugatti mengkonfirmasi awal bulan ini bahwa 40 dari 500 slot build Chiron yang direncanakan telah terjual habis. 40 mobil terakhir akan menjadi model Pur Sport dan Super Sport, dengan produksi diperpanjang hingga 2022 bersama Centodieci yang berbasis di Chiron, edisi khusus yang terinspirasi oleh Bugatti EB 110 tahun 1990-an.[Ahs/timBX]