APR 24, 2018@11:00 WIB | 1,160 Views
(Mercedes-Benz E 350 e)
Pada IIMS 2018 ini, PT. Mercedes-Benz Distribusi Indonesia (MBDI) membawa satu mobil yang istimewa, yakni E 350 e. Ini adalah sebuah E-Class yang sudah dijejali dengan teknologi plug-in hybrid. Maka itu, sudah barang tentu mobil ini ramah lingkungan.
Karena berteknologi plug-in hybrid, pastinya Mercedes-Benz E 350 e tidak seutuhnya mengandalkan tenaga listrik, alias masih mempunyai mesin konvensional.
(Mercedes-Benz E 350 e masih punya mesin konvensional)
Mesin konvensional yang dipakai E 350 e memiliki kapasitas sebesar 1.991 cc dengan turbocharger, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 245 hp dan torsi 245 Nm.
Kemudian untuk plug-in hybrid-nya mengandalkan baterai berkapasitas 6.2 kWh. Menurut klaimnya, dalam kondisi baterai penuh, E 350 e dapat berjalan sejauh hingga 30 km dengan hanya mengandalkan tenaga listrik saja. Untuk mengecas baterai dari nol hingga penuh, dibutuhkan waktu selama tiga jam, dan listrik berdaya 2.200 watt.
(Lubang pengecasan ada di bumper belakang)
Lantas, bagaimana dengan rasa berkendaranya? Sewaktu kami mencobanya di mode E-MODE, mobil sepenuhnya digerakkan oleh listrik. Dalam kondisi ini, tenaganya sudah terasa lebih dari cukup jika hanya untuk berjalan santai.
Masih di mode yang sama, begitu kami melakukan kickdown untuk mencapai kecepatan tinggi, maka mesin konvensionalnya langsung menyala. Ini dikarenakan sistem membaca bahwa mobil butuh tenaga lebih untuk berakselerasi, sekaligus untuk menghemat daya baterai.
(Kinerja sistem hybrid tergambar di layar)
Belum puas berjalan di mode E-MODE, kami pun mencoba melakukan hal yang lain dengan E 350 e, yakni mengajaknya bermanuver. Terus terang, melakukan manuver dengan E 350 e adalah satu hal yang menyenangkan. Karena selain teanaga yang disalurkannya besar, tidak ada gejala oversteer yang terasa saat mengubah arah setir dengan cepat.
Bukan hal yang aneh jika dalam kondisi mobil yang sepenuhnya digerakkan oleh baterai, Mercedes-Benz E 350 e mampu memuntahkan tenaga yang besar. Pasalnya, motor listrinya memiliki torsi sebesar 550 Nm.
(Beberapa pilihan mode hybrid di E 350 e)
Sebenarnya, jika ingin mendapat sensasi berkendara yang maksimal dengan Mercedes-Benz 3 350 e, maka kita harus berkendara di mode hybrid. Karena di mode ini, mesin konvensional dan sistem plug-in hybrid-nya saling bekerja untuk memuntahkan tenaga maksimal. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, kami jadi tidak sempat untuk mencoba berkendara di mode hybrid. [APSG/timBX]