APR 29, 2020@20:30 WIB | 1,046 Views
C8 Corvette Swap Engine dengan Rotary Engine Turbo menjadi kombinasi aerovette nan modern meski belum terjadi. C8 Corvette adalah upaya modernisasi body bagi Chevy memberikan ruang udara yang cukup baik, di beberapa titik aerodinamika mulai dari bonnet depan, samping body yang lebih slim, memberikan ruang udara yang lebih besar untuk menekan lift force akibat turbulence dibelakang.
Mesin Small Block LT2 V8 menghasilkan dorongan tenaga hingga 495 hp dan torsi 637 Nm, cukup pas untuk kemampuan Stingray yang berkubikasi 6.2 liter. Sementara mesin LT1 dikenal penggemarnya sebagai generasi lama Corvette adalah konfigurasi mesin middle dengan drivetrain yang bertenaga, handling yang lebih akurat, dan akselerasi cepat berkat teknologi distrubusi berat bagian belakang.
Kemungkinan tahun depan, generasi C8 Z06 hadir dengan crankshaft flat ala pesawat dan jeritan RPM yang cukup sadis. Disebut sebagai grand sport karena mencakup paket hybrid dari mesin LT2. Sementara mesin ZR1 yang menyandang sepasang turbo untuk mesin LT6 adalah momok yang nyata bagai super car lain. Terlebih paket motor listrik di roda depan menghasilkan kemampuan e-AWD dan menggabungkan daya yang melimpah 1000 hp hybrid.
Tenaga yang besar berkat mesin V8, meski sebenarnya tema rotary engine adalah upaya clickbait yang membuat fenomena nostalgia di masa lampau. Rob Dahm sangat menyukai mesin rotary sehingga ia pun bercita-cita mengimplan 4 rotor turbo rotary pada C8 Corvette. Lupakan pembahasan ala angan-angan Rob Dahm, dimana dia sendiri tidak memiliki C8 Corvette. Tapi dalam benak terdalam ia berharap kehadiran sebuah merek baru yang akan ia beli. Titel modern aerovette incoming mungkin hanya sebagai wacana yang bisa meledak di lain waktu.
Awal tahun 1970 dua mesin rotary dari Chevrolet Vega dikawinkan dalam 4 rotor lump menghasilkan 420 hp. Saat itu dikenalkan XP-895 sebagai mobil konsep dimana mesin 6.6 liter 400-cu-in adalah produk Chevrolet V8 di tahun 1976. Lantas kemana mesin rotary milik Chevy saat itu? Sengaja tidak dimunculkan karena embargo atau krisis yang terjadi di tahun 1970-an. General Motor tidak meneruskan proyek Wankel engines lagi.
Catatan pahit itu membuat konsep Aerovette hanya berhenti di konsep, dan tidak juga turun di mesin Corvette. Saat itu konseptor Zora Arkus Duntov menginginkan sebuah mobil sport dengan mesin mid engine selama masa kerjanya di General Motor. Aerovette akhirnya baru diproduksi di awal 1980-an, dan tertanam pada C4 Corvette, dengan catatan tidak terjadi krisis minyak di tahun 1973, dan Zora memutuskan hengkang pada 1975. Kemudian digantikan oleh Dave McLellan memutuskan C4 Corvette pada mesin depan dengan alasan meneruskan tradisi Chevy dan pertimbangan biaya. [Ahs/timBX]