MAR 24, 2022@09:00 WIB | 709 Views
Driver berkebangsaan Spanyol itu membantu skuat Maranello-nya finish 1-2 di belakang Charles Leclerc di Grand Prix F1 Bahrain, tetapi merasa frustrasi oleh penampilannya sendiri. Dia mengaku tidak bisa mengeluarkan kecepatan maksimal seperti rekan setimnya, dan tidak bisa menjelaskan mengapa dia menghadapi kesulitan seperti itu.
Tapi, setelah pembicaraan antara dirinya dan Ferrari selama musim dingin, tampaknya masa depan Carlos Sainz dengan skuat Maranello setidaknya telah diamankan, dengan tim itu mengungkap kesepakatan dilakukan dan hanya perlu tandatangan. Ditanya setelah GP Bahrain tentang seberapa dekat kontrak baru itu, Sainz berkata: “Saya pikir kesepakatannya sudah sangat dekat.
Sementara itu, kepala tim Ferrari F1 Mattia Binotto menambahkan: “Saya pikir kami menemukan kesepakatan. Ini hanya masalah menerjemahkannya ke dalam kertas.” Ketika masa depan Sainz tampaknya sudah mendapat jaminan, fokusnya saat ini adalah membalikkan situasinya di Ferrari.
Dengan Leclerc telah beradaptasi dengan mobil 2022, Sainz mengakui situasinya lebih sulit dibanding tahun lalu. “Saya jauh tertinggal di FP1, FP2 dan FP3, yang paling jauh yang pernah saya tempuh di Ferrari, dan itulah mengapa bahkan dengan finish 1-2, saya tidak sepenuhnya senang,” jelas Sainz.
“Sebagai driver Ferrari, ini adalah akhir pekan saya yang paling sulit dan menunjukkan bahwa saya harus menundukkan kepala, memahami mobil ini, memahami di mana Charles membuat perbedaan dengan mengemudinya dan cara dia mendekati tikungan dan memaksimalkan ban sampai ke balapan,” sambungnya kemudian. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber