OCT 12, 2024@19:00 WIB | 348 Views
Faktor-faktor teknis dalam Drag Bike biasanya secara pengetahuannya sudah dipegang para tim Drag Bike, bagaimana mereka menerapkan pengetahuan regulasinya ke motor yang bakal dipertandingkan di kelas-kelas tertentu.
Dalam kelas non supporting 201 m sudah tidak diberikan syarat bahwa motor yang bertanding diberbagai kelas bracket tidak ada batasan minimal berat kendaraan tersebut. Kalau kelas supporting yang bakal dipertandingkan di Black Drag Bike 2024 Yogyakarta kali ini memainkan kelas bracket 8 detik, bracket 8,5 detik, bracket 9 detik, bracket 9,5 detik dan bracket 10 detik.
Sementara diluar kelas Supporting, adalah kelas-kelas mahal yang dalam hal ini, motor-motor yang dikembangkan punya jam terbang, dan joki atau dragsternya juga punya pengalaman tinggi.
Nah di Black Drag Bike Yogyakarta nanti yang biasa memainkan kelas 201m menambahkan kelas special FFA 350cc untuk 201 meter dan 6 kelas di lintasan 402 meter dengan BBM yang dibebaskan. Keenam kelas khusus 402 M ini diberlakukan limit minimum berat kendaraan.
Sebagai catatan FFA 201 Meter pernah dilombakan oleh Black Drag Bike 2022 di Lanud Gading, Wonosari, Yogyakarta. FFA s/d 350cc catatan tercepat diraih oleh Ilham Unyil mewakili HTJRT Indonesia 6,548 detik, disusul dengan Wildan Kecil dari DUT SPN Sanjaya Jet dengan 6,560 detik. Joko Percil mewakili ABEN Racing Sanjaya Jet dengan 6,568 detik, Gery Percil dari tim yang sama dengan 6,573 detik dan Yudha AP dari BRT 27 Pangestu Grup OP27 dengan 6,601 detik.
Kelas-kelas 402 meter, sebut saja kelas 2T Piston 59mm Bebas berat minimum motor adalah 105 kg. Kelas 2T Piston 59mm Standar Modif berat minimum 105 kg. Kelas FFA 4T s/d 350cc dengan berat minimum 105 kg. Kelas Super FFA Max 500cc Non Moge (dengan berat minimum 105kg) dan Sport 2T 155cc Standar Bebas (berat minimum 125kg). Keenam kelas ini tentu adalah kelas baru yang baru dikembangkan 2 tahun terakhir baik diadopsi dari tanah air, luar negeri dari balap resmi dan balap non resmi.
Catatan waktu tercepat kelas 402 meter dipegang oleh tim-tim dari Tekno Tuner HS. Sebut saja catatan waktu di kelas FFA 2T N/A 350cc diraih Ton Saleng dengan ET60 1,530 detik, ET 201 meter 6,356 detik, AVRG km/h 162,2 km/jam, ET 402 m 10,044 detik.
Catatan tercepat di kelas Sport 2T 155cc Standar bebas (minimum load 125 kg) diraih oleh tim Yukido Race Team X Tekno Tuner, Ebon punya catatan waktu ET60 1,546 detik, ET 201m 6,873 detik, AVRG km/h 146,5 km/h dan ET 402 10,978 detik.
Begitu juga Catatan Waktu kelas 2T Piston 59 open STD Bebas (Bebas) diraih oleh Ebon dengan ET60 1,455 detik, ET201m 6,494 detik, AVRG km/h 153,6 km/h, ET 402m 10,449 detik. Ebon mewakili tim Tekno Tuner FT Panda 41.
Kelas FFA 4T N/A 350cc dengan berat minimal 105 kg, diraih oleh Yudis Kurcaci dari tim Yukido Race X RH57 Fuboru RCB RPM Tenda Catatan ET60 1,527 detik, ET 201m dengan 6,174 detik AVG Km/h 167,5 km/h. dan ET 402 9,775 detik.
Untuk kelas 402m 2T Piston 59mm Standar Bebas (berat minimum 105kg) kecepatan sempurna diraih oleh Arya Saputra dari tim IPR Racing Team. ET 60 1,536 detik, ET 201 m 6,601 detik, AVRG Km/h 154,1 km/h dan ET 402m 10,502 detik.
Dikelas FFA Max 500cc Non Moge, catatan tercepat diraih oleh Kiki Paiko dari tim DOS Muffler dengan basic motor Yamaha ET 9,695 detik. Disusul oleh Ebon mewakili Tekno Tuner HS menggunakan Kawasaki dengan ET 9,789 detik.
Hasil-hasil kelas DB 402 meter tersebut merujuk pada hasil event IDC Drag Bike Seri keempat yang digelar pada 6 Oktober 2024 lalu. Sementara itu rundown acara Black Drag Bike 2024 Yogyakarta telah diputuskan. Dua kelas diantaranya digelar malam hari, kelas FFA Max 500cc Non Moge (105 kg) dan Kelas Sport 2T 155cc Standar Bebas (125kg) pada 19:40 WIB dan pada 20:05 WIB.
Karena kelas 402 meter ini menerapkan regulasi berat minimal motor seperti pada kelas point A (seeded) dan Point B (pemula), maka teknis pengukuran tetap dilakukan. Biasanya dilakukan setelah peserta selesai finish keluar melalui jalur back di sisi utama sirkuit. Jika pembalap tidak melalui sesi ini, maka bakal didiskualifikasi. Dan peserta yang wajib scruitenering adalah yang memasuki 5 timing terbaik untuk 5 podium tertinggi.
Hingga saat ini kami masih menunggu, keputusan final apakah peraturan JS tidak lagi diterapkan di kelas 402 meter. Jika itu diberlakukan, maka peserta sesuai harapan bahwa DB di kelas 402m, adalah kelas-kelas untuk mengukur murni kecepatan motor yang dikembangkan tim. Tentunya data tersebut cukup membantu bagi perkembangan dunia drag bike kedepannya. [Ahs/timBX]