FEB 26, 2021@16:10 WIB | 1,124 Views
MotoGuzzi V7III Stone baru saja diperkenalkan ke publik, Desember 2020 lalu. Namun secara global, MotoGuzzi V7III sudah dilaunching sejak 2018 silam. Bersama Piaggio Indonesia, tim Blackxperience.com berkesempatan test ride ibu Kota dalam kondisi setelah hujan bersama media otomotif lainnya.
MotoGuzzi V7III mengusung mesin 750cc, dengan gearbox milik V9 yang sudah diimplan ke cruiser tersebut terasa punya power yang cukup menarik. Perpindahan gigi smooth namun torsi melimpah, dengan desain 0,5 liter oli khusus gear terpisah dengan oli mesin membuat shifting gear semakin efektif apalagi dengan gaya city riding, kepadatan lalu lintas bercampur adrenalin seorang bikers.
Gaya mesin MotoGuzzi V twin, dengan head kiri kanan memiliki sensasi berkendara yang cukup unik. Getaran atau efek ketarik kiri kanan saat membuka throttle sudah mulai berkurang. Sedikit kejutan buat penulis, lantaran harus beradaptasi dengan motor bertenaga 52hp ini @6200 rpm. Torsi didesain lebih besar 60 Nm di rentang putar @4900 rpm. Praktis dengan betot throttle sedikit lebar, itu membuat dorongan mengagetkan. Paling tidak butuh 5-10 km, untuk adaptasi mengenal karakter motor Italia ini.
Keuntungan V7III Stone ini sudah dibekali MGCT sistem traction control yang memudahkan rider tidak spinning berlebihan. Awalnya terbilang penuh keragu-raguan, tapi setelah klik dengan kinerja mesin, motor ini cukup buas, direntang putar rendah ke middle. Level up belum pernah digunakan, karena gigi 3 dan 4 sudah makin butuh skill riding. Enaknya, dengan single speedometer, dibekali elektronik ECU yang unggul.
Tertalu ngurut throttle bisa sedikit ketinggalan, namun ketika dibetot terlalu tinggi, ECU mengirim sinyal ke dashboard untuk shifting gear. Membiarkan sinyal warning sih boleh-boleh saja, efeknya bisa bablas nyeruduk kendaraan didepan. Simple banget elektronik yang dikembangkan Magneti Marelli ini, tapi kepuasan berkendara jangan ditanya yaa BlackPals. Saat betot yang ada malah ga sempet liat speedometer, karena jalanan padat, feeling oketancap throttle. Sempat melihat di 80-90 km, tenaga ga pernah ngempos, efek bore x storke 80 x 74mm.
Akeselerasi ke 100kpj, tidak terlalu cepat, tapi tenaga tengah ke atasnya juga melimpah. Atur nafas dan skill untuk main diputaran tinggi, karena traksi lembut dengan shaft dan torsi badak butuh penyesuaian khusus. Ngga jatuh pake V7III sudah bagus, karena ada sedikit bopeng pada bagian head kiri, akibat test drive.
Posisi berkendara lebih ke cruiser sebelas dua belas ala jap style. Posisi jok cukup ramah 770mm. Melibas aspal ibu kota cukup nyaman, didukung suspensi depan teleskopis Marzocchi diameter 40 mm, enak untuk city riding bahkan antar provinsi bisa, karena rasio kompresi hanya 9.6:1 jadi tidak pusing memikirkan BBM di wilayah terpencil.
"Mesin 744cc ini berpendingin udara, namun sejatinya bagian mesin sudah dibekali pendingin oil yang bagus. Anda ga bakal merasakan hawa panas dari block mesin, tetap dingin walau kinerja mesin di putaran tinggi," tutur, Yudi.
Tambahnya V7 Stone Generasi ke III ini didesain lebih soft, tenaga lebih naik. Stone baru saja diluncurkan 2020 beserta V7 III versi dengan livery Racer Anniversary ke-10. V7 III Stone sudah bisa untuk boncenger. Jadi ga perlu ragu riding keluar kota, kenyamanan dan keamanan paling sudah disematkan.
"Meski dengan rasio gear, dan kubikasi yang sama dengan versi V7 II, namun gearbox sudah mengadopsi V9 lebih lembut, dan minim suara saat perpindahan gigi. Saat terdengar suara perpindahan gigi, itu dikarenakan oli gear hanya 500 ml. Berteknologi mobil yang memisahkan oli mesin, oli gearbox dan oli gardan. Karakternya lebih low maintenance, karena oli mesin hanya 1,7 liter saja. Kepala silinder punya desain baru, ruang bakar baru. Antara Stone dan Racer dibekali knalpot dengan finishing hitam," tambah Yudi Iswanto, Technical Trainer Manajer, Piaggio Indonesia.
Bagian odometer yang single minimalis mencakup informasi seperti daily trip, trip time, rata-rata konsumsi BBM, temperatur udara luar, kecepatan rata-rata, dan level MGCT. Sementara desain motor cukup memperhatikan distribusi berat 46 persen depan dan 54 persen belakang. Ini yang membuat kami percaya diri, riding ga akan capek, handling yang ringan dan stabilitas motor cukup terjamin. Emisi udaranya sudah Euro 4, terbantu atas katalitis konverter trivalentm, sensor oksigen.
Piaggio Indonesia menawarkan MotoGuzzi V7III dengan harga Rp475 juta, skema kredit menawarkan interest 0% untuk tenor 12 dan 24 bulan dan cicilan bulanan yang cukup terjangkau. Saat BlackPals terbersit ingin test drive, bisa datang langsung ke dealer ke-41 Motoplex Gaia Motor x Piaggio Indonesia di jalan Pangeran Antasari, Cipete Jakarta Selatan.[Ahs/timBX]