JUN 28, 2020@13:00 WIB | 4,023 Views
Pecinta Morris Mini MK3 punya kharisma tersendiri bagi automotive enthusiast. Di Indonesia penggemarnya juga tidak sedikit, maka membangun sebuah Morris Mini dengan sejuta memorial mungkin bakal membangkitkan kualitas mood menjadi lebih baik.
Morris Mini cukup klasik, energik, handling seringan go kart, menjadi bagian nilai positif dari gen Mini, namun mempertahankan Morris Mini era 70-an untuk daily driving ini agak menghawatirkan. Apalagi di Jakarta itu menjadi bagian momok mobil klasik, kemacetan mengakibatkan overheat, mogok dan sebagainya.
Nama Cornerstone terumuskan dari filosofi sebuah batu pondasi dalam sebuah bangunan. Intensitasnya sedikit tapi cukup penting. Nilai filosofi ini yang kemudian dikembangkan menjadi platform kinerja bengkel ini.
Bengkel Cornerstone Bodyworks menawarkan restorasi berbagai generasi Morris Mini MK3 dan mobil klasik Chevy F11, Ford F100 dan lainnya. Bengkel ini digawangi oleh Hans Indrajaya, yang sudah bermain di dunia otomotif sejak 20 tahun silam. Lini bisnis bengkel dengan nama Cornestone Bodyworks baru berdiri sekitar 4 tahun lalu.
Namun, Hans punya pengalaman body repair selama 9 tahun. Selain itu juga melayani pengecetan dan restorasi. Pada tingkat lebih lanjut, sebuah milestone membangun Toyota Mini (Toymin) atau hasil perkawinan silang (konversi) sasis dan mesin Toyota Agya dengan cangkang bodi Morris Mini MK3, yang sempat viral saat itu.
“Inti dari konversi adalah mempertemukan sasis dan mesin yang tepat dengan cangkang bodi yang seukuran. Sasis kecil dan mesin Toyota Agya dikonversi ke body Morris Mini MK3. Konversi kemudian menjadi salah satu varian business kami, selain restorasi dan body repair. Sekitar 60-70% konversi menggunakan body orisinal hingga part eksterior,” ungkap Hans kepada tim Blackxperience.com..
Mengapa tangan Hans yang lihai mengkonversi dan body repair masih membutuhkan body asli Mini? Dirinya hanya menjawab singkat, “Lebih presisi secara dimensi dan look.” Dirinya bisa membuat bodi apapun, namun urusan body presisi itu main project, ditambah aksesoris body mulai dari handle door, bumper, grille dan lampu depan belakang. “Part MINI kami datangkan langsung dari Inggris, sementara FIAT kami datangkan dari Italia,” cetus Hans.
Jasa konversi Cornerstone Bodyworks hanya Rp75 juta, diluar mobil yang ingin dikonversi, dan serta cangkang bodi original. Modifikasi bagi Cornerstone adalah soal kepuasan. “Beberapa customer lebih enjoy menikmati bagaimana mobil itu dibangun, ketimbang harus beli mobil jadi,” tutur Hans mengisahkan keunikan kustomernya.
Setelah keviralan Toymin, banyak artis yang datang untuk konversi body, seperti Andre Taulany dengan konversi FIAT klasiknya. Kami menemui sebuah Mini Moke, mobil bergaya buggy dari Mini yang berhasil dikonversi dengan mesin dan sasis dari Daihatsu Ceria.[Ahs/timBX]